119
keperluannya terutama yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada anaknya.
Notoatmodjo 2007 menyatakan bahwa perilaku adalah bentuk respon yang sangat bergantung pada karakteristik maupun faktor internal seperti tingkat
kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin dan faktor internal seperti lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, dan politik dari orang yang bersangkutan.
5.4.3. Status Imunisasi Dasar Lengkap pada Balita
Imunisasi dasar adalah imunisasi pertama yang perlu diberikan pada semua orang, terutama bayi dan anak sejak lahir untuk melindungi tubuhnya dari penyakit –
penyakit yang berbahaya. Lima jenis imunisasi dasar yang di wajibkan pemerintah adalah imunisasi terhadap tujuh penyakit, yaitu TBC, difteri, tetanus, pertusis batuk
rejan, poliomyelitis, campak dan hepatitis B Maryunani, 2010. Berdasarkan hasil penelitian tentang status kelengkapan imunisasi dasar pada
balita diperoleh balita yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap adalah 22 balita yang berumur 12 bulan 51,2 dengan alasan terbanyak ibu mengatakan bahwa
anak harus lengkap mendapatkan imunisasi agar kebal terhadap penyakit. Dari hasil ini dapat digambarkan bahwa status kelengkapan imunisasi dasar yang diperoleh
balita sesuai dengan pengetahuan responden yang sudah cukup tentang pemberian imunisasi dasar lengkap dimana responden juga tahu bahwa manfaat pemberian
imunisasi dasar lengkap agar bayinya kebal terhadap penyakit. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan ibu termasuk pada tingkat adaptasi dimana menurut Notoatmodjo
2005 tingkat tindakan terakhir adalah adaptasi yaitu suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan sudah dimodifikasi tanpa
Universitas Sumatera Utara
120
mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Namun hal ini dipengaruhi bukan hanya karena pengetahuan responden tetapi karena adanya dorongan yang kuat dari
keluarga dan petugas kesehatan dan didukung juga oleh ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang sudah baik. Sedangkan yang tidak mendapatkan imunisasi
dasar lengkap yaitu sebanyak 21 responden 48,8. Jumlah terbanyak balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu pada usia 3-5 bulan 23,3. Dari
hasil penelitian ini digambarkan bahwa balita yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap tidak sepenuhnya karena pengetahuan responden yang masih kurang
tentang imunisasi dasar lengkap. Bisa saja pengetahuan responden tersebut sudah cukup namun, karena ada larangan dari keluarga sehingga bayi tidak mendapatkan
imunisasi dasar lengkap serta waktu pelaksanaan posyandu yang bersamaan dengan kesibukan aktivitas ibu di rumah pada pagi hari. Hal ini ditunjukkan dari hasil
penelitian bahwa sebagian bayi responden sudah pernah mendapatkan imunisasi namun tidak mendapatkan imunisasi sampai lengkap sesuai dengan usia
pemberiannya yaitu imunisasi terbanyak yang tidak diperoleh bayinya adalah imunisasi DPT3HB3, Polio3, Polio 4 dan campak.
Universitas Sumatera Utara
121
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan