•
Antologi Puisi Saksi Korban Jalan Remang Kesaksian
•
88 89
31. Sumanang Tirtasujana Kwatrin Sang Terdakwa
Sepanjang usiaku di kegelapan Mimpiku kini menjelma mawar
Di setiap tangkainya memberi keharuman Memancar sinar dari kelopak yang mekar
Engkau tumbuh jadi pohon bunga kesaksian Ketika kelopak kelopaknya terlepas
Ke penjuru mata angin,menebar kunci risalah Menuliskan jejak keabadian
aku jadi lebih paham tentang jalan gelapku Setiap hidup , menjelma tangkai berduri
aku sedang tertusuk duri cintanya Engkau tunjukkan aku dari jejak kunci
Di sepanjang kegelapanku Perlahan kutemukan jejak keabadian
Sudah kutebus dengan tetes air mata Kutemukan mimpi terangku di hari senja
aku jadi lebih mengerti tentang kekeliruan
Pituruh Purworejo, 19 juni 2015 Kredo Kesaksian
aku ingin jadi ibu sekaligus ayah Mengasuh anak anak suku entah
Merengkuh orang tertindas Kutuntun dari jalan gelap,temukan diri
30. Sudarmono
Aku Bukan Yang Kau Sangkakan
Pagi yang hilang menerpa wajah mereka
saksi dan korban tak berkutik diotakatik
wajah gundah tanpa harap terjerat sebagai pesakitan
ke mana menuju harap sebagai saksi yang disangkakan
menjadi terror yang menakutkan dan sekelompok orang mulai main hakim
untuk membelokkan di tikungan keadilan hingga banyak orang mengungsi
bahkan tak sadar telah melakukan kejahatan atau hanya mereka yang tahu hak kewajiban
sementara yang disangkakan bukan yang asli karena masih sembunyi
ketakutan menjadi saksi Cikarang Selatan 2015
90 91
•
Antologi Puisi Saksi Korban Jalan Remang Kesaksian
•
Lelaki Pemberi Saksi
Ingin ku susuri suara tangis bathin Suara yang berdiam sepanjang abad
Kuseberangi zaman Menuju negeri impian
akan kubawa hujan Mengguyur dinginkan panas hatimu
Di meja peradilan, ada yang mengejutkan Itulah kesaksianku yang bercahaya terang
Orang orang bersuara dalam dusta ada jerit suara tak sampai telinga
Tapi suaraku perahu layar penembus gelombang Kudayung tak kenal henti ke kiblat terang
Tak perlu kau tegakkan telinga Seperti serigala, menatap mangsa
Mata hatiku cahaya penerobos kabut Tegakkan ombak pun aku coba
akulah lelaki penyeberang zaman Yang gelap, kurubah jalan terang
Pituruh 4 Juni 2015. aku datang mendampingimu
Dengan kasih sayang dan cinta sahaja Sepanjang waktu, aku tak ingin mati
Menemanimu yang terkhianati Bagi kalian yang pejuang
Engkaulah darah napasku Bagi mereka yang pecundang
Engkau bakal kulibas kesaksianku aku ingin jadi ayah sekaligus ibumu
Jika laut, cakrawala berombak dalam kelam aku ingin menjernihkannya
Sebab aku burung sekaligus juga ikan di dalamnya. Pituruh 16 juni 2015
•
Antologi Puisi Saksi Korban Jalan Remang Kesaksian
•
92 93
33. Suyitno Ethek