Umur Pendidikan Gambaran Tindakan Ibu

53 Tsanawiyah 5. SMASMKMA Madrasah Aliyah 401 16,67 314 15,13

6. AKDiploma

26 1,08 45 2,17

7. Perguruan Tinggi

33 1,37 15 0,72 Total 2.405 100 2.075 100 Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa umumnya tingkat pendidikan terakhir penduduk di desa Secanggang adalah SDMI Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah yaitu untuk laki – laki sebesar 44,12 dan perempuan sebesar 46,07 dan hanya sedikit jumlah masyarakat yang menyelesaikan pendidikannya sampai ke perguruan tinggi yaitu untuk laki – laki sebesar 1,37 dan perempuan sebesar 0,72. 4.2. Gambaran Faktor – faktor Predisposisi Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap dan Tidak Lengkap Pada Balita di Desa Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013 4.2.1. Gambaran Faktor Demografi Karakteristik Responden Karakteristik responden yang berjumlah 80 orang yang diamati dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan. Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik responden disajikan dalam tabel berikut ini:

a. Umur

Jumlah responden menurut umur di desa Secanggang tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3. Distribusi Responden Menurut Umur di Desa Secanggang Tahun 2013 No. Umur Responden Jumlah 1. 20-24 Tahun 28 65.1 2. 25-29 Tahun 12 27.9 3. 30 Tahun 3 7.0 Total 43 100,0 Universitas Sumatera Utara 54 Berdasarkan tabel 4.3. diatas diperoleh bahwa responden terbanyak berusia 20–24 tahun yaitu sebanyak 28 responden 65,1 dan paling sedikit berusia 30 tahun yaitu 3 responden 7,0.

b. Pendidikan

Jumlah responden menurut pendidikan di desa Secanggang tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4. Distribusi Responden Menurut Pendidikan di Desa Secanggang Tahun 2013 No. Pendidikan Responden Jumlah 1. Tidak Tamat SDTamat SD 14 32.6 2. Tamat SMP 15 34.8 3. Tamat SMA 14 32.6 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel 4.4. diatas dapat diketahui bahwa pendidikan responden terbanyak adalah tamat SMP yaitu sebanyak 15 responden 34,8 dan yang paling sedikit adalah tidak tamat SDtamat SD dan tamat SMA masing-masing yaitu sebanyak 14 responden 32,6.

c. Pekerjaan

Jumlah responden menurut pekerjaan di desa Secanggang tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.5. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan di Desa Secanggang Tahun 2013 No. Pekerjaan Responden Jumlah 1. Tidak bekerjaIbu Rumah Tangga 35 81.4 2. Petani 3 7.0 3. Pegawai swastaWiraswasta 5 11.6 Total 43 100,0 Universitas Sumatera Utara 55 Dari tabel 4.5. diatas diperoleh bahwa pekerjaan responden terbanyak adalah tidak bekerjaibu rumah tangga yaitu sebanyak 35 responden 81,4 sedangkan pekerjaan yang paling sedikit yaitu petani sebanyak 3 responden 7,0.

4.2.2. Gambaran Pengetahuan Responden

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada ibu maka pengetahuan responden terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita di desa Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.6. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Sehat No. Apa itu sehat Jumlah 1. Responden menjawab 3 11 25.6

2. Responden menjawab 2-3

12 27.9

3. Responden menjawan 2

20 46.5 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai pengertian sehat yang menjawab lebih dari 3 sebanyak 11 responden 25,6, yang menjawab 2 sampai 3 sebanyak 12 responden 27,9 dan yang menjawab kurang dari 2 sebanyak 20 responden 46,5. Tabel 4.7. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Cakupan Sehat No. Cakupan Sehat Jumlah 1. Responden menjawab 3 16 37.2

2. Responden menjawab 2-3

16 37.2

3. Responden menjawab 2

11 25.6 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai cakupan sehat yang menjawab lebih dari 3 sebanyak 16 responden 37,2, Universitas Sumatera Utara 56 yang menjawab 2 sampai 3 sebanyak 16 responden 37,2 dan yang menjawab kurang dari 2 sebanyak 11 responden 25,6. Tabel 4.8. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Penyakit No. Apa yang dimaksud dengan penyakit Jumlah 1. Responden menjawab 3 9 20.9

2. Responden menjawab 2-3

7 16.3

3. Responden menjawab 2

27 62.8 Total 43 100,0 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai pengertian penyakit yang menjawab lebih dari 3 sebanyak 9 responden 20,9, yang menjawab 2 sampai 3 sebanyak 7 responden 16,3 dan yang menjawab kurang dari 2 sebanyak 27 responden 62,8. Tabel 4.9. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Imunisasi Pada Anak No. Manfaat imunisasi pada anak Jumlah

1. Dapat mencegah penderitaan atau cacat dan kematian

yang disebabkan oleh penyakit 36 83.7

2. Anak menjadi tidak normal

2 4.6

3. Tidak ada manfaatnya

3 7.0 4. Tidak tahu 2 4.7 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai manfaat imunisasi pada anak yang menjawab dapat mencegah penderitaan atau kecacatan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit adalah sebanyak 36 responden 83,7, anak menjadi tidak normal sebanyak 2 responden 4,6, tidak ada manfaatnya sebanyak 3 responden 7,0 dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 2 responden 4,7. Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.10. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tujuan Imunisasi No. Apa tujuan imunisasi Jumlah 1. Suntikan yang bisa membuat cacat 1 2.3

2. Melindungi tubuh dari serangan penyakit

37 86.0

3. Suntikan yang bisa membuat anak sakit

2 4.7

4. Tidak tahu

3 7.0 Total 43 100,0 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai tujuan imunisasi yang menjawab suntikan yang bisa membuat cacat sebanyak 1 responden 2,3, melindungi tubuh dari serangan penyakit sebanyak 37 responden 86,0, suntikan yang bisa membuat anak sakit sebanyak 2 responden 4,7 dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 3 responden 7,0. Tabel 4.11. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Dimana Bisa Diberikan Imunisasi pada Bayi No. Dimana bisa diberikan imunisasi pada bayi Jumlah 1. Responden menjawab 3 11 25.6 2. Responden menjawab 2-3 15 34.9

3. Responden menjawan 2

17 39.5 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai dimana bisa diberikan imunisasi pada bayi yang menjawab lebih dari 3 sebanyak 11 responden 25,6, yang menjawab 2 sampai 3 sebanyak 15 responden 34,9 dan yang menjawab kurang dari 2 sebanyak 17 responden 39,5. Tabel 4.12. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Imunisasi Dasar No. Apa yang dimaksud dengan imunisasi dasar Jumlah 1. Imunisasi sejak lahir sampai usia 1 tahun 34 79.0 2. Imunisasi yang diberikan setelah bayi berusia 1 tahun 3 7.0 3. Imunisasi yang diberikan pada ibu hamil 6 14.0 Total 43 100,0 Universitas Sumatera Utara 58 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai pengertian imunisasi dasar yang menjawab imunisasi sejak lahir sampai usia 1 tahun sebanyak 34 responden 79,0, imunisasi yang diberikan setelah bayi berusia 1 tahun sebanyak 3 responden 7,0 dan yang menjawab imunisasi yang diberikan pada ibu hamil sebanyak 6 responden 14,0. Tabel 4.13. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Kapan Bayi Mulai di Imunisasi Untuk Pertama Kalinya No. Kapankah bayi mulai di imunisasi untuk pertama kalinya Jumlah 1. Segera setelah lahir 27 62.8 2. Setelah putus tali pusat 9 20.9 3. Setelah berumur 6 bulan 5 11.6 4. Setelah berumur 1 tahun 2 4.7 Total 43 100,0 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai kapan bayi mulai diimunisasi untuk pertama kalinya yang menjawab segera setelah lahir sebanyak 27 responden 62,8, setelah putus tali pusat sebanyak 9 responden 20,9, setelah berumur 6 bulan sebanyak 5 responden 11,6 dan yang menjawab setelah berumur 1 tahun hanya 2 responden 4,7. Tabel 4.14. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Cakupan Imunisasi Lengkap No. Imunisasi lengkap adalah imunisasi yang mencakup Jumlah 1. BCG, DPT1, DPT2, DPT3, Polio1, Polio2, Polio3, Hepatitis b1, hepatitis b2, hepatitis b3, campak 26 60.5 2. Hepatitis b1, polio, BCG 7 16.3 3. DPT1, Hepatitis b1, Polio2 6 14.0 4. Tidak tahu 4 9.3 Total 43 100,0 Universitas Sumatera Utara 59 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai cakupan imunisasi lengkap yang menjawab BCG, DPT1, DPT2, DPT3, Polio1, Polio2, Polio3, Hepatitis b1, hepatitis b2, hepatitis b3, campak sebanyak 26 responden 60,5, Hepatitis b1, polio, BCG sebanyak 7 responden 16,3, DPT1, Hepatitis b1, Polio2 sebanyak 6 responden 14,0 dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 4 responden 9,3. Tabel 4.15. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Imunisasi Tidak Lengkap No. Yang dimaksud dengan imunisasi tidak lengkap Jumlah 1. Imunisasi yang diperoleh kurang satu dari yang lengkap 26 60.5 2. Imunisasi yang diperoleh dari ibu ketika dalam kandungan 7 16.3 3. Imunisasi yang tidak dilengkapi dengan Kartu Menuju Sehat KMS 6 14.0 4. Tidak tahu 4 9.2 Total 43 100,0 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai pengertian imunisasi tidak lengkap yang menjawab imunisasi yang diperoleh kurang satu dari yang lengkap sebanyak 26 responden 60,5, imunisasi yang diperoleh dari ibu ketika dalam kandungan sebanyak 7 responden 16,3, imunisasi yang tidak dilengkapi dengan Kartu Menuju Sehat KMS sebanyak 6 responden 14,0 dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 4 responden 9,2. Tabel 4.16. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Imunisasi BCG No. Manfaat imunisasi BCG Jumlah 1. Imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap TBC 9 20.9 Universitas Sumatera Utara 60 2. Imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap polio 9 20.9 3. Imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap campak 7 16.3

4. Tidak tahu

18 41.9 Total 43 100,0 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai manfaat imunisasi responden yang menjawab imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap TBC sebanyak 9 responden 20,9, imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap polio sebanyak 9 responden 20,9, imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap campak sebanyak 7 responden 16,3 dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 18 responden 41,9. Tabel 4.17. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Pemberian DPT No. Manfaat Pemberian DPT Jumlah 1. Merupakan imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit defteri, pertusis, dan tetanus 23 53.5 2. Imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap TBC 10 23.3 3. Imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap polio 2 4.7

4. Tidak tahu

8 18.5 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai manfaat pemberian DPT yang menjawab merupakan imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit defteri, pertusis, dan tetanus sebanyak 23 responden 53,5, imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap TBC sebanyak 10 responden 20,3, imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap polio Universitas Sumatera Utara 61 sebanyak 2 responden 4,7 dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 8 responden 18,5. Tabel 4.18. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pencegahan Penyakit Polio No. Penyakit polio dapat dicegah dengan imunisasi Jumlah

1. Imunisasi BCG

3 7.0 2. Imunisasi Polio 37 86.0 3. Imunisasi DPT 1 2.3 4. Imunisasi Hepatitis B 2 4.7 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahaun responden mengenai pencegahan penyakit polio dengan imunisasi yang menjawab imunisasi BCG sebanyak 3 responden 7,0, imunisasi polio sebanyak 37 responden 86,0, imunisasi DPT sebanyak 1 responden 2,3 dan yang menjawab imunisasi hepatitis b sebanyak 2 responden 4,7. Tabel 4.19. Distribusi Pengetahuan Tentang Manfaat Imunisasi Campak No. Imunisasi campak adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit Jumlah 1. Polio 1 2.3 2. Campak 39 90.7 3. Hepatitis B 3 7.0 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai manfaat imunisasi campak adalah imunisasi yang diberika untuk mencegah penyakit yang menjawab polio sebanyak 1 responden 2,3, campak sebanyak 39 responden 90,7 dan yang menjawab hepatitis b yaitu 3 responden 7,0. Universitas Sumatera Utara 62 Tabel 4.20. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Secara Lengkap No. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi secara lengkap Jumlah 1. Hepatitis b, hepatitis A, dan demam 2 4.7 2. Difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis 10 23.3 3. Tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, hepatitis dan campak 23 53.5 4. Polio dan pertusis 8 18.5 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi secara lengkap yang menjawab Hepatitis b, hepatitis A, dan demam sebanyak 2 responden 74,, Difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis sebanyak 10 responden 23,3, Tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, hepatitis dan campak sebanyak 23 responden 53,5 dan yang menjawab polio dan pertusis adalah 8 responden 18,5. Penilaian terhadap pengetahuan tentang pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita dilakukan berdasarkan perhitungan total skor pengetahuan responden. Pengetahuan selanjutnya dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu pengetahuan baik, cukup dan kurang. Tingkat pengetahuan responden tentang pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut ini : Tabel 4.21. Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan No. Kategori Pengetahuan Jumlah 1. Baik 10 23.3 2. Cukup 25 58.1 3. Kurang 8 18.6 Total 43 100,0 Universitas Sumatera Utara 63 Berdasarkan tabel 4.22. dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden mengenai pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap sudah cukup baik karena dapat dilihat bahwa pengetahuan responden yang terbanyak adalah kategori cukup yaitu 25 responden 58,1, kategori baik sebanyak 10 responden 23,3 dan kategori kurang sebanyak 8 responden 18,6.

4.2.3. Gambaran Sikap Responden

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada ibu maka sikap responden terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita di desa Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.22. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap dan Tidak Lengkap Pada Balita di Desa Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013 No. Item Pernyataan SS S KS TS n n n n 1 Pemberian imunisasi pada bayi tidak harus sesuai dengan jadwal yang ditentukan 1 2.3 15 34.9 16 37.2 11 25.6 2 Pemberian imunisasi dasar pada bayi tidak harus lengkap sebelum bayi berumur 1 tahun 2 4.6 19 44.2 11 25.6 11 25.6 3 Pemberian imunisasi pada bayi bukan untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu 1 2.3 12 27.9 21 48.8 9 20.9 4 Jika bayi ibu demam setelah diimunisasi sebaiknya tidak perlu memberikan imunisasi selanjutnya 11 25.6 18 41.9 14 32.6 5 Agar pelayanan imunisasi dapat menjangkau lapisan masyarakat, pemberian imunisasi dilakukan oleh ibu ketua RTRW setempat 7 16.3 25 58.1 10 23.3 1 2.3 6 Setiap ibu harus membawa anaknya ke pelayanan kesehatan untuk diberikan imunisasi dasar lengkap 7 16.3 34 79.1 2 4.7 7 Setiap pemberian imunisasi dasar lengkap dapat dilakukan di posyandu, 5 11.6 36 83.7 2 4.7 Universitas Sumatera Utara 64 Puskesmas, Praktik Bidan atau praktik dokter 8 Imunisasi dasar lengkap diberikan pada bayi agar terhindar dari penyakit menular yaitu TBC, Dipteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B dan Campak 7 16.3 25 58.1 11 25.6 9 Pemberian Imunisasi BCG bertujuan untuk mencegah penyakit TBC 2 4.7 18 41.9 20 46.5 3 7.0 10 Pemberian Imunisasi polio bertujuan untuk mencegah penyakit polio 4 9.3 35 81.4 3 7.0 1 2.3 11 Frekuensi banyaknya pemberian Imunisasi dasar pada balita adalah 12 kali 13 30.2 14 32.6 16 37.2 12 Pemberian Imunisasi campak bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit campak 6 14.0 36 83.7 1 2.3 13 Imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah adalah BCG, DPT, Campak, Polio, Hepatitis B 6 14.0 33 76.7 3 7.0 1 2.3 14 Agar jadwal 1 tahun imunisasi teratur, tepat waktu dan lengkap pada balita, maka kepada ibu diberikan kartu imunisasi yaitu Kartu Menuju Sehat KMS 9 20.9 32 74.4 2 4.7 Berdasarkan tabel 4.23 diatas diketahui bahwa terdapat 80 responden yang telah diberikan pernyataan berupa sikap mereka mengenai pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap yang dinilai dari sikap sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju. Berdasarkan penyataan bahwa pemberian imunisasi pada bayi tidak harus sesuai dengan jadwal yang ditentukan sebanyak 1 responden 2,3 menyatakan sangat setuju, 15 responden 34,9 menyatakan setuju, 16 responden 37,2 menyatakan kurang setuju dan 11 responden 25,6 menyatakan tidak setuju. Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan pemberian imunisasi dasar pada bayi tidak harus lengkap sebelum bayi berumur 1 tahun diperoleh yang menyatakan sangat setuju 2 responden 4,6, setuju 19 responden 44,2, kurang Universitas Sumatera Utara 65 setuju 11 responden 25,6 dan yang menyatakan tidak setuju 11 responden 25,6. Sikap responden tentang pemberian imunisasi pada bayi bukan untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu ada 1 responden 2,3 menyatakan sangat setuju, 12 responden 27,9 menyatakan setuju, 21 responden 48,8 kurang setuju dan 9 responden 20,9 tidak setuju. Sikap responden tentang pernyataan jika bayi demam setelah di imunisasi sebaiknya tidak perlu memberikan imunisasi selanjutnya, sebanyak 11 responden 25,6 menyatakan setuju, 18 responden 41,9 kurang setuju dan 14 responden 32,6 tidak setuju. Berdasarkan pernyataan agar pelayanan imunisasi dapat mencakup lapisan masyarakat, pemberian imunisasi dilakukan oleh ibu ketua RTRW setempat sebanyak 7 responden 16,3 menyatakan sangat setuju, 25 responden 58,1 setuju, 10 responden 23,3 kurang setuju dan 1 responden 2,3 menyatakan tidak setuju. Sikap responden terhadap pernyataan setiap ibu harus membawa anaknya ke pelayanan kesehatan untuk diberikan imunisasi dasar lengkap yang menyatakan sangat setuju ada 7 responden 16,3, setuju 34 responden 79,1 dan kurang setuju 2 responden 4,7. Untuk pernyataan setiap pemberian imunisasi dasar lengkap dapat diberikan di posyandu, Puskesmas, praktik bidan atau praktik dokter sikap responden yang menyatakan sangat setuju 5 responden 11,6, 36 responden 83,7 menyatakan setuju dan 2 responden 4,7 menyatakan kurang setuju. Untuk pernyataan imunisasi dasar lengkap diberikan pada bayi agar terhindar dari penyakit menular yaitu TBC, Dipteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B dan Campak diperoleh sebanyak 7 responden 16,3 menyatakan sangat setuju, 25 Universitas Sumatera Utara 66 responden 58,1 menyatakan setuju dan 11 responden 25,6 menyatakan kurang setuju. Sikap responden mengenai pernyataan pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk mencegah penyakit TBC ada 2 responden 4,7 menyatakan sangat setuju, sebanyak 18 responden 41,9 menyatakan setuju, yang menyatakan kurang setuju ada 20 responden 46,5 dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 3 responden 7,0. Untuk pernyataan pemberian imunisasi polio bertujuan untuk mencegah penyakit polio sebanyak 4 responden 9,3 menyatakan sangat setuju, yang menyatakan setuju 35 responden 81,4, kurang setuju 3 responden 7,0 dan tidak setuju 1 responden 2,3. Berdasarkan pernyataan frekuensi banyaknya pemberian Imunisasi dasar pada balita adalah 12 kali responden yang menyatakan setuju 13 responden 30,2, kurang setuju 14 responden 32,6 dan yang tidak setuju 16 responden 37,2. Untuk pernyataan pemberian imunisasi campak bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit campak diperoleh yang menyatakan sangat setuju 6 responden 14,0, setuju 36 responden 83,7 dan kurang setuju 1 responden 2,3. Sikap responden mengenai imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah adalah BCG, DPT, Campak, Polio, Hepatitis B diperoleh yang menyatakan sangat setuju sebanyak 6 responden 14,0, setuju sebanyak 33 responden 76,7, kurang setuju ada 3 responden 7,0 dan tidak setuju ada 1 responden 2,3. Sebanyak 9 responden 20,9 sangat setuju bahwa agar jadwal 1 tahun imunisasi teratur, tepat waktu dan lengkap pada balita, maka kepada ibu diberikan Universitas Sumatera Utara 67 kartu imunisasi yaitu Kartu Menuju Sehat KMS, 32 responden 74,4 menyatakan setuju dan 2 responden 4,7 menyatakan kurang setuju. Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran sikap maka tingkat sikap responden tentang pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita selanjutnya dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu sikap baik, cukup dan kurang baik. Kategori sikap responden tentang pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut ini : Tabel 4.23. Distribusi Sikap Responden Berdasarkan Kategori Sikap No. Kategori Sikap Responden Jumlah 1. Baik 12 27.9 2. Cukup 31 72.1 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel 4.24 di atas dapat disimpulkan bahwa sikap responden terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita sudah cukup hal ini dapat dilihat bahwa responden paling banyak ada pada kategori cukup yaitu 31 responden 72,1, kategori baik sebanyak 12 responden 27,9. 4.3. Gambaran Faktor – faktor Pendukung Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap dan Tidak Lengkap Pada Balita di Desa Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013 4.3.1. Gambaran Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada ibu maka gambaran ketersediaan sarana pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara 68 Tabel 4.24. Distribusi Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan No. Pertanyaan Ya Tidak Total n n 1. Apakah di tempat ibu tersedia sarana pelayanan kesehatan yaitu seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Pustu atau Praktik Bidan ? 41 95.3 2 4.7 43 100,0 2. Apakah sarana pelayanan kesehatan selalu ada pada tiap saat dibutuhkan? 29 67.4 14 32.6 43 100,0 3. Apakah sarana pelayanan kesehatan yang ada sesuai dengan yang dibutuhkan? 33 76.7 10 23.3 43 100,0 4. Apakah sarana pelayanan kesehatan tersebut dapat mengatasi masalah ketika ibu mendapatkan masalah kesehatan? 36 83.7 7 16.3 43 100,0 5. Apakah sarana pelayanan kesehatan tersebut memberikn kualitas mutu yang baik? 39 90.7 4 9.3 43 100,0 Berdasarkan tebel 4.25. di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 41 responden 95,3 menyatakan bahwa ada tersedia sarana pelayanan kesehatan yaitu seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Pustu atau Praktik Bidan di tempat tinggal responden dan 2 responden 4,7 menyatakan tidak tersedia. Untuk pertanyaan apakah sarana pelayanan kesehatan selalu ada pada tiap saat dibutuhkan, sebanyak 29 responden 67,4 menjawab ya dan 14 responden 32,6 menjawab tidak. Berdasarkan pertanyaan apakah sarana pelayanan kesehatan yang ada sesuai dengan yang dibutuhkan sebanyak 33 responden 76,7 menjawab ya dan 10 responden 23,3 menjawab tidak. Untuk pertanyaan apakah sarana pelayanan kesehatan Universitas Sumatera Utara 69 tersebut dapat mengatasi masalah ketika ibu mendapatkan masalah kesehatan, sebanyak 36 responden 83,7 menjawab ya dan 7 responden 16,3 menjawab tidak. Untuk pertanyaan apakah sarana pelayanan kesehatan tersebut memberikn kualitas mutu yang baik, sebanyak 39 responden 90,7 menjawab ya dan 4 responden 9,3 menjawab tidak. Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran ketersediaan sarana pelayanan kesehatan maka tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu ketersediaan sarana pelayanan kesehatan baik, dan kurang baik. Tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita dapat dilihat pada tabel 4.26 berikut ini : Tabel 4.25. Distribusi Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Kategori Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan No. Kategori Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah 1. Tersedia Dengan Baik 42 97.7 2. Tersedia Kurang Baik 1 2.3 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel 4.26. diatas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah faktor pendukung yang tersedia dengan baik hal ini dapat dilihat dari paling banyak yaitu 42 responden 97,7 dan kategori tersedia kurang baik 1 responden 2,3. Universitas Sumatera Utara 70

4.3.2. Gambaran Jarak Ke Sarana Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada ibu maka gambaran jarak ke sarana pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.26. Distribusi Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatan No. Pertanyaan Ya Tidak Total n n 1. Apakah jarak ke sarana pelayanan kesehatan jauh dari tempat tinggal ibu? 36 83.7 7 16.3 43 100,0 2. Apakah ibu membutuhkan alat transportasi untuk sampai ke tempat sarana pelayanan kesehatan tersebut? 37 86.0 6 14.0 43 100,0 3. Apakah jarak ke sarana pelayanan kesehatan menjadi kendala bagi ibu untuk membawa anak ibu untuk di imunisasi? 2 4.7 41 95.3 43 100,0 4. Apakah untuk sampa ke tempat sarana pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang mahal? 0,0 43 100.0 43 100,0 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 36 responden 83,7 mengatakan bahwa jarak ke sarana pelayanan kesehatan jauh dari tempat tinggal ibu dan yang mengatakan tidak sebanyak 7 responden 16,3. Untuk pertanyaan apakah ibu membutuhkan alat transportasi untuk sampai ke tempat sarana pelayanan kesehatan tersebut, sebanyak 37 responden 86,0 menjawab ya dan 6 responden 14,0 menjawab tidak. Berdasarkan pertanyaan apakah jarak ke sarana pelayanan kesehatan menjadi kendala bagi ibu untuk membawa anak ibu untuk di imunisasi, sebanyak 41 responden 95,3 menjawab tidak dan 2 responden 4,7 menjawab ya. Untuk pertanyaan apakah sampai ke tempat sarana pelayanan kesehatan Universitas Sumatera Utara 71 membutuhkan biaya yang mahal, seluruh responden menjawab tidak yaitu 43 responden 100,0. Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran jarak ke sarana pelayanan kesehatan maka tingkat jarak ke sarana pelayanan kesehatan terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu jarak ke sarana pelayanan kesehatan menjadi penunjang yang baik dan kurang baik. Tingkat jarak ke sarana pelayanan kesehatan terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita dapat dilihat pada tabel 4.28 berikut ini : Tabel 4.27. Distribusi Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Kategori Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatan No. Kategori Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah 1. Penunjang Yang Baik 43 100.0 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel 4.28 diatas dapat disimpulkan bahwa jarak ke sarana pelayanan kesehatan menjadi penunjang yang baik, hal ini dapat dilihat bahwa seluruh responden yaitu 43 responden 100. 4.4. Gambaran Faktor – faktor Pendorong Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap dan Tidak Lengkap Pada Balita di Desa Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

4.4.1. Gambaran Dukungan Petugas Kesehatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada ibu maka gambaran dukungan petugas kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.28. Distribusi Dukungan Petugas Kesehatan No. Pertanyaan Ya Tidak Total n n 1. Apakah ibu pernah 25 58.1 18 41.9 43 100,0 Universitas Sumatera Utara 72 mendapat penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap dari petugas kesehatan? 2. Apabila ibu tidak datang mengimunisasikan bayi ibu, apakah petugas kesehatan mendatangi rumah ibu? 9 20.9 34 79.1 43 100,0 3. Apakah petugas kesehatan pernah mengunjungi rumah ibu untuk memberi penjelasan tentang imunisasi dasar lengkap? 15 34.9 28 65.1 43 100,0 4. Apakah petugas kesehatan bersikap ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan imunisasi? 41 95.3 2 4.7 43 100,0 5. Apakah setiap ibu mendatangi tempat pelayanan imunisasi langsung dilayani segera oleh petugas kesehatan? 41 95.3 2 4.7 43 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 25 responden 58,1 menjawab ya untuk pertanyaan apakah pernah mendapat penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap dari petugas kesehatan dan 18 responden 41,9 menjawab tidak. Untuk pertanyaan apabila ibu tidak datang mengimunisasikan bayi ibu, apakah petugas kesehatan mendatangi rumah ibu, sebanyak 9 responden 20,9 menjawab ya dan 34 responden 79,1 menjawab tidak. Berdasarkan pertanyaan apakah petugas kesehatan pernah mengunjungi rumah ibu untuk memberi penjelasan tentang imunisasi dasar lengkap, sebanyak 15 responden 34,9 menjawab ya dan 28 responden 65,1 menjawab tidak. Untuk pertanyaan apakah petugas kesehatan bersikap ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan imunisasi, sebanyak 41 responden 95,3 menjawab ya dan 2 responden 4,7 menjawab tidak. Universitas Sumatera Utara 73 Berdasarkan pertanyaan apakah setiap ibu mendatangi tempat pelayanan imunisasi langsung dilayani segera oleh petugas kesehatan, sebanyak 41 responden 95,3 menjawab ya dan 2 responden 4,7 menjawab tidak. Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran dukungan petugas kesehatan maka tingkat dukungan petugas kesehatan terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu mendukung dan tidak mendukung. Tingkat dukungan petugas kesehatan terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita dapat dilihat pada tabel 4.30 berikut ini : Tabel 4.29. Distribusi Dukungan Petugas Kesehatan Berdasarkan Kategori Dukungan Petugas Kesehatan No. Kategori Dukungan Petugas Kesehatan Jumlah 1. Mendukung 41 95.3 2. Tidak Mendukung 2 4.7 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel 4.30 di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan petugas kesehatan menjadi faktor pendorong yang mendukung hal ini dapat dilihat dari kategori dukungan petugas kesehatan yaitu 41 responden 95,3, dan kategori tidak mendukung yaitu 2 responden 4,7.

4.4.2. Gambaran Dukungan Keluarga

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada ibu maka gambaran dukungan keluarga dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 4.30. Distribusi Dukungan Keluarga No. Pertanyaan Ya Tidak Total n n Dukungan Informatif : 1. Apakah keluarga memberitahukan bahwa penyakit TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, hepatitis B dan campak dapat dicegah bila bayi mendapatkan imunisasi secara lengkap? 32 74.4 11 25.6 43 100,0 2. Apakah keluarga mengatakan bahwa bayi harus mendapatkan imunisasi lengkap dan teratur sampai bayi berusia 1 tahun? 35 81.4 8 18.6 43 100,0 3. Apakah keluarga menunjukkan tempat pelayanan kesehatan yang tepat untuk mendapatkan imunisasi lengkap? 26 60.5 17 39.5 43 100,0 Dukungan Penilaian : 4. Apakah keluarga mendengarkan keluh kesah ibu saat mendapatkan kesulitan dalam memberikan imunisasi lengkap pada bayi? 40 93.0 3 7.0 43 100,0 5. Apakah keluarga peduli terhadap rasa takut ibu tentang isu efek samping pemberian imunisasi pada bayi seperti bayi akan demam setelah di imunisasi? 43 100.0 43 100,0 6. Apakah keluarga selalu melibatkan ibu dalam mengambil keputusan untuk memberikan imunisasi lengkap pada bayi? 20 46.5 23 53.5 43 100,0 Dukungan Instrumental : 7. Apakah keluarga menemani ibu saat ibu membutuhkan teman untuk membawa bayi dalam pemberian imunisasi? 23 53.5 20 46.5 43 100,0 8. Apakah keluarga selalu ikut memperhatikan pola pemberian imunisasi yang teratur kepada bayi? 34 79.1 9 20.9 43 100,0 9. Apakah keluarga peduli 36 83.7 7 16.3 43 100,0 Universitas Sumatera Utara 75 terhadap kebutuhan ibu dalam upaya pemberian imunisasi lengkap pada bayi? Dukungan Emosional : 10. Apakah keluarga selalu memotivasi ibu untuk memberikan imunisasi lengkap kepada bayi? 34 79.1 9 20.9 43 100,0 11. Apakah keluarga memberikan pujian kepada ibu karena menyarankan bayi untuk diimunisasi lengkap? 6 14.0 37 86.0 43 100,0 12. Apakah keluarga peduli atau mengerti terhadap perasaan ibu seperti cemas dan takut untuk membawa bayi diimunisasikan? 42 97.7 1 2.3 43 100,0 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dukungan informatif keluarga responden dengan memberitahukan bahwa penyakit TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, hepatitis B dan campak dapat dicegah bila bayi mendapatkan imunisasi secara lengkap yang paling banyak yaitu 32 responden 74,4 menjawab ya dan 11 responden 25,6 menjawab tidak. Dukungan informatif keluarga responden dengan menyatakan bahwa bayi harus mendapatkan imunisasi lengkap dan teratur sampai bayi berusia 1 tahun yang paling banyak yaitu 35 responden 81,4 menjawab ya dan 8 responden 18,6 menjawab tidak. Dukungan informatif keluarga responden dengan menunjukkan tempat pelayanan kesehatan yang tepat untuk mendapatkan imunisasi lengkap yang paling banyak yaitu 26 responden 60,5 menjawab ya dan 17 responden 39,5 menjawab tidak. Dukungan penilaian keluarga responden dengan mendengarkan keluh kesah ibu saat mendapatkan kesulitan dalam memberikan imunisasi lengkap pada bayi yang paling banyak yaitu 40 responden 93,0 menjawab ya dan 3 responden 7,0 menjawab tidak. Dukungan penilaian keluarga responden dengan memberikan Universitas Sumatera Utara 76 kepedulian terhadap rasa takut ibu tentang isu efek samping pemberian imunisasi pada bayi seperti bayi akan demam setelah di imunisasi yang paling banyak yaitu 43 responden 100,0 menjawab ya. Dukungan penilaian keluarga responden dengan selalu melibatkan ibu dalam mengambil keputusan untuk memberikan imunisasi lengkap pada bayi yang paling banyak yaitu 23 responden 53,5 menjawab tidak dan 20 responden 46,5 menjawab ya. Dukungan instrumental keluarga responden dengan menemani ibu saat ibu membutuhkan teman untuk membawa bayi dalam pemberian imunisasi yang paling banyak yaitu 23 responden 53,5 menjawab ya dan 20 responden 46,5 menjawab tidak. Dukungan instrumental keluarga responden dengan selalu ikut memperhatikan pola pemberian imunisasi yang teratur kepada bayi yang paling banyak yaitu 34 responden 79,1 menjawab ya dan 9 responden 20,9 menjawab tidak. Dukungan instrumental keluarga responden dengan memberikan kepedulian terhadap kebutuhan ibu dalam upaya pemberian imunisasi lengkap pada bayi yang paling banyak yaitu 36 responden 83,7 menjawab ya dan 7 responden 16,3 menjawab tidak. Dukungan emosional keluarga responden dengan selalu memotivasi ibu untuk memberikan imunisasi lengkap kepada bayi yang paling banyak yaitu 34 responden 79,1 menjawab ya dan 9 responden 20,9 menjawab tidak. Dukungan emosional keluarga responden dengan memberikan pujian kepada ibu karena menyarankan bayi untuk diimunisasi lengkap yang paling banyak yaitu 37 responden 86,0 menjawab tidak dan 6 responden 14,0 menjawab ya. Dukungan emosional keluarga responden dengan memberikan kepedulian atau mengerti Universitas Sumatera Utara 77 terhadap perasaan ibu seperti cemas dan takut untuk membawa bayi diimunisasikan yang paling banyak yaitu 42 responden 97,7 menjawab ya dan 1 responden 2,3 menjawab tidak. Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran dukungan keluarga maka tingkat dukungan keluarga terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu mendukung dan tidak mendukung. Tingkat dukungan keluarga terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita dapat dilihat pada tabel 4.32 berikut ini : Tabel 4.31. Distribusi Dukungan Keluarga Berdasarkan Kategori Dukungan Keluarga No. Kategori Dukungan Keluarga Jumlah 1. Mendukung 38 88.4 2. Tidak Mendukung 5 11.6 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel 4.32 diperoleh bahwa sebagian besar dukungan keluarga responden tentang pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita menjadi faktor pendorong yang mendukung hal ini ditunjukkan dari kategori mendukung yaitu 38 responden 88,4 dan kategori tidak mendukung yaitu 5 responden 11,6.

4.5. Gambaran Tindakan Ibu

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada ibu maka gambaran tindakan ibu terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara 78 Tabel 3.32. Distribusi Tindakan Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap dan Tidak Lengkap pada Balita No. Tindakan Ibu Ya Tidak Total n n 1. Apakah anak ibu rutin dibawa ke posyandupuskesmas untuk di imunisasi? 27 62.8 16 37.2 43 100,0 2. Apakah ibu membawa anak ibu untuk di imunisasi tepat waktu? 24 55.8 19 44.2 43 100,0 3. Apakah ibu membawa anak ibu ke posyandu untuk di imunisasi? 36 83.7 7 16.3 43 100,0 4. Jika sudah waktunya anak ibu di imunisasi, tetapi posyandunya tidak ada. Apakah ibu tetap mengimunisasikan anak ibu ke tempat lain seperti puskesmas? 16 37.2 27 62.8 43 100,0 Dari tabel diatas dapat dilihat distribusi responden berdasarkan pertanyaan tentang tindakan apakah anak ibu rutin dibawa ke posyandupuskesmas untuk di imunisasi yang menjawab ya sebanyak 27 responden 62,8 dan tidak sebanyak 16 responden 37,2. Untuk pertanyaan apakah ibu membawa anak ibu untuk di imunisasi tepat waktu yang menjawab ya sebanyak 24 responden 55,8 dan yang menjawab tidak 19 responden 44,2. Berdasarkan pertanyaan apakah ibu membawa anak ibu ke posyandu untuk di imunisasi yang menjawab ya sebanyak 36 responden 83,7 dan yang menjawab tidak sebanyak 7 responden 16,3. Untuk pertanyaan jika sudah waktunya anak ibu di imunisasi, tetapi posyandunya tidak ada apakah ibu tetap mengimunisasikan anak ibu ke tempat lain seperti puskesmas yang menjawab ya sebanyak 16 responden 37,2 dan yang menjawab tidak sebanyak 27 responden 62,8. Universitas Sumatera Utara 79 Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran tindakan ibu maka tingkat tindakan ibu terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu tindakan baik dan kurang. Tingkat tindakan ibu terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita dapat dilihat pada tabel 4.34 berikut ini : Tabel 4.33. Distribusi Tindakan Ibu Berdasarkan Kategori Tindakan Ibu No. Kategori Tindakan Ibu Jumlah 1. Baik 29 67.4 2. Kurang 14 32.6 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel 4.34 di atas tentang tindakan responden dapat disimpulkan sesuai tabel diatas bahwa tindakan responden tentang pemberian imunisasi dasar lengkap dan tidak lengkap pada balita sudah baik karena yang memiliki tindakan baik sebanyak 29 responden 67,4 dan kategori kurang yaitu 14 responden 32,6. Tabel 4.34. Distribusi Status Imunisasi Dasar Berdasarkan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Balita No. Status Kelengkapan Imunisasi Dasar Jumlah 1. Lengkap 22 51.2 2. Tidak Lengkap 21 48.8 Total 43 100,0 Berdasarkan tabel 4.35 di atas tentang status kelengkapan imunisasi dasar pada balita diperoleh imunisasi yang lengkap sampai usia 11 bulan pada balita sebanyak 22 responden 51,2 dan imunisasi yang tidak lengkap sampai usia 11 bulan sebanyak 21 responden 48,8. Universitas Sumatera Utara 80 Tabel 4.35. Distribusi Usia Terakhir Mendapatkan Imunisasi Berdasarkan Usia Mendapatkan Imunisasi No. Usia Terakhir Mendapatkan Imunisasi bulan Jumlah 1. 0-2 2 4.7 2. 3-5 10 23.3 3. 6-8 9 20.8 4. 9-11 22 51.2 Total 43 100 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa usia bayi terbanyak memperoleh imunisasi adalah usia 9-11 bulan adalah 22 51,2 dan yang mendapatkan imunisasi paling sedikit adalah usia 0-2 bulan yaitu 2 4,7. Universitas Sumatera Utara 81 BAB V PEMBAHASAN 5.1. Faktor – faktor Predisposisi 5.1.1. Faktor DemografiKarakteristik Responden

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Pemudah, Pemungkin dan Penguat terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi oleh Ibu di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011

4 56 91

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Wiliayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo.

0 0 16

Analisis Faktor -Faktor yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi (9 -12 Bulan) di Puskesmas Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 19

Analisis Faktor -Faktor yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi (9 -12 Bulan) di Puskesmas Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 2

Analisis Faktor -Faktor yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi (9 -12 Bulan) di Puskesmas Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 1 12

Analisis Faktor -Faktor yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi (9 -12 Bulan) di Puskesmas Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 31

Analisis Faktor -Faktor yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi (9 -12 Bulan) di Puskesmas Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 3

Analisis Faktor -Faktor yang Berhubungan Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi (9 -12 Bulan) di Puskesmas Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 50

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INTERNAL PADA IBU DENGAN PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BALITA DI DESA PLUMBUNGAN KECAMATAN GABUS KABUPATEN PATI

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Gambaran Faktor - Faktor Yang Memengaruhi Tindakan Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Dan Tidak Lengkap Pada Balita (12 Bulan) Di Desa Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten langkat Tahun 2013

0 0 9