Ajaran Gereja tentang Gereja sebagai Persekutuan yang terbuka Model Gereja setelah Konsili Vatikan II

13 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti • Berdasarkan pengamatan terhadap kedua gambar model Gereja diatas ,cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut a. Apa makna gambar model Gereja yang pertama? gbr.1.3 b. Apa makna gambar model Gereja kedua gbr.1.4 c. Apa bedanya antara model Gereja institusional dan hierarkis-piramidal dan Gereja persekutuan Umat Allah? d. Apa pengaruh dari masing-masing model Gereja tersebut?

2. Makna Gereja sebagai Persekutuan yang Terbuka menurut Ajaran Gereja dan Kitab Suci

a. Ajaran Gereja tentang Gereja sebagai Persekutuan yang terbuka

Untuk memahami makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka, yang diajarkan oleh Konsili Vatikan II, maka sekarang simaklah hal tersebut dalam Ad Gentes, berikut ini. “Gereja, yang diutus oleh Kristus untuk memperlihatkan dan menyalurkan cinta kasih Allah kepada semua orang dan segala bangsa, menyadari bahwa karya misioner yang harus dilaksanakannya memang masih amat berat. Sebab masih ada dua miliar manusia, yang jumlahnya makin bertambah, dan yang berdasarkan hubungan- hubungan hidup budaya yang tetap, berdasarkan tradisi-tradisi keagamaan yang kuno, berdasarkan pelbagai ikatan kepentingan-kepentingan sosial yang kuat, terhimpun menjadi golongan-golongan tertentu yang besar, yang belum atau hampir tidak mendengar Warta Injil. Di kalangan mereka ada yang tetap asing terhadap pengertian akan Allah sendiri, ada pula yang jelas-jelas mengingkari adanya Allah, bahkan ada kalanya menentangnya. Untuk dapat menyajikan kepada semua orang misteri keselamatan serta kehidupan yang disediakan oleh Allah, Gereja harus memasuki golongan-golongan itu dengan gerak yang sama seperti Kristus sendiri, ketika Ia dalam penjelmaan-Nya mengikatkan diri pada keadaan-keadaan sosial dan budaya tertentu, pada situasi orang-orang yang sehari-hari dijumpai-Nya”. AG art. 10 • Setelah menyimak dokumen tersebut, diskusikan bersama teman-temanmu tentang isi dokumen tersebut dengan pertanyaan berikut ini: a. Apa makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka menurut AG, art. 10? b. Apa pesan dokumen tersebut untuk kehidupan Gereja Katolik Indonesia saat ini?

b. Model Gereja setelah Konsili Vatikan II

Gereja sebagai pesekutuan umat yang terbuka tergambar jelas dalam Kitab Suci. Banyak teks Kitab Suci Alkitab menuliskan hal tersebut. Simaklah salah satu teks Kitab Suci yang berbicara tentang Gereja sebagai persekutuan terbuka. 14 Kelas XI Cara Hidup Jemaat Kis 4: 32-37; bdk.1 Kor 12: 12-27 32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. 34 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka, karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. 36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. 37 Ia menjual ladang miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. • Setelah menyimak teks Kitab Suci tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini: a. Apa saja yang menarik dari cara hidup Umat Perdana yang dikisahkan dalam Kis. 4:32-37? b. Gambaran Gereja model apa yang terungkap dari kisah tersebut? c. Apakah cara hidup Umat Perdana itu dapat kita tiru secara haraiah? Mengapa?

3. Menghayati Gereja sebagai Persekutuan Umat Bersifat Terbuka