Ajaran Kitab Suci Tentu saja bahwa kekudusan Gereja bersumber pada ajaran Kitab suci. Dapatkah Ajaran Gereja Simaklah ajaran Gereja tentang kekudusan Gereja berikut ini

25 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

2. Kekudusan Gereja menurut Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja

a. Ajaran Kitab Suci Tentu saja bahwa kekudusan Gereja bersumber pada ajaran Kitab suci. Dapatkah

kamu menemukan teks-teks Kitab Suci yang berbicara tentang kekudusan Gereja? Co- balah temukan teks-teks Kitab Suci tersebut kemudian rumuskan beberapa pertanyaan untuk di diskusikan bersama teman dan gurumu. Sekarang coba baca teks Kitab Suci berikut ini. Bandingkan dengan teks Kitab suci yang telah kamu temukan sendiri itu. 1 Petrus 1:2 1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan da- rah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu. Rama 1:7 1:7 Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipang- gil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai se- jahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus. Yohanes 17:11 17:11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama- Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. • Setelah menyimak teks Kitab Suci tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan beri- kut ini: 1 Apa makna kekudusan menurut teks –teks Kitab Suci tersebut? 2 Apa bentuk implementasi kekudusan itu dalam hidup umat Katolik?

b. Ajaran Gereja Simaklah ajaran Gereja tentang kekudusan Gereja berikut ini

Tugas Menguduskan “Uskup mempunyai kepenuhan sakramen Tahbisan, maka ia menjadi “pengurus rahmat imamat tertinggi”, terutama dalam Ekaristi, yang dipersembahkannya sendiri atau yang dipersembahkan atas kehendaknya, dan yang tiada hentinya menjadi sumber kehidupan dan pertumbuhan Gereja. Gereja Kristus itu sungguh 26 Kelas XI hadir dalam semua jemaat beriman setempat yang sah, yang mematuhi para gembala mereka, dan dalam Perjanjian Baru disebut Gereja. Gereja- Gereja itu ditempatnya masing-masing merupakan umat baru yang dipanggil oleh Allah, dalam Roh Kudus dan dengan sepenuh-penuhnya lih 1Tes 1:5. Di situ umat beriman berhimpun karena pewartaan Injil Kristus, dan dirayakan misteri Perjamuan Tuhan, “supaya karena Tubuh dan Darah Tuhan semua saudara perhimpunan dihubungkan erat-erat”. Di setiap himpunan disekitar altar, dengan pelayanan suci Uskup, tampillah lambang cinta kasih dan “kesatuan tubuh mistik itu, syarat mutlak untuk keselamatan”. Di jemaat-jemaat itu, meskipun sering hanya kecil dan miskin, atau tinggal tersebar, hiduplah Kristus; dan berkat kekuatan-Nya terhimpunlah Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Sebab “keikutsertaan dalam tubuh dan darah Kristus tidak lain berarti berubah menjadi apa yang kita sambut”. Semua Perayaan Ekaristi yang sah dipimpin oleh Uskup. Ia diserahi tugas mempersembahkan ibadat agama kristiani kepada Allah yang Maha Agung, dan mengaturnya menurut perintah Tuhan dan hukum Gereja, yang untuk keuskupan masih perlu diperinci menurut pandangan Uskup sendiri. Demikianlah para Uskup, dengan berdoa dan bekerja bagi Umat, membagikan kepenuhan kesucian Kristus dengan pelbagai cara dan secara melimpah. Dengan pelayanan sabda mereka menyampaikan kekuatan Allah kepada Umat beriman, demi keselamatannya lih. Rom 1:16. Dengan sakramen-sakramen, yang pembagiannya mereka urus dengan kewibawaan mereka supaya teratur dan bermanfaat, mereka menguduskan umat beriman. Mereka mengatur penerimaan babtis, yang memperoleh keikut-sertaan dalam imamat rajawi Kristus. Merekalah pelayan sesungguhnya sakramen penguatan, mereka pula yang menerima tahbisan-tahbisan suci dan mengatur serta mengurus tata-tertib pertobatan. Dengan saksama mereka mendorong dan mendidik Umat, supaya dengan iman dan hormat menunaikan perannya dalam liturgi, terutama dalam korban kudus misa. Akhirnya mereka wajib membantu umat yang mereka pimpin dengan teladan hidup mereka, yakni dengan mengendalikan perilaku mereka dan menjauhkan dari segala cela, dan sedapat mungkin, dengan pertolongan Tuhan mengubahnya menjadi baik. Dengan demikian mereka akan mencapai hidup kekal, bersama dengan kawanan yang dipercayakan kepada mereka. Lumen Gentium artikel 26 Sumber: penulis Gambar 2.3 27 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti • Setelah menyimak dokumen tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1 Apa isi atau inti dari dokumen ajaran Gereja tersebut? 2 Apa makna kekudusan menurut ajaran Gereja ?

3. Usaha Memperjuangkan Kekudusan Gereja