Menurut Immanuel, kekerasan adalah hal yang sering terjadi di jalanan antara sesama anak jalanan, antara anak jalanan dengan anak punk, maupun kekerasan yang
dialami secara pribadi dari preman sekitar. Tidak jarang diantara mereka berkelahi karena masalah uang, dan karena masalah-masalah sepele di jalanan. Masalah yang
paling sering terjadi adalah, anak punk dan preman sekitar mau meminta uang mereka dan pada akhirnya berkelahi kalau mereka tidak mau memberikan. Sedangkan
penyebab perkelahian di antara anak jalanan adalah diantara mereka sering terjadi kehilangan uang kemudian tidak mau meminjamkan gitar karena alasan balas
dendam. Dari pengakuan Immanuel, dia juga dan beberapa orang temannya sering menegelabui anak-anak jalanan yang masih kecil untuk mengambil uangnya dan
bahkan memintanya secara kasar.
4.3 Penyebab Anak Menjadi Anak Jalanan
Dari hasil penelitian di lapangan, ada beberapa hal yang menjadi penyebab anak turun ke jalan seperti kondisi ekonomi keluarga, kekerasan dalam keluarga, dan
keretakan dalam keluarga. Tidak hanya permasalahan keluarga, faktor lingkungan yang didukung oleh kondisi keluarga, serta tidak adanya larangan dari orang tua juga
sangat berpengaruh menjadi pendorong anak turun ke jalan.
4.3.1 Permasalahan Ekonomi Keluarga
Kondisi ekonomi keluarga yang miskin sering sering sekali dipahami sebagai faktor utama yang memaksa anak turun ke jalan. Kenyataanya cukup banyak
varian sehingga sebuah keluarga dikatakan miskin. Varian tersebut adalah: Orangtua
Universitas Sumatera Utara
menganggur tidak memiliki perkerjaan, orangtua bekerja serabutan, tidak memiliki perkerjaan tetap dan penghasilan pun tidak tetap, orangtua bekerja di sektor informal
seperti tukang becak, penjual sayur, kaki lima, pemulung dan sejenisnya sehingga tidak mencukupi kebutuhan dasar keluarga serta beban tanggungan yang besar
Subhansyah, 2010: 14. Dari hasil penelitian yang diperoleh, alasan utama anak turun ke jalan adalah
karena alasan ekonomi keluarga, seperti dikatakan informan berikut ini: “ibu nggak kerja sekarang kak, kadang-kadang dia mau kerja di pajak
sana tapi mana cukup buat keperluan kami kak, karena nggak jelas itu kerjaanya” Sultan, 9 tahun.
Masalah ekonomi sangat berdampak bagi kehidupan anak, masalah ini seharusnya tanggung jawab orang tua, tetapi kenyataannya anak menjadi korban dari
masalah ekonomi keluarga dan disuruh bekerja dijalan seperti dikatakan informan berikut ini:
“mamaku udah lama meninggal kak, jadi aku disuruh bapak kerja dijalan buat nambah-nambah uang kak, lagian temanku juga ada kerja
disini. Bapak dipinggir jalan itu kerja jual-jual jam tangan gitu” Mail, 9.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Kekerasan Dalam Keluarga
Terjadinya kekerasan terhadap anak dalam keluarga, sebagai akar masalahnya adalah rapuhnya tatanan keluarga. Karakteristik tatanan keluarga yang rapuh
diantaranya adalah ketidakmampuan orang tua dalam mendidik anak dengan sebaik- baiknya, yaitu tiadanya perhatian, kelembutan dan kasih sayang dari orang tua
terhadap anak. Ruang keluarga yang dihiasi oleh suasana pertengkaran, perselisihan dan permusuhan adalah sumber terjadinya kekerasan dan yang paling terkena sasaran
adalah anak. Keluarga merupakan fondasi primer bagi perkembangan kepribadian dan tingkah laku anak keberhasilan keluarga dalam membentuk watak anak sangat
bergantung pada subjek-subjek dalam keluarga tersebut Huraerah, 2007: 69. Setidaknya ada tiga sebab munculnya kekerasan dalam keluarga seperti
tekanan ekonomi, perceraian orang tua, dan perilaku yang tidak menyenangkan. Sebagian atau seluruh masalah keluarga itu dibebankan kepada anak. Bentuk
pelimpahan beban bukan saja memaksa anak bekerja tetapi menjadi sasaran pelampiasan kekesalan terhadap keadaan Subhansyah, 2010: 14. Kehidupan
keluarga yang tidak harmonis menjadi salah satu penyebab anak malas tinggal dirumah karena anak menganggap tinggal di jalanan jauh lebih aman bagi mereka
daripada di rumah, karena dirumah anak akan merasa tertekan dengan berbagai persoalan keluarga mereka.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian di lapangan menemukan bahwa kekerasan yang terjadi di dalam keluarga menjadi salah satu faktor penting yang menyebabkan anak untuk
tinggal di jalanan, seperti pernyataan informan berikut ini: “bapak orangnya kasar kali kak, salah dikit aja dia nggak segan-segan
mukuli kami. Dulu pun sebelum mama pergi dia sering kali bersikap kasar sama mama dimakinya, dipukuli ibu didepan kami. Aku juga sering
dipukuli bapak, dia nggk segan-segan memukulkan bambu yang besar samaku kak, adik-adikku juga. Gara-gara itulah kak aku malas pulang ke
rumah” Reni, 16. Hal yang sama seperti pengalaman informan diatas juga terjadi pada salah
satu informan berikut ini, seperti pernyataannya berikut ini: “mamak sama bapak kasar kali orangnya kak, mama pernah ngusir aku
dari rumah, masak dibilangnya samaku biar aku dijalan aja kak biar tau katanya aku kek mana susahnya hidup. Udah gitu bapak lagi parah kali
kalo mukul gak tanggung-tanggung kak, pake broti, pake besi gitu. Badanku aja ini banyak kali bekas pukulan bapak kak, benci kali aku
sama dia itu, udalah kerjaannya mabuk sama main judi aja, gak peduli sama sekali sama anak-anaknya, nanti habis duitnya kami yang dimarah-
marahi” Reza, 18. Mendidik anak tidak harus selalu dengan kekerasan, karena dengan
menggunakan kekerasan anak akan merasa bahwa mereka dibenci, tidak disayangi.
Universitas Sumatera Utara
Tidak hanya itu, mereka akan cenderung berperilaku menyimpang dan bersikap kasar serta mencontoh tingkah laku orang tuanya ketika mereka diluar rumah.
4.3.3 Perceraian Orang Tua Broken Home