Makna Kekatolikan dalam Dokumen Ajaran Gereja

29 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dalam acara-acara penting komunitas agama lain di Argentina. Bahkan, ia sering menggelar acara bersama dengan para pemuka agama lain untuk mempererat tali silaturahmi. Tak segan-segan, Bergoglio berkunjung dan masuk ke masjid untuk berbaur dengan saudara-saudari Muslim. Ia pun dengan senang hati menghadiri acara keagamaan orang Yahudi. Pertemuan-pertemuan berskala nasional dengan banyak denominasi Kristen dari berbagai aliran juga menjadi prioritas dalam agendanya. Sikap keterbukaan dan kehangatan sapaannya dalam kancah dialog damai dan persaudaraan terpatri begitu kuat dalam hati para pemuka agama di Argentina. Pada November 2012, simpul kedekatannya dengan komunitas tradisi agama lain pun terkristalisasi dalam suatu pertemuan penuh makna. Bergoglio mengundang para pemimpin umat agama lain dalam suatu pertemuan persaudaraan. Perhelatan yang digelar di kompleks Katedral Buenos Aires ini menjadi ajakan untuk mereleksikan roh pemersatu dalam persaudaraan sebagai komunitas umat manusia. Undangannya itu pun mendapat sambutan hangat dari para tamunya. Kala itu, perwakilan Islam, Yahudi, Orthodoks, dan sejumlah denominasi Gereja Kristen Evangelis di Argentina berbondong-bondong menghadiri undangan Bergoglio. Para tamunya pun semakin terkesima ketika Sang Kardinal mengajak mereka masuk ke Katedral Buenos Aires untuk berdoa bersama. Seakan-akan ia membuka pintu Gereja Katedral lebar-lebar bagi umat beriman dan semua orang yang berkehendak baik demi perdamaian. Bergoglio merangkul para pemuka agama untuk mendoakan perdamaian di Timur Tengah yang dinodai dengan kebencian, permusuhan, penindasan, dan perang. Para tokoh agama Argentina menyebutnya sebagai “pembuka pintu” untuk orang lain di rumahnya, dan menawarkan sambutan hangat pada siapapun yang bertamu. • Setelah menyimak kisah tersebut, cobalah merumuskan beberapa pertanyaan untuk didiskusikan bersama temanmu. Dalam merumuskan pertanyaan, hendak memperhatikan beberapa hal yaitu, apa yang dilakukan oleh Mgr. Bergoglio semasa berkarya sebagai Uskup Agung Buenos Aires, segi-segi kekatolikan apa yang ia tampakkan, apa dampaknya bagi orang-orang di sekitarnya, serta semangat apa yang patut diteladani dari Mgr. Bergoglio.

2. Makna Kekatolikan dalam Dokumen Ajaran Gereja

Baca, dan simaklah artikel berikut ini. “Semua orang dipanggil Umat Allah yang baru. Maka umat itu, yang tetap satu dan tunggal, harus disebarluaskan keseluruh dunia dan melalui segala abad, supaya terpenuhi rencana kehendak Allah, yang pada awal mula menciptakan satu kodrat manusia, dan menetapkan untuk akhirnya menghimpun dan mempersatukan lagi 30 Kelas XI anak-anak-Nya yang tersebar lih. Yoh 11:52. Sebab demi tujuan itulah Allah mengutus Putera-Nya, yang dijadikan-Nya ahli waris alam semesta lih. Ibr 1:2, agar Ia menjadi Guru, Raja, dan Imam bagi semua orang, Kepala umat anak-anak Allah yang baru dan universal. Demi tujuan itu pulalah Allah mengutus Roh Putra-Nya, Tuhan yang menghidupkan, seluruh Gereja serta segenap orang beriman menjadi azas penghimpun dan pemersatu dalam ajaran para rasul dan persekutuan, dalam pemecahan roti, dan doa-doa lih. Kis 1:42 yun.. Jadi satu Umat Allah itu hidup ditengah segala bangsa dunia, warga Kerajaan yang tidak bersifat duniawi melainkan sorgawi. Semua orang beriman, yang tersebar diseluruh dunia, dalam Roh Kudus berhubungan dengan anggota-anggota lain. Demikianlah “dia yang tinggal di Roma mengakui orang-orang India sebagai saudaranya”[23]. Namun, karena Kerajaan Kristus bukan dari dunia ini lih. Yoh 18:36, Gereja dan Umat Allah, dengan membawa masuk Kerajaan itu, tidak mengurangi sedikit pun kesejahteraan materiil bangsa mana pun juga. Malahan sebaliknya, Gereja memajukan dan menampung segala kemampuan, kekayaan dan adat-istiadat bangsa-bangsa sejauh itu baik; tetapi dengan menampungnya juga memurnikan, menguatkan serta mengangkatnya. Gereja tetap ingat, bahwa harus ikut mengumpulkan bersama dengan Sang Raja, yang diserahi segala bangsa sebagai warisan lih. Mzm 2:8, untuk mengantarkan persembahan dan upeti kedalam kota-Nya lih. Mzm 7172:10; Yes 60:4-7; Why 21:24. Sifat universal, yang menyemarakkan Umat Allah itu, merupakan karunia Tuhan sendiri. Karenanya, Gereja yang katolik secara tepat-guna dan tiada hentinya berusaha merangkum segenap umat manusia beserta segala harta kekayaannya di bawah kristus Kepala, dalam kesatuan Roh-Nya[24]. Berkat ciri katolik itu setiap bagian Gereja menyumbangkan kepunyaannya sendiri kepada bagian-bagian lainnya dan kepada seluruh Gereja. Dengan demikian Gereja semesta dan masing-masing bagiannya berkembang, karena semuanya saling berbagi dan serentak menuju kepenuhannya dalam kesatuan. Maka dari itu umat Allah bukan hanya dihimpun dari pelbagai bangsa, melainkan dalam dirinya sendiri pun tersusun dari aneka golongan. Diantara para anggotanya terdapat kemacam- ragaman, entah karena jabatan, sebab ada beberapa yang menjalankan pelayanan suci demi kesejahteraan saudara-saudara mereka, entah karena corak dan tata-tertib kehidupan, sebab cukup banyak yang dalam status hidup bakti religius menuju kesucian melalui jalan yang lebih sempit, yang mendorong saudara-saudara dengan teladan mereka. Maka dalam persekutuan Gereja selayaknya pula terdapat Gereja- Gereja khusus, yang memiliki tradisi mereka sendiri, sedangkan tetap utuhlah primat takhta Petrus, yang mengetuai segenap persekutuan cinta kasih[25], melindungi Sumber: vatican.va Gambar 2.5 31 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti keanekaragaman yang wajar, dan sekaligus menjaga, agar hal-hal yang khusus jangan merugikan kesatuan, melainkan justru menguntungkannya. Maka antara pelbagai bagian Gereja perlu ada ikatan persekutuan yang mesra mengenai kekayaan rohani, para pekerja dalam kerasulan dan bantuan materiil. Sebab para anggota umat Allah dipanggil untuk saling berbagi harta-benda, dan bagi masing-masing Gereja pun berlaku amanat Rasul: “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan kurnia yang telah diperoleh setiap orang, sebagai pengurus aneka rahmat Allah yang baik.” 1Ptr 4:10. Jadi, kepada kesatuan katolik Umat Allah itulah, yang melambangkan dan memajukan perdamaian semesta, semua orang dipanggil. Mereka termasuk kesatuan itu atau terarahkan kepadanya dengan aneka cara, baik kaum beriman katolik, umat lainnya yang beriman akan Kristus, maupun semua orang tanpa kecuali, yang karena rahmat Allah dipanggil kepada keselamatan” . Lumen Gentium art.13 • Setelah menyimak dokumen tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini: a. Apa makna Katolik menurut ajaran Gereja LG art.13? b. Mengapa Gereja disebut Katolik? c. Bagaimana mewujudkan kekatolikan Gereja di dunia?

3. Upaya untuk Mewujudkan Kekatolikan a. Releksi