26
4. Adaptasi Adaptation, adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa
mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Menurut Green yang dikutip oleh Notoatmodjo 2003, faktor – faktor yang
merupakan penyebab perilaku menurut Green dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu fator predisposisi predisposing factors seperti pengetahuan, sikap, keyakinan, dan nilai,
berkenaan dengan motivasi seseorang bertindak. Faktor pemungkin atau faktor pendukung enabling factors perilaku adalah fasilitas, sarana, atau prasarana yang
mendukung atau yang memfasilitasi terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. Terakhir faktor penguat atau faktor pendorong reinforcing factors seperti keluarga,
petugas kesehatan dan lain – lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang
kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas,
sikap dan perilaku para petugas kesehatan serta dukungan keluarga terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.
2.3. Imunisasi
2.3.1. Pengertian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Menurut BKKBN yang dikutip Hanum Marimbi 2010 Imunisasi adalah suatu upaya untuk
mendapatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau sudah dimatikan. Dengan
memasukkan kuman atau bibit penyakit tersebut di harapkan tubuh dapat
Universitas Sumatera Utara
27
menghasilkan anti bodi yang pada akhirnya digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang tubuh.
Menurut Hidayat dalam Muslihatun 2010, imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam
tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang
dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan, seperti vaksin BCG, DPT, campak dan melalui mulut, seperti vaksin polio.
Imunisasi dasar adalah imunisasi pertama yang perlu diberikan pada semua orang, terutama bayi dan anak sejak lahir untuk melindungi tubuhnya dari penyakit –
penyakit yang berbahaya. Lima jenis imunisasi dasar yang di wajibkan pemerintah adalah imunisasi terhadap tujuh penyakit, yaitu TBC, difteri, tetanus, pertusis batuk
rejan, poliomyelitis, campak dan hepatitis B Maryunani, 2010.
2.3.2. Tujuan Imunisasi
Adapun tujuan dalam pemberian imunisasi, antara lain : 1. Melindungi dan mencegah penyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi
dan anak. 2. Diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat
menurunkan angka morbilitas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.
3. Untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada
penderitanya.
Universitas Sumatera Utara
28
4. Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat atau bahkan menghilangkan
penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar Maryunani, 2010. 2.3.3.
Pembagian Imunisasi
Imunisasi dapat dibagi menjadi dua macam yaitu : 1. Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi
antibody sendiri contohnya imunisasi polio, campak. 2. Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif adalah zat anti yang didapat dari luar tubuh misalnya dengan bahan atau serum yang mengandung zat anti dari ibu selama dalam kandungan.
Pemberian zat immunoglobulin yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam
tubuh yang terinfeksi Maryunani, 2010. Pembagian imunisasi berdasarkan kelengkapannya dibagi atas dua bagian
yaitu : 1. Lengkap
Imunisasi lengkap adalah imunisasi yang mencakup di dalamnya BCG, DPT-1, DPT-2, DPT-3, Polio-1, Polio-2, Polio-3, Campak, Hepatitis B-1, Hepatitis B-2,
Hepatitis B-3. Pada balita yang berusia 1 tahun dapat dikatakan sudah lengkap imunisasinya, karena sesuai dengan jadwal program imunisasi usia balita 1 tahun
seterusnya sudah lengkap imunisasi yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
29
2. Tidak Lengkap Imunisasi tidak lengkap adalah imunisasi yang diperoleh kurang satu dari yang
lengkap. Jika balita yang berusia 1 tahun tidak mendapatkan salah satu dari jenis imunisasi yang lengkap, maka dapat dikatakan imunisasi yang di berikan tidak
lengkap Depkes RI, 2009.
2.3.4. Jenis – jenis Imunisasi Dasar