tujuan organisasi dilakukan secara rutin di Lingkungan Dinas Bina Marga untuk menghadapi perubahan – perubahan kondisi yang terjadi yang dapat
mempengaruhi kinerja organisasi. Kordinasi antar bagian memberikan suatu solusi terhadap suatu metode kerja yang dilakukan dalam Lingkungan SKPD
Dinas Bina Marga sehingga memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja manajerial. Dengan demikian manajemen lebih mampu dalam memprediksi
kondisi dimasa mendatang dengan tepat.
5.6.2. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Hasil pengujian secara parsial pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial diperoleh nilai t
hitung
sebesar 2,127 dengan signifikansi sebesar 0,038. Nilai t
hitung
yang diperoleh lebih besar dari nilai t
0,05,54
dan nilai signifikansi lebih kecil dari
α
0,05
dengan demikian hipotesis yang menyatakan kejelasan sasaran anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial
diterima. Hasil ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Munawar et.al 2006. Penelitian yang dilakukan Munawar et.al 2006
menggunakan 34 responden yang terdiri dari aparat pemerintah daerah yang ada dibawah Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang sedangkan responden dalam
penelitian ini berjumlan 72 orang. Dari jawaban responden pada penelitian ini menunjukkan bahwa sasaran anggaran tidak begitu jelas dan spesifik sehingga
menimbulkan pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja manajerial di Lingkungan Dinas Bina Marga. Hasil ini sejalan dengan peendapat Locke 1968
bahwa tujuan anggaran yang jelas dan spesifik mendesak karyawan untuk melakukan kinerja yang terbaik atas kemampuan yang dimilikinya. Berdasarkan
hal tersebut kejelasan sasaran anggaran yang baik dapat mengkomunikasikan
Universitas Sumatera Utara
tujuan yang dianggarkan kepada level bawah dan memberikan informasi kepada anggota manajemen yang lebih rendah, sebaliknya manajemen atas elajar tentang
prestasi dan masalah manajemen yang lebih rendah. Banyaknya UPTD dan UPT yang tersebar di Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara dengan letak dan
tipe geografis yang berbeda menjadi kendala bagi manajemen tingkat bawah untuk menginformasikan hambatan – hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan
kinerjanya. Oleh sebab itu informasi yang terhambat menyebabkan manajemen tingkat atas gagal mengevaluasi kinerja manajemen tingkat bawah.
5.6.3. Pengaruh Keadilan Prosedural terhadap Kinerja Manajerial
Hasil pengujian secara parsial pengaruh keadilan prosedural terhadap kinerja manajerial diperoleh nilai t
hitung
sebesar -0,371 dengan signifikansi sebesar 0,712. Nilai t
hitung
yang diperoleh lebih kecil dari nilai t
0,05,54
dan nilai signifikansi lebih besar dari
α
0,05
dengan demikian hipotesis yang menyatakan keadilan prosedural berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial tidak
diterima. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Latif 2007 dimana penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa
keadilan prosedural berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Penelitian Latif 2007 menggunakan 55 responden yang merupakan manajer Perusahaan
Manufaktur di Jawa Tengah sedangkan penelitian ini menggunakan 57 responden SKPD di Lingkungan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. Penelitian Latif
2007 menunjukkan jawaban responden mengalami keadilan prosedural yang tinggi sedangkan penelitian ini menunjukkan jawaban responden tidak pasti
dengan adanya keadilan prosedural di organisasi mereka sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keadilan prosedural mengenai kejelasan keputusan,
Universitas Sumatera Utara
konsistensi, keterwakilan, keakuratan informasi, pembenaran dan penindasan bias yang dirasakan oleh karyawan Lingkungan Dinas Bina Marga tidak
mempengaruhi kinerja karyawan yang dimiliknya. Hasil ini sejalan dengan Ozer et. al 2011 yang menyatakan keadilan prosedural yang dimiliki karyawan akan
berpengaruh terhadap kepuasan dirinya sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri.
5.6.4. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Variabel Moderasi Pengawasan Anggaran
Hasil uji residual pengaruh variabel ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial dengan variabel moderasi pengawasan anggaran diperoleh nilai
t
hitung
sebesar 2,109, tingkat signifikansi sebesar 0,039 dan nilai unstandardized coefficients sebesar -0,159 . Nilai t
hitung
yang diperoleh lebih besar dari nilai t
0,05,57
dan nilai signifikansi lebih kecil dari α
0,05
dan nilai unstandardized
coefficients negatif menunjukkan bahwa pengawasan anggaran merupakan variabel yang memperlemah pengaruh ketidakpastian lingkunagan terhadap
kinerja manajerial Lingkungan SKPD Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. Hasil ini menunjukkan bahwa pengawasan anggaran yang dilakukan dalam
Lingkungan SKPD Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara tidak memberikan solusi dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki dan tidak memberikan
kemudahaan dalam memprediksi perubahan lingkungan yang dihadapi oleh karena itu para SKPD tidak dapat melakukan perubahan kinerja dalam
menghadapi lingkungan kerja yang dinamis karena aktulisasi telah dibatasi dengan adanya pengawasan anggaran. Hasil ini mendukung penelitian yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan Hirst 1983 bahwa pengawasan anggaran yang tinggi dapat mendukung ketidakpastian lingkungan yang tinggi sehingga meminimalisasi job
related tension sehingga berdampak pada kinerja manajerial organisasi.
5.6.5. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Dengan Variabel Moderasi Pengawasan Anggaran
Hasil uji residual pengaruh variabel kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial dengan variabel moderasi pengawasan anggaran diperoleh nilai
t
hitung
sebesar 1,611 dengan signifikansi sebesar 0,113 dengan nilai unstandardized coefficients sebesar -0,131. Nilai t
hitung
yang diperoleh lebih besar dari nilai t
0,05,57
dan nilai signifikansi lebih kecil dari α
0,05
menunjukkan bahwa pengawasan anggaran bukan merupakan variabel yang memoderasi
pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial Lingkungan SKPD Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. Hasil ini menunjukkan bahwa
pengawasan anggaran yang diterapkan dalam Lingkungan SKPD Dinas Bina Marga Propinsi Sumatera Utara membuat tujuan anggaran menjadi ambigu dan
bingung bagi karyawan sehingga karyawan tidak mengerti tujuan anggaran yang lebih diproritaskan terlebih dahulu. Hal ini disebebkan bahwa pengawasan
anggaran di Lingkungan Dinas Marga Provinsi Sumatera Utara mempunyai sudut pandang yang berbeda terhadap hasil penyusunan anggaran dalam menentukan
prioritas tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
5.6.6. Pengaruh Keadilan Prosedural terhadap Kinerja Manajerial Dengan Variabel Moderasi Pengawasan Anggaran
Hasil uji residual pengaruh variabel keadilan prosedural terhadap kinerja manajerial dengan variabel moderasi pengawasan anggaran diperoleh nilai t
hitung
sebesar 2,121 dengan signifikansi sebesar 0,038 dengan nilai unstandardized coefficients sebesar -0,163. Nilai t
hitung
yang diperoleh lebih besar dari nilai t
0,05,57
dan nilai signifikansi lebih kecil dari α
0,05
menunjukkan bahwa pengawasan anggaran merupakan variabel yang memperlemah pengaruh keadilan
prosedural terhadap kinerja manajerial di Lingkungan SKPD Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. Hasil ini menunjukan bahwa pengawasan terhadap
permintaan dan penggunaan dana, biaya dan evaluasi jumlah anggaran tidak dapat memberikan distribusi hasil dan sumberdaya kepada para anggotanya. Hasil ini
juga menunjukkan bahwa pengawasan anggaran di Lingkungan SKPD Dinas Bina Marga Propinsi Sumatera Utara tidak memberikan kontribusi terhadap aturan-
aturan prosedural yang dapat dipenuhi oleh para pengambil kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengujian hipotesis pertama menunjukkan hasil bahwa ketidakpastian
lingkungan, kejelasan sasaran anggaran dan keadilan prosedural secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial di Lingkungan Dinas Bina
Marga Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan pengaruh ketidakpastian lingkungan, kejelasan sasaran anggaran dan keadilan prosedural secara parsial
terhadap kinerja manajerial di Lingkungan Dinas Bina Marga memberikan hasil sebagai berikut:
a.
Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial di Lingkungan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera
Utara. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Yubiharto 2003. Penelitian Yubiharto 2003 menunjukkan hasil bahwa
ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial Perbankan Nasional.
b.
Kejelasan sasaran anggaran bepengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial di Lingkungan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera
Utara. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Munawar et.al 2006. Penelitian Munawar et.al 2006 menunjukkan hasil bahwa
kejelasasan sasaran anggaran berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang.
Universitas Sumatera Utara