110
juga sangat berpengaruh dari pengetahuan ibu tentang isu efek samping pemberian imunisasi seperti demam. Tetapi sebagian responden menyatakan ketika anaknya
demam setelah diimunisasi, keluarga tidak mengijinkan bayinya untuk diimunisasi lagi sehingga hal ini membuat bayinya tidak mendapat imunisasi dasar lengkap.
Dukungan penilaian yang diberikan keluarga pada responden dalam bentuk yang lain yaitu dalam pengambilan keputusan untuk mengimunisasikan bayinya.
Pada sebagian keluarga masih ada yang menganut sistem patrialisme yaitu ayah berperan dalam pengambilan setiap keputusan, sehingga jarang sekali ibu dilibatkan
dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil keluarga melibatkan ibu dalam mengambil
keputusan untuk memberikan imunisasi lengkap pada bayi yaitu 20 responden 46,5 sementara sebanyak 23 responden 53,5 keluarga tidak melibatkan ibu
dalam mengambil keputusan. Menurut Sarafino 1994, dalam Suprajitno, 2004 mengatakan dukungan
penilaian adalah perasaan subjek bahwa dirinya diakui oleh lingkungan, berguna bagi orang lain dan dihargai usaha-usahanya. Sumber dukungan ini dapat bersumber dari
keluarga, masyarakat atau instansi lembaga tempat penderita pernah bekerja
.
5.3.3.3. Dukungan Instrumental Keluarga Responden
Dari hasil penelitian ini dapat digambarkan bahwa bentuk dukungan yang diberikan oleh keluarga kepada responden bukan hanya dukungan informasi dan
dukungan penilaian tetapi dukungan instrumental juga hal ini ditunjukkan bahwa keluarga juga ikut berperan yaitu memperhatikan kebutuhan ibu dalam upaya
memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayi seperti memberikan uang untuk
Universitas Sumatera Utara
111
imunisasi. Karena berdasarkan hasil pengamatan di lapangan diperoleh bahwa sebagian besar yang mencari nafkah adalah ayah sementara responden sebagian besar
adalah hanya ibu rumah tangga. Hal ini dapat ditunjukkan berdasarkan hasil penelitian yaitu 36 responden 83,7 menyatakan bahwa keluarga peduli terhadap
kebutuhan ibu dalam upaya pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi. Disamping memberikan dukungan berupa materi, sebagian besar keluarga
juga menemani ibu dalam memberikan imunisasi dalam hal ini keluarga yang dimaksud bukan hanya suami melainkan juga orang tua responden, mertua dan
saudara responden. Dapat digambarkan keluarga menemani responden untuk memberikan imunisasi dikarenakan faktor jarak ke tempat pemberian imunisasi
sehingga sebagian responden membutuhkan teman untuk membawa anaknya diimunisasi. Namun pada sebagian responden yang jarak tempat tinggalnya tidak jauh
ke tempat pemberian imunisasi tidak perlu ditemani. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yaitu sebanyak 23 responden 53,5 menyatakan bahwa keluarga
menemani ibu saat ibu membutuhkan teman dalam pemberian imunisasi pada bayinya.
Dalam hal dukungan instrumental ini, keluarga bukan hanya menemani dan memberikan kebutuhan yang diperlukan ibu dalam pemberian imunisasi tetapi juga
keluarga memperhatikan pola pemberian imunisasi yang teratur pada bayi. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yaitu sebanyak 34 responden 79,1 menyatakan
bahwa keluarga selalu ikut memperhatikan pola pemberian imunisasi yang teratur pada bayi. Artinya, kemauan dan kesadaran ibu untuk memberikan imunisasi yang
teratur pada bayinya akan semakin kuat karena ada dukungan dari keluarga. Dan hal
Universitas Sumatera Utara
112
itu dapat dilihat berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa sebagian besar ibu memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayinya.
Dukungan instrumental adalah perasaan subjek bahwa lingkungan sekitarnya memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan, seperti alat-alat atau uang yang dapat
meringankan penderitanya. Dukungan seperti ini umumnya berasal dari keluarga.
5.3.3.4. Dukungan Emosional Keluarga Responden