135 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
warga.“Cara melawan dengan panah, dengan tombak, dengan senjata, kita coba supaya masyarakat itu, bisa menggunakan pena untuk menginvestigasi, membuat
laporan, tulisan. Itu yang menurut saya lebih penting. Dengan melihat ketidakadilan itu dengan cara menulis.
Kini, usia Pastor John tak lagi muda. Salah satu koleganya Pendeta Benny Giay menilai belum ada yang bisa menggantikan posisinya sebagai pemuka agama sekaligus
pejuang HAM.“Dia itu pastor yang saya pikir berbaur dengan umat. Dan itu menurut saya Pastor yang ideal. Pastor yang tenggelam dalam rawa-rawa penderitaan umat.
Bisa kasih tunjuk masyarakat, mari kita keluar. Nah, dia ada di situ. Saya pikir Pastor John ini masih ada energi sisa. Tapi kami, dan yang lain-lain sudah mulai turun, sudah
aus, sudah capek. Tapi pertanyaan saya ke Mas. Mas tolong tanya dia itu, masih ada energikah? Kalau ada, bagaimana bagi-bagi ke yang lain-lain?,” katanya.
Pastor John menimpali, ”Sebenarnya energi itu bukan tidak bisa hilang. Tapi makin hari, kita makin berusia lanjut. Tapi sampai saat ini saya merasa energi itu
masih ada. Energi supaya masyarakat bisa hidup tenang, aman, di atas tanah mereka sendiri. Karena itu, saya bekerja. Meneguhkan mereka.”
Sumber: KBR68H
• Setelah menyimak kisah tersebut, cobalah merumuskan beberapa pertanyaan
untuk berdiskusi dalam kelompok, misalnya kesan dan pesan cerita, akar konlik, serta model budaya apa yang dikembangkan tokoh cerita dalam menghadapi
situasi yang terjadi.
2. Mengembangkan Budaya Non-Violence dan Budaya Kasih
Konlik dan kekerasan yang sering terjadi karena adanya perbedaan kepentingan. Untuk mengatasi konlik dan kekerasan, kita dapat mencoba usaha-ucaha preventif
dan usaha-usaha mengelola konlik dan kekerasan jika konlik dan kekerasan sudah terjadi.
a. Coba temukan dari berbagai sumber, usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk membangun Budaya Kasih sebelum Terjadi Konlik dan Kekerasan
b. Usaha-usaha apa yang dapat kita lakukan untuk membangun Budaya Kasih Sesudah Terjadi Konlik dan Kekerasan?
136 Kelas XI
3. Ajaran Kitab Suci tentang Budaya Kasih
Simaklah cerita dan Kitab Suci berikut ini.
YESUS DITANGKAP Mat 26: 47-56
47
Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang
dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.
48
Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: “Orang yang
akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia”.
49
Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata: “Salam Rabi”, lalu mencium Dia.
50
Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Hai sahabat, untuk itulah engkau datang?” Maka majulah mereka memegang Yesus dan
menangkap-Nya.
51
Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar
sehingga putuslah telinganya.
52
Maka kata Yesus kepadanya: “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa
oleh pedang.
53
Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?
54
Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?”
55
Pada saat itu Yesus berkata kepada orang banyak: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan
pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku.
56
Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi”. Lalu semua murid itu
meninggalkan Dia dan melarikan diri. •
Setelah menyimak teks Kitab Suci, cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
a. Apa yang dikisahkan dalam teks Kitab Suci itu? b. Ayat-ayat teks Kitab Suci yang menyentuh hatimu dalam hubungan dengan
konlik dan kekerasan? c. Apa pendapatmu tentang perkataan Yesus kepada murid yang mengkhianati-
Nya. “Hai sahabat, untuk itukah engkau datang?” Bagaimana pendapatmu terhadap ucapan Yesus itu?
d. Apa pendapatmu tentang perkataan Yesus kepada murid-Nya yang menghunus pedang. “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa
menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang” e. Apa sajakah teks-teks lain dalam Kitab Suci yang menceritakan tentang Yesus
yang mengajarkan kita untuk tidak menggunakan kekerasan, tetapi dengan mencintai musuh-musuh kita?
137 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
4. Menghayati Budaya Kasih di Tengah Konlik dan Kekerasan Releksi