Menghayati HAM sesuai Ajaran Yesus Releksi

130 Kelas XI Rakyat TKR batalyon X divisi III yang bertugas di Benteng Vrederburg, Yogyakarta. Ia sempat ikut dalam pertempuran di Ambarawa, Magelang, dan Mranggen. Rangkaian peristiwa hidup tersebut membuat Romo Mangun mengenal arti humanisme. Ia menyaksikan sendiri rakyat Indonesia menderita, kelaparan, terancam jiwanya, dan bahkan mati sia-sia akibat aksi militer Belanda yang mencaplok wilayah Republik. Berangkat dari pengalaman hidup inilah, Romo Mangun bertekad untuk sepenuhnya mengabdikan diri pada rakyat. Putu Wijaya, seorang dramawan dan novelis pernah bertutur, “Romo Mangun adalah seorang yang sangat dekat dengan rakyat. Dia selalu berpihak kepada mereka yang tertindas. Contohnya, kepeduliannya pada warga Kali Code dan Kedung Ombo. Perhatiannya selalu kepada rakyat sederhana, miskin, disingkirkan, dan tertindas.” Sumber: Buku “Kotak Hitam Sang Burung Manyar, Kebijaksanaan dan Kisah Hidup Romo Mangunwi- jaya”, oleh Y.Suyatno Hadiatmojo, Pr. Galang Press, Yogyakarta, 2012 • Setelah membaca artikel tersebut, cobalah merumuskan pertanyaan untuk mendis- kusikan bersama teman kelasmu tentang hidup dan karya Romo Mangun dalam perjuangan HAM di Indonesia.

3. Menghayati HAM sesuai Ajaran Yesus Releksi

Gereja hendaknya mawas diri dan mencoba menegakkan hak-hak asasi manusia di kalangannya sendiri. Kalau tidak ada keadilan dalam lingkungan Gereja sendiri, maka Gereja baik imam maupun awam tidak berhak berbicara mengenai keadilan. Gereja juga tidak berhak berbicara kalau orang-orang Katolik sendiri tidak sungguh terlibat dalam perjuangan bangsa di segala bidang pembangunan. Tidak ada keadilan tanpa perjuangan. Dalam usaha memperjuangkan keadilan, kaum beriman dapat memperoleh pedoman dan dukungan dari ajaran sosial Gereja. Akan tetapi ,pengarahan umum itu belum menjamin, sejauh belum ada kaidah tindakan menanggapi situasi konkret. Untuk membentuk kaidah-kaidah itu, perlu ada pengamatan cermat atas kehidupan sosial di lingkungan konkret analisis sosial. Jadi, guna membela hak- hak asasi manusia, masih harus dicari cara-cara rasional, perumusan yang tepat, dan perencanaan bagi tindakan yang efektif. Dalam hal ini Gereja seluruhnya harus berjuang, tetapi semua anggota, Imam, dan Awam, mengambil bagian menurut tempat dan panggilannya masing-masing. Gereja harus berjuang bersama antar warga masyarakat. Dalam semua kegiatan konkret itu, perhatian Gereja seharusnya menjadi “tanda dan pelindung martabat luhur pribadi manusia”GS 76. Hak-hak asasi dan semua tata hukum lainnya hanya akan terlaksana, kalau dalam masyarakat ada kesadaran etis yang mengikat. Maka tidak cukup bila Gereja hanya menyumbangkan kritik dan celaan. Gereja masih harus 131 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti berusaha membangun keterpaduan antar warga masyarakat dalam semangat cinta kasih dan perdamaian. Menegakkan keterpaduan dalam masyarakat merupakan sumbangan khas kelompok-kelompok agama. Bersama dengan orang beragama lain, dan orang-orang yang berkehendak baik, umat Kristen harus memperjuangkan keadilan dalam persaudaraan dengan semua orang. • Tulislah sebuah releksi tentang penegakan HAM di Indonesia sesuai ajaran Yesus. Rencana Aksi • Tulislah sebuah doa untuk perjuangan Gereja dalam menegakkan HAM • Tuliskanlah niat-niatmu untuk menghormati Hak Asasi Manusia sesamanya dalam hidup sehari-hari; mulai dari dalam keluarganya sendiri, di sekolah dan di masyarakat. Doa: Bapa yang Mahabaik, Semoga kami dapat memahami warta St. Paulus ini, “...apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat; dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah untuk meniadakan yang berarti, supaya jangan ada orang yang memegahkan diri di hadapan Allah”. Semoga kami dalam cahaya kasih-Mu ikut serta memperjuangkan tegaknya hak asasi manusia di dunia ini. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami, sepanjang segala abad. Amin. TugasPengayaan Lakukan observasi dan melaporkan secara tertulis tentang hak-hak asasi manu- sia yang paling sering dilanggar di lingkungan sekitar kamu tinggal. 132 Kelas XI

C. Budaya Kekerasan Versus Budaya Kasih

Fenomena kekerasan di Indonesia kini menjadi budaya, yaitu budaya kekerasan .Menurut Prof. Dawam Raharjo, istilah “budaya kekerasan” adalah sebuah contradiction in terminis. Maksudnya adalah bahwa kekerasan telah menjadi perilaku umum. Sikap Gereja jelas menolak keras setiap tindakan kekerasan yang merendahkan martabat manusia. Yesus adalah tokoh teladan yang sempurna yang mengajarkan dan mempraktikan dalam hidup-Nya budaya kasih ketika mengalami kekerasan yang dilakukan oleh sesamanya sendiri, bangsa Yahudi. Doa: Bapa yang penuh kasih, Pada kesempatan ini, kami akan belajar tentang budaya kasih yang dapat mengatasi segala bentuk kekerasan yang terjadi dalam hidup kami. Bimbinglah kami ya Bapa, agar melalui pelajaran ini, kami pun semakin memahami ajaran Yesus tentang kasih dan melaksanakannya dalam hidup kami sesuai teladan Yesus Kristus. Amin.

1. Mengamati dan Menganalisis Konlik dan Kekerasan di Tanah Air

• Cobalah diskusikan bersama temanmu, tentang apa makna konlik dan kekerasan. Ungkapkan apa pemahamanmu dan pemahaman temanmu tentang konlik dan kekerasan yang biasa terjadi diindonesia. • Selanjutnya, simaklah cerita kehidupan seorang Pastor berikut ini Pastor John Djonga Berjuang di Tanah Konlik Kasus kekerasan di Papua belum juga surut. Dalam beberapa bulan belakangan ini, penembakan terhadap warga sipil mau pun militer kembali terjadi. Di tengah situasi politik dan keamanan yang tak menentu, John Djonga melepas jubah pastornya. Ia ikut berjibaku bersama warga Papua memperjuangkan Hak Asasi Manusia. Kampung kecil Hupeba terletak sepuluh kilometer dari pusat Kota Wamena, Jayawijaya, Papua. Pastor John sapaannya tinggal di sebuah rumah papan sederhana. Di tepi Sungai Baliem dan dikelilingi pegunungan. Udara pagi yang menusuk tulang, tak menghalangi lelaki, Pastor John memeriksa pekarangan yang ditanami aneka pohon. Ia juga berternak ayam dan ikan. Menginjak usia 54 tahun, Pastor John sudah menghabiskan setengah hidupnya di Bumi Cendrawasih. Berpindah dari satu desa ke desa yang lain memberikan pengharapan kepada masyarakat. Sosoknya dikenal peduli persoalan kemanusiaan.