53 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
A. Gereja yang Menguduskan Liturgia
“Gereja di dunia merayakan liturgi sebagai umat imami, setiap orang bertindak menurut fungsinya masing-masing dalam kesatuan dengan Roh Kudus.
Orang-orang yang dibaptis menyerahkan diri mereka kedalam korban rohani, para pelayan yang ditahbiskan merayakan sesuai dengan tugas yang mereka terima bagi
pelayanan seluruh anggota Gereja, para Uskup dan imam bertindak atas nama Pribadi Kristus, sang Kepala” KKGK 235.
Doa:
Ya Allah yang Mahakudus, melalui Sakramen Pembaptisan Engkau telah mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu. Demikian juga melalui sakramen-sakremen yang
Engkau curahkan melalui Gereja-Mu telah menguduskan kami semua, sehingga layaklah kami memperoleh hidup abadi.
Ya Allah yang Mahakudus, kuduskanlah tempat ini, kuduskanlah kami semua yang hendak melangsungkan pertemuan ini, agar proses pembicaraan pembelajaran kami
ini bermanfaat bagi kami dan seluruh umat Allah. Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
1. Doa sebagai Sarana Pengudusan
Sebagai orang beriman, kita semua pasti berdoa setiap hari, entah secara pribadi atau secara bersama-sama. Contohnya, sebelum memulai pelajaran ini, kita berdoa
bersama-sama. Nah, apa sesungguhnya makna doa itu menurut dirimu? Apakah sekedar mengikuti kebiasaan yang sudah ada, ataukah lebih dari itu? Cobalah ber-
tanya ke pada temanmu, apa makna doa bagi dirinya? Salinglah bertukar pengalaman tentang doa yang kamu lakukan setiap hari.
Selanjutnya, untuk memahami makna doa dalam kehidupan Gereja Katolik, cobalah simak tulisan berikut ini.
Berteguhlah dalam Iman
Ketika menghadapi aneka kesukaran dalam perutusan evangelisasi, mungkin kalian akan dicobai untuk berkata seperti nabi Yeremia: “Ah, Tuhan, aku tidak
pandai bicara karena aku ini masih muda”. Tetapi Tuhan akan berkata kepada kalian juga: “Jangan katakan ‘aku ini masih muda’; tetapi kepada siapapun engkau
54 Kelas XI
Kuutus, engkau harus pergi” Yer 1:6- 7. Kapan saja kalian merasa tidak
cakap, tidak mampu dan rapuh dalam mewartakan dan memberi kesaksian
iman, jangan takut. Evangelisasi bukanlah prakarsa kita. Dan
evangelisasi tidak bergantung pada bakat-bakat kita. Evangelisasi adalah
sebuah tanggapan yang setia dan taat pada panggilan Tuhan, dan karena
itu bukan tergantung pada kekuatan kita melainkan pada kekuatan Tuhan.
Santo Paulus mengetahui hal ini dari
pengalaman: “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah bukan dari diri kami”
2Kor 4:7. Untuk alasan ini, saya menyemangati kalian untuk membuat doa dan sakramen-
sakramen sebagai pondasi kalian. Evangelisasi yang asli lahir dari doa dan dilanjutkan dengan doa. Kita pertama-tama harus bercakap-cakap dengan Tuhan agar mampu
bercakap-cakap tentang Tuhan. Dalam doa, kita mempercayakan pada Tuhan, orang- orang, yang kepada mereka kita telah diutus, memohon Dia agar menjamah hati
mereka. Kita mohon Roh Kudus untuk menjadikan kita alat-alat untuk keselamatan mereka. Kita mohon Kristus untuk menaruh kata-kata-Nya di bibir kita dan untuk
menjadikan kita tanda-tanda cinta kasih-nya. Secara lebih umum, kita berdoa bagi missi seluruh Gereja, seperti telah dengan jelas diperintahkan Yesus: “Mintalah
kepada tuan yang empunya tuaian supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” Mat 9:38. Temukanlah dalam Perayaan Ekaristi, mata air kehidupan
iman dan kesaksian Kristen, dengan cara berkala menghadiri perayaan ekaristi setiap minggu dan kapan saja kalian bisa hadir dalam sepekan. Datanglah ke Sakramen
Tobat secara berkala. Hal ini merupakan perjumpaan yang istimewa dengan belas kasih Allah saat Dia menyambut kita, mengampuni kita, memperbarui hati kita dalam
cinta kasih. Berupayalah menerima Sakramen Penguatan atau Krisma, jika kalian belum menerimanya, dan persiapkanlah dengan penuh perhatian dan komitmen.
Sakramen Penguatan, seperti Sakramen Ekaristi, ialah sakramen perutusan, karena memberikan kepada kita kekuatan dan cinta kasih dari Roh Kudus untuk mengakui
iman kita tanpa takut. Saya juga mendorong kalian untuk melaksanakan Adorasi Ekaristi. Menggunakan waktu untuk mendengarkan dan bercakap-cakap dengan
Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus menjadi sumber semangat perutusan yang baru.
Jika kalian mengikuti jalan ini, Kristus sendiri akan memberikan pada kalian kemampuan untuk setia penuh terhadap sabda-Nya dan menjadi saksi yang setia
dan bersemangat atas Dia. Kadang-kadang kalian akan dipanggil untuk memberikan bukti dari ketekunanmu, khususnya ketika Sabda Allah menemui penolakan atau
tentangan. Di wilayah-wilayah dunia tertentu, sebagian dari kalian menderita oleh
Sumber: RawStory.com Gambar 4.1
55 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
fakta bahwa kalian tidak dapat menjalankan kesaksian publik atas iman kalian akan Kristus berhubung dengan kurangnya kebebasan agama. Beberapa teman telah
membayar harga dari kenyataan bahwa mereka telah menjadi kepunyaan Gereja dengan nyawa mereka. Saya meminta kalian untuk tetap berteguh dalam iman,
percaya bahwa Kristus ada di sisi kalian pada setiap pencobaan. Kepada kalian pula Ia berkata: “Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan
kepadamu diitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga” Mat 5:11-12.
Pesan Paus Fransiskus bagi kaum muda, persiapan menuju WYD 2013 gbr. www.rawstory.com
• Setelah menyimak cerita tersebut, cobalah merumuskan beberapa pertanyaan un-
tuk mendalami artikel tersebut bersama-sama teman sekelasmu dengan fokus per- hatian pada isi pesan Paus kepada kaum muda Katolik, makna doa menurut
cerita tersebut, peran Ekaristi dalam kehidupan umat Katolik, serta bagaimana korelasi kisah itu dengan pengalaman hidupmu sendiri.
2. Makna Doa menurut Ajaran Gereja