Perilaku Menyimpang Anak Jalanan Sebagai Dampak Kekerasan dan Pengaruh Lingkungan

sebagian lagi bekerja dan ada juga yang bermain-main. Demikianlah mereka menghabiskan waktu setiap hari. Mereka bekerja sesuka hati, dengan segala perilakunya yang dinilai menyimpang oleh masyarakat, dan hidup bebas tanpa perintah orangtua atau siapapun.

4.5 Perilaku Menyimpang Anak Jalanan Sebagai Dampak Kekerasan dan Pengaruh Lingkungan

Paul B. Horton mendefinisikan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat. Terjadinya perilaku menyimpang pada anak jalanan bisa karena seseorang mengalami proses sosialisasi yang tidak sempurna di dalam keluarga. Perilaku menyimpang juga bisa terjadi karena proses belajar dari lingkungan sekitar, yang pada akhirnya dicontoh oleh seorang anak. Stigma negatif muncul karena adanya perilaku menyimpang dari seseorang. Masyarakat pada umumnya memberi stigma pada anak jalanan sebagai anak brandalan, penampilan yang terlihat kusam dan kotor, dianggap pengganggu ketertiban, suka mencuri atau tindakan buruk lainnya. Tindakan-tindakan itu ada pada mereka tidak terlepas dari lingkungan sekitar mereka sebagai tempat untuk bersosialisasi secara sekunder yang semakin mendukung untuk bersikap demikian. Anak jalanan di jalan Aksara ini mempunyai kebiasaan yang benar-benar dianggap masyarakat pada umumnya menyimpang. Mereka mempunyai kebiasaan yang mereka sendiri sadari bahwa itu buruk. Tetapi kenyataannya seperti itulah Universitas Sumatera Utara kehidupan di jalan tidak begitu memperhatikan nilai dan norma. Anak-anak jalanan ini mengakui bahwa setiap hari mereka menghabiskan waktu dengan ngelem, main judi, dan meminum minuman keras bahkan kadang-kadang sampai mabuk, seperti dikatakan informan berikut ini: “aku jujurnya ajalah ya kak, kek ginilah kami terus kak main judi, ngerokok, minum tuak, ngelem lagi kadang ada juga yang mabuk. Nggk sampe setengah hari udah habis kubuat kak 2 kaleng. 2 kaleng memang harganya Rp. 14.000, tapi itulah kak senang aja rasanya ngisap lem ini, ilusi kak” Immanuel, 17. Informan diatas juga mengakui kekerasan yang mereka alami juga cenderung menyebabkan anak melakukan perilaku menyimpang seperti melakukan kekerasan. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan seorang informan: “orang-orang sini kan gitu kak, udah biasa digituin orang. Udah gitu mau juganya nipu orang, nyuri juga mau sama yang lain. Pande kak ngakalin orang, udah berilmu orang ini kalo tentang kek gituan, Apalagi sama anak kecil ” Reza, 18.

4.6 Kekerasan Terhadap Anak Jalanan