tersebut sering menjadi pelaku kekerasan. Bagi anak jalanan kekerasan bisa dilakukan oleh keluarga anak, pacar anak jalanan, kernek angkutan umum atau sopir, anak punk
atau preman sekitar, dan bahkan sesama anak jalanan itu sendiri tentunya dengan berbagai alasan yang berbeda.
4.7.1 Anak Jalanan Yang Lebih Dewasa
Anak yang sering mengalami kekerasan cenderung akan menjadi pelaku kekerasan terhadap anak-anak yang lain. Karena di jalanan mereka sering
mendapatkan perlakuan yang sama yang mereka dapatkan dari teman-teman mereka juga, dan lingkungan di jalanan. Dari hasil penelitian terhadap anak jalanan di pasar
aksara anak-anak bahkan sering melakukan tindakan-tindakan kasar terhadap anak dibawah umur mereka seperti dikatakan oleh informan berikut ini:
“kadang kak, aku mau jugalah kompasin yang lain, minta duit orang itu. Maksalah kak kadang-kadang, kalo orang itu nggk mau biasalah
kak, mukul juga mau. Gitulah kalo nggk ada duit kak. Udah biasa kek gitu disini kak” Immanuel, 17.
Dari hasil pengamatan peneliti di lapangan, anak-anak juga sering dibentak dan diintimidasi oleh anak-anak jalanan yang lebih besar dari mereka. Terlihat ketika
peneliti sedang bergabung dengan mereka, salah seorang disekitar jalanan ini bahkan membentak salah satu anak jalanan yang masih kecil karena dituduh mencuri.
Berikut ini adalah hasil wawancara dengan seorang anak yang menjadi korban tindakan kekerasan dari teman-temannya:
Universitas Sumatera Utara
“kadang kak, kawan-kawan ini sok kali. Nanti berantamlah jadinya. Udah sering aku digituin kak. Kalo udah gak tahan kulawan jugalah
kak, tanganku aja banyak kali bekas-bekas berantam ini kak, gitulah kak. Kadang malas jugalah cakapin duluan, jijik pun aku kadang-
kadang lihat orang ini” Reza, 18. 4.7.2 Keluarga
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa keluarga adalah pelaku kekerasan terhadap anak jalanan, bukan hanya orang tua, anggota keluarga lain sangat potensial
menjadi pelaku kekerasan. Bukan hanya sebelum anak menjadi anak jalanan tetapi setelah anak turun ke jalan pun anak masih sering mendapat tekanan dari keluarga.
Alasannya karena masalah keuangan atau perasaan tidak senang. Berikut ini adalah pengakuan salah satu informan:
“aku nggak suka kak lihat abangku, padahal udah sama-sama di jalan kami masih mau lagi minta duitku, nggak dikasih marah-marah mau
main pukul, terakhir aku mau jugalah melawan dia kak, maksudnya awak yang kerja dia tidur-tidur aja. Udah dirumah awak tersiksa disini
juga. Awak juga punya kakak udah kerja tapi dia lagi tinggi kali hatinya” Reza, 18.
Hal yang sama juga terjadi terhadap informan berikut ini. Dibawah ini adalah pernyataannya:
Universitas Sumatera Utara
“Bapak gitu kak, pernah kemarin awak dicari-carinya kesini, nyampe rumah habis juga awak digituin juga tetap aja gak puas dirasanya kalo
nggk mukul, lebih sayang memang dia sama anak orang” Reni, 16.
4.7.3 Pacar Anak Jalanan