23
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
B. Gereja yang Kudus
Gereja itu kudus, dari mana Gereja berasal, ke mana arah yang dituju Gereja, dan unsur-unsur Ilahi yang ada di dalam Gereja adalah kudus. Kekudusan kesu-
cian Gereja adalah kekudusan kesucian Kristus. Gereja menerima kekudusan ke- sucian sebagai anugerah dari Allah dalam Kristus oleh iman. Kesucian Gereja tidak
datang dari Gereja itu sendiri, tetapi datang dari Allah dan dipersatukan dengan Kristus oleh Roh Kudus. Kristus ada dalam Gereja dan selalu menyertai Gereja sam-
pai akhir zaman.
Doa
Ya Allah yang Mahakudus, melalui sakramen pembaptisan Engkau telah mengangkat kami menjadi putera-puteri-Mu. Demikian juga melalui sakramen-sakremen yang
Engkau curahkan melalui Gereja-Mu telah menguduskan kami semua, sehingga layaklah kami memperoleh hidup abadi. Ya Allah yang Mahakudus, kuduskanlah
tempat ini, kuduskanlah kami semua yang hendak melangsungkan pertemuan ini, agar proses pembicaraan pembelajaran kami ini bermanfaat bagi kami dan seluruh
umat Allah. Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
1. Segi-Segi Kekudusan Gereja
a. Makna Kekudusan Gereja
Dalam syahadat iman Aku Percaya” atau “Credo”, kita umat Katolik mengu- capkan antara lain, “.....aku percaya akan Gereja Katolik yang kudus...” Apa makna
sesungguhnya dari kalimat tersebut? Nah, coba kamu jelaskan makna kalimat tersebut menurut pemahaman dan penghayatanmu sendiri sebagai orang Katolik
Setelah mengungkapkan pemajamanmu tentang Gereja Katolik yang kudus, marilah membaca kisah tentang St. Bernardinus Realino berikut ini, dan temukan makna keku-
dusan Gereja dalam kisah tersebut.
Santo Bernardinus Realino
Bernardinus lahir di Carpi, lembah sungai Po, Italia Utara pada tahun 1530. Setelah belajar ilmu kedokteran dan hukum, ia berturut-turut diangkat sebagai Walikota di
Fellizano, Jaksa di Aleksandria dan Sekretaris Kedutaan Napoli. Setelah Kloside, isterinya meninggal dunia, ia berkenalan dengan Serikat Yesus
di Napoli. Perkenalan itu berawal dari khotbah-khotbah seorang Imam Yesuit yang diikutinya dengan rajin. Khotbah-khotbah ini sungguh menarik sehingga ia
memutuskan untuk lebih memperhatikan kehidupan rohaninya. Keputusan ini
24
Kelas XI
semakin diperkuat oleh penampakan isterinya sebanyak tiga kali dengan pesan supaya ia
meninggalkan karier duniawinya. Pesan isterinya itupun kemudian dikuatkan lagi oleh
penampakan Bunda Maria padanya.
Terdorong oleh hal-hal diatas, Bernardinus memutuskan untuk mengajukan permohonan
untuk menjadi anggota Serikat Yesus. Permohonannya diterima dan setelah mengikuti
suatu pendidikan khusus, Bernardinus ditahbiskan menjadi Imam. Selama beberapa
tahun ia bekerja di Napoli. Sifatnya yang sopan dan ramah, penuh cinta dan pengertian kepada
umatnya menyebabkan dia sangat dicintai oleh umat Napoli. Umat dengan berat hati melepaskan dia ketika dia dipindahkan
ke Lecce, Provinsi Apulia, untuk mendirikan sebuah Kolose. Di Kolose Yesuit ini, Bernardius memberi kuliah ilsafat dan teologi. Hingga akhir hidupnya dalam masa
kerja selama 42 tahun, Bernardius menetap di Lecce. Sebagaimana di Napoli, di Lecce pun Bernardinus sungguh dicintai. Ia menampilkan diri sebagai seorang pewarta iman
yang tangguh, pengkhotbah ulung, pembimbing rohani dan bapa pengakuan yang disenangi umat. Kemasyhuran namanya bukan saja karena gaya kepemimpinannya
yang penuh kesabaran, pengertian dan cinta, tetapi juga lebih-lebih karena kesalehan hidupnya dan mukzijat-mukzijat penyembuhan yang dilakukannya.
Bernardinus sangat akrab dengan anak-anak dan muda-mudi. Ia menjadi penolong dan penghibur yang tidak kenal lelah bagi orang-orang yang malang. Ketika ajalnya
mendekat, walikota Lecce mengumpulkan semua pembantunya dan pemimpin- pemimpin masyarakat setempat untuk berdoa bagi keselamatan jiwa Bernardinus.
Kepada mereka ia berkata: “Kota kita telah diberkati Allah dengan satu anugerah istimewa, yakni Pater Bernardinus Realino. Beliau telah mengabdi di kota ini selama
40 tahun dan telah melakukan banyak hal dengan hidupnya yang suci, karunia-karunia dan berbagai mukzijat. Setiap orang dari kota ini, juga mereka yang berasal dari kota
lain telah menikmati sedikit kebaikan hati Pater Bernardinus. Oleh karena itu saya mengusulkan agar Pastor Bernardinus diangkat sebagai pelindung kota Lecce.” Ketika
tiba saat terakhir hidupnya, Bernardinus berkata kepada para pemimpin masyarakat: “Dari surga kediamanku yang abadi, Aku akan selalu melindungi kota Lecce dan
seluruh umat.” Bernardinus Realino meninggal dunia pada tanggal 2 Juli 1616.
iman-katolik.or.id- gbr. Jesuit.org. •
Setelah menyimak cerita tersebut, cobalah merumuskan beberapa pertanyaan un- tuk mendalami artikel tersebut bersama teman sekelasmu dengan fokus perhatian
pada karya yang dilakukan Realino, segi-segi kekudusan apa yang tampak dalam hidup dan karya Realino, serta alasan Gereja memberi gelar sebagai orang kudus
Sumber: ensiklopedi orang kudus Gambar 2.2.
25
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
2. Kekudusan Gereja menurut Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja