“Bapak gitu kak, pernah kemarin awak dicari-carinya kesini, nyampe rumah habis juga awak digituin juga tetap aja gak puas dirasanya kalo
nggk mukul, lebih sayang memang dia sama anak orang” Reni, 16.
4.7.3 Pacar Anak Jalanan
Setelah melakukan penelitian di lapangan, bagi anak jalanan perempuan yang mempunyai pacar ditemukan bahwa pacar mereka ternyata sangat potensial menjadi
pelaku kekerasan bagi mereka. Biasanya anak jalanan tersebut pacaran dengan sesama anak jalanan juga. Jadi tidak mengherankan kalau anak jalanan perempuan
sering bergantung pada pacar mereka khususnya masalah keuangan. Hal itu menyebabkan laki-laki sering bertindak kasar kepada mereka atau karena alasan
cemburu. Berikut ini adalah pengakuan salah satu informan: “pengen kuputusin aja pacarku itu kak, sakit kali rasanya pacaran sama
dia. Dia sering kali marah-marah samaku kak sampe main pukul, dikirainnya awak pacaran aja disini, kadang-kadang awak juga gak
dibolehin ngamen kak, katanya dia aja yang ngamen” Reni, 16. Berikut ini juga disampaikan informan bahwa kebergantungan perempuan
terhadap pacarnya membuat laki-laki sering bertindak kasar sama perempuan: “cewek-cewek ini terlalu bergantung sama cowoknya kak, makanya
suka-suka cowoknya jadinya sama mereka” Reza, 18.
Universitas Sumatera Utara
4.7.4 Supir Kenek
Supir kenek adalah salah satu pelaku kererasan terhadap anak jalanan, biasanya mereka mengalami kekerasan emosional dari supir ketika mereka sedang
mengamen dalam angkutan umum. Mereka kadang-kadang mengalami penolakan dari sopir, penolakan untuk tidak mengamen dalam angkutan yang sedang mereka
bawa atau dibentak ketika sedang mengamen. Penyebabnya adalah, adanya perasaan tidak suka atau tidak ingin diganggu atau kadang-kadang mereka tidak meminta izin
untuk mengamen. Hal ini dikatakan oleh informan berikut ini: “seringnya kak dibentak-bentak sama kernek atau sopir angkot itu aku
kalo lagi ngamen, apalagi kalo awak lupa permisi, kadang belum mulai nyanyi udah diusir. Ya, gitulah kak, nggak jadi ngamennya” Mail, 9.
Untuk orang-orang tertentu sopir kernek tidak berani untuk mengusir atau membentak anak-anak jalanan ini, karena anak jalanan tersebut sudah dikenal lama
oleh supir-supir angkot tertentu. Berikut ini adalah pengakuan salah satu informan: “dulu sopir sama kernek disini sering marah-marah kak kalo ngamen di
angkotnya, belum apa-apa udah diusir. Tapi sekarang udah jarang, apalagi kek aku udah lama kali disini, sebagian udah kenal sama orang
itu kak, kalo sama anak punk orang itu memang nggak berani” Immanuel, 17.
Universitas Sumatera Utara
4.7.5 Anak Punk