Hubungan Metode Qiroati dengan Kemampuan Membaca Al- Qur’an secara Tarlil
51
untuk mengefektifkan waktu, maka siswa diberi contoh membaca teks yang telah ditentukan oleh guru dan siswa harus menirukan dengan benar..
Oleh karena itu, guru tidak hanya dituntut untuk membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan, baik dalam menyampaikan materi maupun metode dan
alat bantunya, tetapi juga dituntut untuk memiliki sejumlah pengetahuan tentang dasar pengetahuan, cara mengajar, metode kreatif dan variatif dalam penyampaian pelajaran
serta pengetahuan dan pengalaman yang luas. Jika meninjau tujuan program atau sasaran belajar siswa, hasil belajar siswa
biasanya disebut sebagai prioritas. Hal ini dapat difahami jika kita melihat pertumbuhan rasional metode-metode pembelajaran yang dikembangkan untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik. Hal ini tidak berarti bahwa penguasaan materi pelajaran harus dilihat terpisah dari mata pelajaran materi yang lainnya, hasil belajar hendaknya
meresap dalam seluruh kurikulum dan iklim kelas melalui faktor-faktor seperti; sikap menerima keunikan individu, pertanyaan yang berakhir terbuka, penjajakan eksplorasi
dan kemungkinan membuat pilihan. Perhatian perlu diberikan bagaimana prestasi belajar dapat dikaitkan dengan semua kegiatan di dalam kelas dan setiap saat siswa perlu belajar
bagaimana menggunakan sumber-sumber yang ada dengan optimal menemukan jawaban inovatif atas suatu masalah. Termasuk di dalamnya masalah yang dihadapi dalam
penyampaian materi membaca Al Qur’an. Mengingat membaca Al Qur’an adalah suatu ketrampilan yang akan dipakai
secara rutin, maka metode qiroati yang menekankan kepada pengulangan drill ini akan sangat tepat digunakan dalam penyampaian materi. Selain itu pengulangan akan
menimbulkan suatu pembiasaan, dan pembiasaan membaca Al Qur’an merupakan salah sa
tu tujuan utama pembelajaran membaca Al Qur’an. Sehingga metode qiroati akan mam
pu meningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an anak didik.
52