Kelompok Primer Dan Kelompok Sekunder

Media massa memiliki andil besar dalam menyebarluaskan informasi dari berbagai kebijakan pemerintah, seperti Undang-Undang, Peraturan Daerah, dan berbagai kebijakan publik lainnya. Sosialisasi anak melalui acara-acara film, majalah anak-anak, radio, sangat berpengaruh pada proses pembentukan karakter kepribadian anak Setiadi, 2011: 181.

2.7 Kelompok Primer Dan Kelompok Sekunder

Kelompok-kelompok sosial merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari kumpulan individu-individu yang hidup bersama dengan mengadakan hubungan timbal balik yang cukup intensif dan teratur, sehingga daripadanya diharapkan adanya pembagian tugas struktur, tugas, serta norma-norma tertentu yang berlaku bagi mereka. Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota kelompok. Charles Horton Cooley membedakan antara kelompok primer dan kelompok sekunder. Menurut Cooley dalam Bagong Suyanto 2010, kelompok primer merupakan kelompok yang ditandai dengan adanya hubungan yang erat dimana anggota-anggotanya saling mengenal dan sering berkomunikasi secara langsung berhadapan muka face to face serta terdapat kerjasama yang bersifat pribadi atau adanya ikatan psikologis yang erat Suyanto, 2010: 25. Dari ikatan-ikatan psikologis dan hubungan yang bersifat pribadi inilah, maka akan terjadi peleburan-peleburan dalam suatu kelompok, sehingga tujuan-tujuan individu menjadi juga tujuan kelompoknya. Contohnya: keluarga, kelompok sepermainan. Universitas Sumatera Utara Sifat-sifat hubungan dalam kelompok primer yaitu: 1. Adanya kesamaan tujuan diantara para anggotanya yang berarti bahwa masing-masing individu mempunyai keinginan dan sikap yang sama dalam usahanya untuk mencapai tujuan serta salah satu pihak harus rela berkorban demi untuk kepentingan pihak lainnya. 2. Hubungan secara sukarela sehingga pihak-pihak yang bersangkutan tidak merasakan adanya penekanan-penekanan, melainkan semua anggota akan merasakan adanya kebebasan. 3. Hubungan bersifat dan juga inklusif, artinya hubungan yang diadakan itu harus melekat pada kepribadian seseorang dan tidak dapat digantikan oleh orang lain, dan bagi mereka yang mengadakan hubungan harus menyangkut segala kepribadiannya misalnya perasannya, sifat-sifatnya. Kelompok sekunder merupakan kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang. Hubungannya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu langgeng, misalnya: hubungan kontrak jual beli Soekanto, 2009: 114. Dalam kelompok sekunder, diantara para anggotanya tidak terdapat loyalitas terhadap kelompoknya sehingga tidak tercapai kesejahteraan bersama seperti pada kelompok primer. Sifat-sifat hubungan dalam kelompok sekunder adalah: 1. Jumlah anggotanya banyak, sehingga anggotanya tidak saling mengenal Universitas Sumatera Utara 2. Hubungan renggang dimana anggotanya tidak perlu saling mengenal secara pribadi 3. Sifatnya tidak permanen 4. Hubungan cenderung pada hubungan formil, karena sedikit sekali terdapat kontak di antara para anggotanya, dan baru terdapat kontak apabila ada kepentingan dan tujuan tertentu saja Suyanto, 2010: 27.

2.8 Labeling Terhadap Anak Jalanan