Rancangan Penelitian Metode Penelitian

7 Penulis melakukan semacam ini karena penelitian yang akan penulis lakukan memenuhi kreteria sebagai berikut: 1. Problem yang dipecahkan merupakan praktis yang dihadapi penulis. 2. Peneliti memberikan perlakuan treatment yang berupa tindakan terencana 3. Langkah- langkah yang peneliti lakukan berbentuk siklus. 4. Adanya langkah berfikir reflektif Sukardi: 2008. Selain itu penelitian ini juga bersifat eksperimental, karena bertujuan mendeskripsikan apa yang akan terjadi bila variabel- variabel tertentu dikontrol secara tertentu Faisal: 1982. Dalam hal ini veriabel yang dikontrol dan dimanipulatisi adalah metode pengajarannya. Penelitian ini sangat tepat digunakan untuk meningkatkan praktik mengajar supaya lebih efektif, meningkatkan pemahaman tentang praktik mengajar, dan dapat digunakan untuk meningkatkan situasi belajar mengajar yang lebih baik Bell: TT. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas classroom action research , karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu bentuk teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Menurut Suharsimi Arikunto berdasarkan tujuannya, penelitian tindakan dibagi menjadi 4 yaitu a. Penelitian tindakan partisapatisi participatory action research yang menekankan keterlibatan masyarakat agar merasa memiliki program tersebut. b. Penelitian tindakan kritis critical action research yang menekankan adanya niat yang tinggi untuk memecahkan bertindak memecahkan masalah kritis. 8 c. Penelitian tindakan institusi institutional action research yaitu yang dilakukan pihak pengelola sekolah. d. Penelitian tindakan kelas classroom action research yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru baik sendiri maupun bekerjasama dengan peneliti lain Arikunto, dkk: 2008. Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru sangat berpengaruh sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini tujuan utama penelitian kelas ini ialah untuk meningkatkan praktik- praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan tindakan dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan. Hal ini bertujuan agar guru dapat: a. Mengkaji meneliti sendiri praktek mengajarnya. b. Melakukan PTK tanpa mengganggu tugasnya. c. Mengkaji pemasalahan yang dialami. d. Mengembangkan profesionalismenya Arikunto, dkk: 2008. Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Kemmis dan Taggart menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal- hal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan Suharsimi Arikunto, dkk: 2008. Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan 9 adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain. Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip sebagai sebagai berikut: a. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar- benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan peneliti untuk melakukan perubahan. b. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama. c. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga. d. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci dan terbuka, setiap langkah dan tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya. e. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan on-going mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu Arikunto, dkk: 2008. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart, yaitu berbentuk spiral dan siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning rencana, action tindakan, observation pengamatan dan reflektion refleksi. Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang 10 sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada sikius I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dan tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut: Gambar 1.1 Denah Pelaksanaan Tindakan Penjelalasan alur di atas adalah: a. Rancanganrencana awal, sebelum mengadakan penelitian menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. b. Kegiatan dan pengamatan meliputi timdakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsepsi siswa serta mengamati hasil atau dampak dan diterapkannya media pembelajaran media elektronik. c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dan tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 11 d. Rancanganrencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pangamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya Arikunto; 2008.. Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2, dan 3 dimana masing- masing putaran dikenai perlakuan yang sama alur kegiatan yang sama dan membahas satu bab pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing- masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup. PTK berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran kelas. Di ruangan kelas, PTK dapat berfungsi sebagai: a. Alat untuk mengatasi masalah-masalah yang didiagnosis dalam situasi pembelajaran di kelas. b. Alat pelatihan dalam jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan metode baru dan mendorong timbulnya kesadaran diri, khususnya melalui pengajaran sejawat. c. Alat untuk memasukkan ke dalam sistem yang ada secara alami pendekatan tambahan atau inovatif. d. Alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya buruk antara guru dan peneliti. e. Alat untuk menyediakan alternatif bagi pendekatan yang subjektif, impresionistik terhadap pemecahan masalah kelas Madya; 2008. Ada dua butir penting yang perlu disebut di sini. Pertama, hasil penelitian tindakan dipakai sendiri oleh penelitinya, dan tentu saja oleh orang lain yang menginginkannya. Kedua, penelitiannya terjadi di dalam situasi nyata yang pemecahan masalahnya segera diperlukan, dan hasil-hasilnya langsung 12 diterapkandipraktikkan dalam situasi terkait. Ketiga, peneliti tindakan melakukan sendiri pengelolaan, penelitian, dan sekaligus pengembangan Madya:2008. Sehingga semua aspek yang menjadi ketentuan dalam penelitian tindakan kelas terpenuhi dalam penelitian yang akan penulis lakukan nantinya.

2. Subyek Penelitian

a. Waktu Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan pada pertengahan Mei sampai awal Juni. Penelitian ini dilakukan pada akhir semester genap tahun ajaran 20092010. Penelitian dilakukan selama kurang lebih 3 minggu dengan 3 siklus dengan masing- masing siklus selama 2 minggu atau 2 kali pertemuan. Siklus I hari Sabtu, 30 Mei 2010. Siklus II hari Sabtu, 6 Juni 2010. Siklus III hari Sabtu, 13 Juni 2009.

b. Tempat Penelitian

Penilitian ini penulis lakukan di ruang yang biasa untuk melakukan proses belajar-mengajar siswa kelas V SDN Pandanretno Kec. Kajoran Kab. Magelang Tahun 2010. c. Subyek Penelitian Subyek penelitian kali ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Pandanretno Kec. Kajoran Kab. Magelang Tahun 2010 yang berjumlah 16 anak yang terdiri dari 12 murid laki- laki dan 4 murid perempuan.

3. Langkah- Langkah

a. Perencanaan

1 Menyusun tujuan instruksional. 2 Membuat skenario pembelajaran atau RPP. 13 3 Menyusun pre tes dan post tes. 4 Memilih materi pembelajaran. 5 Mendesain pedoman observasi sistematis bagi kerja guru selama pelaksanaan tindakan. b. Tindakan 1 Melaksanakan absesnsi siswa. 2 Melaksanakan pre test kepada siswa. 3 Analisis pre tes terhadap siswa untuk mengukur sejauh mana materi telah dikuasai sebelumnya.. 4 Memberikan pengarahan kepada siswa tentang operasional pembelajaran dan tentang metode yang akan digunakan. 5 Guru memberikan contoh membaca. 6 Guru mendengarkan siswa menirukan bacaan guru. 7 Guru mengadakan post tes. c. Refleksi Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan, didiskusikan, dianalisis, dan dievaluasi oleh peneliti, kemudian guru dapat merefleksi diri tentang berhasil tidaknya tindakan yang telah dilakukan, Faktor-faktor pendukung, penghambat, dari aspek internal dan eksternal guru dan siswa. Kemudian untuk siklus berikutnya diadakan perbaikan-perbaikan bilamana perlu secara kualitas dan kuantitas berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi Madya:2008. 4. Instrumen Penelitian Adapun instrumentalat penelitian ini adalah sebagai berikut : a. RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran