Mempelajari Al Qur’an

26 Al- Qur’an adalah kitab Allah yang diturunkan ke dunia yang harus diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu rukun iman yang ke tiga. Beriman kepada Al- Qur’an harus dibuktikan dengan mempelajarinya dan mengajarkannya kepada orang lain. Mempelajari A l- Qur’an adalah kunci sukses hidup dunia dan akhirat. Dengan mempelajari Al- Qur’an maka seseorang akan mempunyai banyak pengetahuan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dalam ayat lain Allah SWT Berfiman sebagaimana termaktub dalam al Muzammil ayat 20 ى ى م ى و و م ى ى ى م : Artinya : ” Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri sembahyang kurang dari dua pertiga malam, atau seperdau malam atau sepertiganya dan demikian pula segolongan dari orangorang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu seka li- kali tidak dapat menentukan batas-batas wa ktu-wa ktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah bagimu dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antar a kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka 27 bacalah apa yang mudah bagimu dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh balasan nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Dari ayat-ayat tersebut diatas, dapat difahami bahwa ajaran Al- Qur’an memberi kelonggaran pada umat manusia untuk belajar sesuai dengan individu. Sehingga bagi tingkat kecerdasan rendah, selayaknya diberikan metode yang mudah untuk dicerna oleh mereka. Begitu sebaliknya bagi yang mempunyai kecerdasan yang tinggi, harus diberikan teknis atau metode yang sama, tetapi dalam porsi yang berbeda, karena teknis atau metode yang sama, tetapi dalam porsi yang berbeda, karena mereka cenderung cepat menguasai materi yang diberikan oleh guru.. Mempelajari al- Qur’an berarti belajar membunyikan huruf-hurufnya dan menulisnya. Tentunya tingkatan ini adalah tingkatan yang paling awal dan sangat menentukan keberhasilan pembelajaran al- Qur’an pada tingkatan selanjutnya. Pada tingkatan lanjutan mungkin seseorang bisa mempelajari Ulumul Qur’an dan tafsir al- Qur’an. Namun untuk menuju kepada tingkatan ini seseorang harus menempuh tingkatan awal yaitu membaca dan menulis al- Qur’an. Dalam perjalanannya teryata pembelajaran baca tulis Al- Qur’an menghadapi problem yang tidak sedikit dan sederhana. Diantara problem yang dihadapi adalah input siswa beragam, jumlah jam pelajaran, guru, sarana, dan metode pembelajaran baca tulis Al- Qur’an yang terbatas. Mengenai input siswa yang beragam tersebut, bahwasannya ada diantara siswa yang baru yang sudah lancar dalam membaca Al- Qur’an, ada yang belum lancar, dan ada yang buta terhadap huruf Al- Qur’an. Heteogenitas siswa ini menjadi problem ketika mereka berkumpul dalam satu kelas. Problem yang dihadapi guru baca 28 tulis Al- Qur’an tak lain adalah dalam menentukan metode dan pendekatan sehingga para siswa mampu meraih target yang dicanangkan pihak kurikulum. Sarana prasarana yang menunjang pembelajaran baca tulis Al- Qur’an pun belum terpenuhi, diantaranya buku prestasi, buku pedoman pembelajaran, alat-alat peraga dan lain- lain sehingga pembelajaran sangatlah sederhana dan tradisional yang pada akhirnya proses belajar mengajar berjalan sangat lambat. walaupun belum menemukan metode dan pendekatan tany sesuai, sarana prasarana yang sederhana guru mata pelajaran baca tulis Al- Qur’an tetap melaksanakan kegiatan mengajarnya dengan metode dan pendekatan yang pernah mengantarkannya bisa membaca dan menulis Al- Qur’an. Setelah pembelajaran yang dilakukan selama satu tahun didapatkan hasil belajar yang kurang memuaskan. Diantara hal yang kurang memuaskan adalah masih banyak ditemui kesalahan siswa dalam membaca Al- Qur’an, misalnya ada beberapa siswa yang masih terbata-bata, belum mampu mempraktekkan bacaan mad dengan benar yaitu terkadang bacaan mad tidak dibaca panjang dan yang seharusnya pendek malah dibaca panjang. Siswa juga masih banyak melakukan kesalahan dalam membaca hukum bacaan yang dibaca dengung dan yang tidak dibaca dengung. Dalam hal menulis hurufhuruf Al- Qur’an, siswa masih terlalu lambat dan salah dalam menentukan huruf yang harus ditulis ketika didekte oleh guru. Ini disebabkan mereka belum hafal terhadap cara menulis huruf-huruf arab terutama menentukan huruf yang bisa disambung dari depan dan belakang dan huruf yang hanya bisa disambung dari depan saja. Setelah mengetahui pentingnya mempelajari Al-Quran maka dalam menentukan model dan metode pembelajaran harus tepat karena dengan model dan metode pembelajaran yang baik, siswa akan lebih mudah dalam memahami materi dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, serta karakteristik siswa yang senang terhadap pembelajaran yang menarik, menyenangkan, mengajaknya untuk aktif bergerak baik mental maupun fisik, sehingga pembelajaran tidak membosankan. 29 Kemampuan profesional seorang guru teruji oleh kemampuan menguasai berbagai macam model dan metode pembelajaran. Dalam model pembelajaran klasikal guru dapat menggunakan berbagai macam metode pembelajaran. Dengan berbagai macam metode yang digunakan akan mempermudah siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran

B. Metode Qiroati

1. Metode Pembelajaran

Kajian tentang metode pembelajaran secara akademis telah dikembangkan sejak 2500 tahunan yang lalu. Seorang filosof bernama Plato yang hidup sekitar 427- 347 sebelum Nabi Isa lahir dengan metode pembelajarannya ” dialougue ” atau sekarang dikenal dengan metode diskusi. Perkataan metode pembelajaran atau intructional method berasal dari bahasa Yunani yaitu metha dan hodos . Metha berarti dibalik atau di belakang hodos berarti melalui atau jalan Rasyad; 2003:100 Plato sendiri memberikan definisi pembelajaran adalah mengasuh jasmani dan rohani supaya sampai kepada keindahan dan kesempurnaan yang telah dicapai Yunus; 1999: 5. Di masa lalu pengajaran dipandang sebagai proses mengisi otak dengan pengetahuan. Sejalan dengan pandangan tersebut, metode yang digunakan guru hanya berpusat pada metode ceramah. Lahirnya teori-teori baru yang menjelaskan karakteristik belajar membawa perubahan pada watak pengajaran dan memunculkan berbagai metode mangajar Suparta, 1998: 159. Mengajar bukan semata persoalan menceritakan dan belajar bukan merupakan konsekuensi otomatis dari penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri, penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang optimal, karenanya diperlukan 30 suatu strategi yang dapat mendukung atau meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud, cara menyelidiki Poerwadarminta; 1986: 649. Sedangkan metode pendidikan adalah semua cara yang digunakan dalam upaya mendidik. Kata metode di sini diartikan secara luas. Karena mengajar adalah salah satu bentuk upaya mendidik, maka metode yang dimaksud di sini mencakup juga metode mengajar. Ada banyak metode mengajar dalam literatur pendidikan baik secara umum maupun khusus pendidikan Islam. Disebut metode umum karena metode tersebut digunakan untuk mengajar pada umumnya. Metode-metode pangajaran umum tersebut bisa saja digunakan untuk mengajarkan ilmu pendidikan Islam untuk memperkaya metode pendidikan Islam Tafsir, 1998: 131. Kemudian dari dalam Ensiklopedi Pendidikan , metode diartikan sebagai jalan, cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Jadi dari bebrapa pengertian tersebut, dapat di simpulkan bahwa metode adalah cara yang tepat dan terencana untuk melakukan segala aktifitas guna mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien. Seorang guru dalam proses pembelajaran tentu tidak dapat lepas dari penggunaan metode-metode pembelajaran. Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara yang digunakan guru untuk menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok agar pelajaran yang disampaikan dapat terserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan. Jadi seorang guru harus pandai memilih metode pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.