Hakikat fisika Pembelajaran Fisika Di SMA

commit to user 15

a. Hakikat fisika

Fisika merupakan cabang dari IPA yang telah menyumbangkan ilmunya untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berusaha menemukan konsep – konsep, hukum – hukum, dan prinsip – prinsip. Menurut C. Giancoli 2001 : 1, ” Fisika adalah ilmu yang paling mendasar dari semua cabang sains, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda”. Sedangkan menurut Young Freedman 1996 : 2, ”Physics is not a collection of facts and principles; it is the process by which we arrive at general princilples that describe how the physical universe behaves ” yang berarti bahwa Fisika bukanlah sekedar kumpulan fakta dan prinsip; Fisika adalah proses yang membawa kita pada prinsip – prinsip umum yang mendeskripsikan bagaimana perilaku dunia fisik. Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diketahui bahwa Fisika merupakan teori yang mempelajari gejala-gejala alam dimana hasilnya dirumuskan dalam bentuk definisi ilmiah dan persamaan matematis yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan penyelidikan. Fisika merupakan ilmu dasar mempelajari gejala-gejala alam berhubungan dengan perilaku dan struktur benda yang membawa pada prinsip – prinsip umum yang hasilnya dirumuskan dalam bentuk definisi ilmiah dan persamaan matematis. Ilmu Fisika selalu menguraikan dan menganalisis suatu struktur atau peristiwa di alam sehingga dapat menemukan prinsip-prinsip atau hukum alam yang dapat menjelaskan gejala-gejala alam tersebut. b. Pembelajaran Fisika Di SMA Mata pelajaran Fisika diajarkan dari kajian secara sederhana yang diteruskan ke kajian yang lebih kompleks. Sebagai salah satu bagian dari IPA, Fisika dipelajari sejak dari sekolah dasar hingga ke sekolah tinggi dalam jejang pendidikan. Fisika berhubungan dengan pengamatan terhadap gejala – gejala di alam baik yang nyata maupun yang abstrak serta mempelajarinya, sehingga berpengaruh pada cara menyampaikannya kepada siswa. Hewson Gertzdog yang dikutip oleh Michael Pressley dan Vera Woloshyn 1995 : 224 mengatakan, “Many science educators believe that the learning process consists of assimilation, incorporating new information with existing knowlegde, and commit to user 16 accommodation, restructuring and reorganizing existing knowledge on the basis of new information ”. Mereka mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran IPA terdiri atas dua proses, pertama adalah proses assimilation, yaitu menggabungkan informasi baru dengan pemahaman yang telah dipahami siswa. Kedua adalah proses accommodation, yaitu mengkontruksi dan menyususn kembali pemahaman yang telah ada berdasarkan informasi baru yang dijelaskan. Maka dari itu, dalam pembelajaran Fisika, seorang guru harus mampu mengkontruksi pemahaman yang telah dimiliki siswa sebelumnya dengan konsep Fisika baru yang akan disampaikan. Mata pelajaran Fisika di SMA mengacu pada pengembangan Fisika yang ditunjukkan untuk mendidik siswa agar mampu mengambangkan kemampuan observasi, eksperimentasi dan mampu berfikit kritis dan taat asas. Hal ini didasari oleh tujuan Fisika, yakni mengamati, memahami dan memanfaatkan gejala-gejala alam yang melibatkan zat materi dan energi Depdiknas, 2006 : 4. Dalam Petunjuk Pengembangan Silabus Fisika SMAMA Depdiknas, 2006: 4, ilmu Fisika mencakup beberapa perangkat, yaitu: 1 Perangkat keilmuan, yang mencakup obyek telaah Fisika yang meliputi: zat, energi, gelombang dan medan. Sedangkan telaah keilmuan mencakup bangunan ilmu yang meliputi: mekanika, termofisika, grafitasi, optika, kelistrikan dan kemagnetan, Fisika atom dan inti. 2 Perangkat pengamatan, mencakup perangkat untuk melaksanakan observasi untuk menelaah fenomena obyek dan kejadian fisis pada daerah makroskopis maupun mikroskopis. Perangkat ini mencakup alat ukur besaran fisis dan tata kerja dalam pelaksanaan eksperimen. 3 Perangkat analisis merupakan perangkat dalam melaksanakan perhitungan terhadap hasil pengukuran. Perangkat ini meliputi penguasaan matematis di kalangan siswa, baik penguasaan trigonometri, aljabar, geometri bidang dan ruang sebagai upaya menelaah bangun ilmu secara kuat. Maka dari itu, pembelajaran Fisika di SMA secara garis besar mengajarkan kepada siswa dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan mampu melatih siswa dalam melakukan observasi atau pengamatan terhadap gejala-gejala alam, serta mampu melakukan analisis observasi atau pengamatan tersebut melalui penguasaan metematis. commit to user 17

3. Pendekatan Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA TAHUN AJARAN 2006 2007

0 3 44

Pembelajaran fisika dengan pendekatan induktif melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan kalor ditinjau dari kemampuan awal siswa SMA kelas x

0 12 126

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PADA SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR FISIKA SISWA

0 7 79

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE PROBLEM POSING SECARA BERKELOMPOK DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

0 9 61

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA DI SMA DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

0 4 96

PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA

1 6 107

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA FLIPBOOK MELALUI METODE DISKUSI INFORMASI PADA MATERI HUKUM NEWTON KELAS X SMA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 0 17

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

PENGARUH METODE DISKUSI, METODE RESITASI, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

0 1 11

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI DISKUSI SIMULASI VIRTUAL DAN DISKUSI LEPAS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA MATERI KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM KELAS XII SMAN 4 SURAKARTA

0 0 15