Bagian Akhir Sistematika Penulisan

19

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Membaca Al Qur’an secara Tartil

1. Keutamaan Membaca Al Qur’an

Fenomena yang terjadi di masyarakat kita, terutama di rumah-rumah keluarga muslim semakin sepi dari bacaan ayat-ayat suci Al Quran. Hal ini disebabkan karena terdesak dengan munculnya berbagai produk sain dan tehnologi serta derasnya arus budaya asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al Quran sehingga banyak anggota keluarga tidak bisa membaca Al Quran. Akhirnya kebiasaan membaca Al Quran ini sudah mulai langka. Yang ada adalah suara-suara radio, TV, Tape recorder, karaoke, dan lain-lain. Keadaan seperti ini adalah keadaan yang sangat memprihatinkan. Belum lagi masalah akhlak, akidah dan pelaksanaan ibadahnya, yang semakin hari semakin jauh dari tuntunan Rasululloh _ . Maka sangat diperlukan kerjasama dari semua fihak untuk mengatasinya. Yaitu mengembalikan kebiasaan membaca Al Quran di rumah- rumah kaum muslimin dan membekali kaum muslimin dengan nilai-nilai Islam, sehingga bisa hidup secara Islami demi kebahagiaan dunia dan akhirat. M embaca Al Qur’an merupakan perintah Allah SWT sebagaimana tersurat dalam Surat Al-Alaq ayat 1-5 Artinya : “ Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia da ri segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah 20 Yang Maha Pemurah, Yang mengajar manusia dengan peranta raan kalam. Dia mengajarkan lepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” Dalam ayat lain Allah SWT berfiman sebagai mana termaktub dalam Surat Al- Ankabut ayat: 45 م ن ن : Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab Al Quran dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan- perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah salat adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” Al- Qur’an merupakan wahyu, kalam atau firman Allah yang mengandung ajaran untuk dijadikan pedoman dan tuntunan dalam tata nilai kehidupan umat manusia dan seluruh alam, karena pada dasarnya al- Qur’an diturunkan sebagai rahmat bagi alam semesta. Ajarannya berlaku sepanjang masa, sejak diturunkan hingga hari kiamat. Kebenaran yang terkandung di dalamnya tidak dapat diragukan lagi, karena Allah sendiri yang akan menjaganya. Allah berfirman di dalam al- Qur’an surat al-Hijr ayat 9: Artinya : Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr al- Qur’an dan sesungguhnya Kami benar- benar memeliharanya.”