Menghayati Keadilan, Kedamaian, dan Kesejahteraan

90 Kelas XI kita tetapi tetangga-tetangga kita.” Rektor Unika Soegijapranata Profesor Yohanes Budi Widianarko mengatakan, di kawasan yang terkesan gersang itu ia menemukan suaka alam yang indah berkat kerja sama semua pihak dan niat baik untuk melestarikan alam.“Salah satu fokus dari Unika Soegijapranata adalah permukiman berkelanjutan, permukiman yang ramah lingkungan. Dengan tanpa ragu-ragu, kami mengirim mahasiswa kami untuk dititipkan kepada warga di sini supaya mereka belajar,” kata Profesor Budi seraya meminta mahasiswa belajar dari warga masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan. • Setelah membaca artikel tersebut buatlah pertanyaan-pertanyaan dan diskusikanlah bersama temanmu dalam kelompok, bagaimana ajaran Gereja tentang masalah lingkungan alam.

3. Menghayati Keadilan, Kedamaian, dan Kesejahteraan

Keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan menyangkut martabat manusia yang merupakan anugerah dari Sang Pencipta. Oleh karena itu, kita harus memperjuangkan kondisi dan situasi masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera. Keadilan demi kesejahteraan hanya dapat diperjuangkan dengan memberdayakan mereka yang menjadi korban ketidakadilan. Tidak cukup hanya dengan karya belas kasih karya karitatif melulu. Para korban ketidakadilan harus disadarkan tentang situasi yang menimpa dirinya, kemudian diajak untuk bangkit bersama-sama melalui berbagai usaha kooperatif untuk memperbaiki nasibnya. Dengan cara demikian, struktur dan sistem sosial yang tidak adil dapat diubah. Tanpa gerakan dan tindakan yang sungguh kooperatif sebuah struktur dan sistem tidak akan tergoyahkan. Cara bertindak yang tepat adalah dengan memberikan kesaksian hidup melalui keterlibatan untuk menciptakan keadilan dalam diri kita sendiri terlebih dahulu. Kita hendaknya mulai dengan diri dan lingkungan kita, misalnya dalam lingkungan Jemaat Kristiani sendiri. Usaha memperjuangkan keadilan dan kesetiakawanan bersama dengan mereka yang diperlakukan tidak adil tidak boleh dilakukan dengan kekerasan. Keunggulan cinta kasih di dalam sejarah menarik banyak orang untuk memilih dan bertindak tanpa kekerasan melawan ketidakadilan. Bekerja sama perlu pula diusahakan. Refleksi • Berdasarkan tulisan di atas, buatlah releksi tertulis dengan bantuan pertanyaan, misalnya;“Sejauh manakah saya sebagai pengikut Yesus memperjuangkan keadi- lan, perdamaian, dan kesejahteraan dalam hidup sehari-hari? 91 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Rencana Aksi - Tulislah sebuah doa bagi para pejuang perdamaian, keadilan, serta lingkungan hidup. - Tulislah niat untuk turut mengambil bagian sekecil apa pun dalam perjuangan perdamaian, keadilan, serta pelestarian lingkungan hidup dalam kehidupan sehari- hari. Doa: Allah Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur telah mengikuti pelajaran ini dengan baik. Berkatilah kami agar semakin memahami dan menghayati dan memperjuangkan keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan dalam hidup kami sehari-hari. Amin. 92 Kelas XI

B. Hubungan Gereja dan Dunia

Gereja sungguh-sungguh mewartakan dan memberi kesaksian tentang “Kabar Gembira” kepada dunia, sambil belajar dan mengambil banyak nilai positif yang dimiliki dunia untuk perkembangan diri dan pewartaannya. Gereja kini telah me- miliki pandangan tentang dunia yang jauh lebih positif dari zaman-zaman yang lampau sehingga hubungan antara keduanya menjadi lebih saling menguntungkan. Jadi, hubungan antara Gereja dan dunia memiliki pandangan-pandangan baru yang perlu dipahami. Doa Allah Bapa di Surga, Terima kasih atas berkat dan penyelenggaraan-Mu bagi kami, waktu yang indah untuk belajar memahami kehendak-Mu. Pada kesempatan ini kami akan belajar tentang hubungan antara Gereja dan dunia. Berkatilah kami agar mampu menjadi saluran berkat di tengah masyarakat, membawa api cinta-Mu bagi sesama, demi Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

1. Makna Hubungan Gereja dan Dunia

Simaklah artikel berikut ini “Maka, sesudah menjajagi misteri Gereja secara lebih mendalam, Konsili Vatikan Kedua tanpa ragu-ragu mengarahkan amanatnya bukan lagi hanya kepada putera- putri Gereja dan sekalian orang yang menyerukan nama Kristus, melainkan kepada semua orang. Kepada mereka semua Konsili bermaksud menguraikan, bagaimana memandang kehadiran serta kegiatan Gereja di masa kini. Jadi Konsili mau menghadapi dunia manusia, dengan kata lain segenap keluarga manusia beserta kenyataan semesta yang menjadi lingkungan hidupnya, dunia yang mementaskan sejarah umat manusia, dan ditandai oleh jerih-payahnya, kekalahan serta kejayaannya; dunia, yang menurut iman Umat kristiani diciptakan dan dilestarikan oleh cinta kasih Sang Pencipta; dunia, yang memang berada dalam perbudakan dosa, tetapi telah dibebaskan oleh Kristus yang disalibkan dan bangkit, sesudah kuasa si Jahat dihancurkan, supaya menurut rencana Allah mengalami perombakan dan mencapai kepenuhannya”. Gaudium et Spes artikel 2. “Adapun zaman sekarang umat manusia terpukau oleh rasa kagum akan penemuan-penemuan serta kekuasaannya sendiri. Tetapi sering pula manusia dengan