tidak spesifik dan tingginya tingkat kesulitan pencapaian anggaran. Anggaran yang tidak dijelaskan secara spesifik dapat membuat para pelaksana tugas tidak
mengerti tujuan yang hendak dicapai dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini disebabkan mereka kurang memahami apa yang dinginkan dari suatu organisasi
terhadap diri mereka. Anggaran yang jelas dan spesifik harus diikuti dengan pengawasan anggaran yang efekti karena hasil dari pengawasan anggaran
memberikan kejelasan sasaran anggaran yang ingin dicapai karyawan lebih mendalam.
2.1.9. Hubungan Pengawasan Anggaran Dengan Keadilan Prosedural
Pada dasarnya pengawasan anggaran yang efektif selalu melakukan pengendalian secara terus menerus dan memberikan evaluasi atas hasil yang telah
dicapai oleh karyawan. Evaluasi yang atas aktualisasi kinerja yang telah dilakukan karyawan merupakan salah satu alat memperjelas tujuan anggaran yang ingin
dicapai. Pengawasan yang efektif memberikan kontribusi tidak sebatas penilaian terhadap aktualisasi kinerja tetapi juga sebagai alat untuk memberi solusi bila
terjadi suatu masalah dalam mencapai tujuan atau sasaran anggaran. Masalah yang terjadi dalam proses pencapaian sasaran anggaran dapat berupa ketidakmampuan
karyawan dalam mencapai target kinerja yang diharapkan organisasi, ketidaksanggupan karyawan memberikan eksekusi dalam pelaksanaan tugas dan
kekhilafan karyawan dalam melaksanakan tugas yang diakibatkan lupa atas tugas- tugasnya maupun kondisi karyawan yang menyebabkan karyawan tidak dapat
menjalankan tugas.
Teori tentang keadilan prosedural berkaitan dengan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk mendistribusikan hasil dan sumberdaya
Universitas Sumatera Utara
organisasi kepada para anggotanya. Gilliland dalam Pareke 2003 mengatakan bahwa keadilan prosedural merupakan suatu fungsi dari sejauh mana sejumlah
aturan-aturan prosedural dipatuhi atau dilanggar. Aturan-aturan tersebut memiliki implikasi yang sangat penting karena dipandang sebagai manifestasi nilai-nilai
proses dasar dalam organisasi. Jadi individu dalam organisasi akan mempersepsikan adanya keadilan prosedural manakala aturan prosedural yang
ada dalam organisasi dipenuhi oleh para pengambil kebijakan. Sebaliknya apabila prosedur dalam organisasi itu dilanggar maka individu akan mempersepsikan
adanya ketidakadilan. Pengendalian merupakan implementasi yang paling kuat dalam
mempengaruhi perilaku organisasi Ozer dan Yilmaz, 2011. Proses penganggaran memberikan beberapa keuntungan terhadap organisasi khususnya
dalam aktivitas perencanaan, pengendalian, informasi manajemen atas terhadap bawahan, evaluasi, komunikasi dan pengambilan keputusan. Niehoff dan
Moorman 1993 mengemukakan bahwa pemantauan monitoring yang positif mempengaruhi persepsi keadilan prosedural karyawan. Hal ini disebabkan
ketidakpuasan atas keadilan yang dirasakan karyawan akan meningkatkan biaya transaksi sehingga diperlukan suatu informasi akuntansi yang dapat
mempengaruhi persepsi keadilan prosedural karyawan Luft, 1997. Anggaran yang telah direncanakan merupakan informasi akuntansi
prosedural yang dapat digunakan oleh pengambil kebijakan tetapi dalam mengaktualisasikan anggaran diperlukan pengawasan anggaran yang efektif
sehingga aturan prosedural dapat dipenuhi oleh para pengambil kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Review Penelitian Terdahulu Theoretical Mapping