Menghayati Makna Gereja sebagai Umat Allah dalam Hidup Sehari-hari. Releksi :

10 Kelas XI • Setelah menyimak dokumen di atas, diskusikan bersama teman-temanmu tentang isi dokumen tersebut dengan pertanyaan berikut ini: 1 Apa makna Gereja sebagai Umat Allah? 2 Apa misi Gereja sebagai Umat Allah di dunia?

3. Menghayati Makna Gereja sebagai Umat Allah dalam Hidup Sehari-hari. Releksi :

Jika Gereja dipahami sebagai Umat Allah, semua anggota Gereja harus terlibat dalam hidup bergereja Apakah saya sudah sungguh-sungguh terlibat dalam hidup menggere- ja? Aksi : 1 Ungkapkan secara tertulis niat-niat dan garapanmu untuk aktif dalam ke hidupan menggereja sesuai talenta-talenta yang engkau miliki. 2 Ungkapkan secara tertulis sebuah doa syukur sebagai anggota Gereja dan mohon agar kesatuan dan persaudaraan Gereja tetap terjaga. Tugas : Tuliskan rencana kegiatan-kegiatan kongkrit yang dapat engkau lakukan di lingkungan atau parokimu, kemudian susunlah laporan tertulis atas kegiatan tersebut. Agar kegiatan yang dilaporkan itu benar maka sertailah tandatangan dari orangtuawali murid. Pengayaan: Bacalah artkel-artikel yang berkaitan dengan tema Gereja sebagai Umat Allah dalam dokumen Konsili Vatikan II Lumen Gentium dan dalam buku “Iman Kato- lik” KWI, kemudian buatlah ringkasannya. 11 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Doa: Ya Bapa yang Mahabijaksana, Engkau telah menyegarkan pemahaman kami tentang Gereja sebagai umat Allah dalam pertemuan kami ini. Kini kami mohon, Rahmatilah dengan Roh Kudus- Mu agar kami semakin bangga dan dengan penuh semangat menjalani hidup kami sebagai anggota Gereja, sebagai umat-Mu yang Kau telah tebus. Engkau yang hidup dan meraja, kini dan sepanjang masa. Amin. 12 Kelas XI

B. Gereja sebagai Persekutuan yang Terbuka

Gereja harus menjadi Sakramen tanda keselamatan bagi dunia. Oleh karena itu, Gereja tidak lagi bersifat eksklusif tertutup tetapi inklusif terbuka Doa : Ya Bapa yang Mahabaik Siramilah kami dengan rahmat-Mu, agar melalui Gereja-Mu terbentuk persekutuan cinta kasih sejati sebagaimana yang telah diteladankan Yesus Kristus putra-Mu kepada kami. Bantulah kami agar melalui perjumpaan ini, kami semakin memahami dan meng- hayati persekutuan sebagai anggota Gereja dan semakin terlibat aktif dalam masyara- kat. Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

1. Perubahan Cara Pandang Gereja

Umat Katolik hidup di tengah dunia bersama orang lain dengan berbagai latar- belakang suku-bangsa, agama, serta keyakinannya. Dalam sejarah panjangnya, Ge- reja Katolik pernah “menutup diri” dengan ajaran atau doktrin bahwa di luar Gereja Katolik tidak ada keselamatan extra ecllesiam nula salus. Ajaran ini membuat Ge- reja Katolik menutup pintu dialog dengan agama dan kepercayaan serta masyarakat lain pada umumnya. Sejarah Gereja berubah ketika Konsili Vatikan II 1962-1965, membuka pintu-pintu dialog antar agama dan kebudayaan untuk membangun dunia sesuai kehendak Tuhan. Perubahan cara pandang Gereja, berkaitan dengan pergeseran model Gereja se- belum dan sesudah Konsili Vatikan II. Untuk memahami hal tersebut, cobalah perha- tikan dengan saksama gambar-gambar berikut ini Sumber: Dokumen Penulis Gambar 1.4 Model Institusi Piramidal Sumber: Dokumen Penulis Gambar 1.5 Model Persekutuan Umat