Sejarah Metode Qiroati Metode Qiroati

44 Sebulan setelah silaturahmi ke Pesantren Sedayu Gresik tepatnya pada tanggal 1 Juli 1986 , KH. Dachlan Salim Zarkasyi mencoba membuka TK Al Quran yang sekaligus mempraktekan dan mengujikan metode yang disusunnya sendiri dengan target rancana 4 tahun seluruh muridnya akan khatam Al Quran. Berkat Inayah Allah SWT., diluar dugaan dalam perjalanan 7 bulan ada beberapa siswa yang telah mampu membaca beberapa ayat Al Quran, serta dalam jangka waktu 2 tahun telah menghatamkan Al Quran dan mampu membaca dengan baik dan benar bertajwid. TK Al Quran yang dipimpinnya makin dikenal keberbagai pelosok karena keberhasilan mendidik siswa-siswinya. Dari keberhasilan inilah banyak yang melakukan studi banding dan meminta petunjuk cara mengajarkan metode yang diciptakannya. K.H. Dachlan Salim Zarkasyi secara terus-menerus melakukan evaluasi dan meminta penilaian dah para Kyai Al Quran atas motode yang diciptakannya.. Atas usul dari Ustadz A. Djoned dan Ustadz Syukri Taufiq, metode ini diberi istilah dengan nama QIRAATI dibaca QIROATI yang artinya BACAANKU pada saat itu ada 10 jilid. Memperhatikan perjalanan sejarah penyusunan metode Qiroati, tampaknya K.H. Dachlan Salim Zarkasyi sangat didukung oleh para Kyai umul Quran, walaupun menurut penuturannya beliau ini bukanlah santri namun kehidupannya selalu dekat dengan para Kyai sehingga tampak tawadu, mukhtish dan berwibawa. Atas restu para Kyai metode Qiroati selanjutnya menyebar luas dan digunakan sebagai materi dasar dalam pengajaran baca tulis Al Quran di masjid, madrasah, TKA, TPA, TPQ, Pesantren dan Sekolah Umum. Qiroati diminati oteh mayoritas para pendidik Al Quran dikarenakan memiliki beberapa perbedaan dengan metode lain diantaranya : 1 Berkesinambungan antara halaman ke halaman berikutnya. 2 Berkesinambungan antara jilid satu dan seterusnya 45 3 Disesuaikan dengan usia para pelajar Al Quran 4 Kata dan kalimatnya tidak keluar kaidah ayat-ayat Al Quran tidak kedaerahan 5 Setiap Pokok Bahasan sudah diterapkan ilmu Tajwid 6 Dilengkapi Petunjuk mengajar setiap Pokok Bahasan 7 Dilengkapi Buku Gharib, Musykilat dan Tajwid Praktis 8 Sangat mudah untuk diucapkan Dari tahun ketahun perkembangan Qiraati makin meluas keseluruh pelosok negeri bahkan di beberapa negara asing tercatat sampai tahun 2000 telah masuk kenegara Australia, Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura. Dari perkembangan tersebut Almarhum K,H. Dachian Salim Zarkasyi tidak terlalu gembira bahkan merasa khawatir karyanya ini disalah gunakan yang berbau bisnis belaka, untuk itu pada tahun 1990 beliau mengundang seluruh kepala TKATPA dan Lembaga yang mempergunakan Qiroati pada suatu acara Silatnas Nasional untuk mentashhih ulang para kepala TKATPA dan pengelola Qiroati sekaligus menunjuk Koordinator tingkat Propinsi dan Kota Besar yang ada di Indonesia, Dari hasil Silatnas Qiroati tersebut ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi, yang merupakan amanat untuk seluruh pengguna Qiroati, diantaranya : 1 Saya tidak ingin menyebarkan luaskan Qiroati tetapi ingin menyebarkan ilmu Qiroati yang saya ijazahkan. 2 Qiroati tidak untuk diperjualbelikan secara bebas. 3 Siapa saja boleh belajar dan mengaiarkan Qiroati dengan syarat mau ditashhih Yayasan Pendidikan Al Qur’an Raudlotul Mujawwidin, 2007.

b. Ciri Khas Qiroati

Metode qiroati dalam pengembangannya dan penyebarannya tidak seperti metode lain, sebab netode ini melalui buku tau modul qiroati tidak boleh dijual bebas 46 oleh sembarang orang, akan tetapi harus melalui koordinator yang bersedia berpegang teguh pada misi dan amanah tersebut. Misi qiroati adalah membudayakan membaca Al Qur’an yang benar dan membrantas bacaan Al Qur’an yang salah kaprah. Sedangkan amanah qiro’ati adalah jangan mewariskan kepada anak- anak bacaan Al Qur’an yang salah, jangan asal jual buku, berikan kepada guru yang lulus taskhih saja, guru yang belum lulus taskhih hendaknya dibina sampai lulus dan guru yang sudah lulus hendaknya diberikan petunjuk mengajar datatar Bunyamin Dachlan; 2004:29 Qiraati adalah suatu metoda dalam mengajarkan membaca al qur-an yang berorientasi kepada hasil bacaan murid secara mujawwad murattal dengan mempertahankan mutu pengajaran dan mutu pengajar melalui mekanisme sertifikasi syahadahHanya pengajar yang telah mendapatkan sertifikasi syahadah yang diijinkan untuk mengajarkan Qiraati. Hanya lembaga yang memiliki sertifikasi syahadah yang diijinkan untuk mengembangkan Qiraati.

c. Teknik Pembelajaran Qiroati

Yang dimaksud teknik pembelajaran disini adalah cara mengajarkan Al Qur’an dengan menggunakan metode qiroati. Adapaun cara-cara yang dipakai dalam membaca Al Qur’an dengan metode qiroati dalam pelaksanaan menggunakan beberapa langkah yaitu: 1 Sejak awal langsung membaca huruf-huruf hijaiyah yang berharakat tanpa mengeja. 2 Langsung praktek secara mudah dan praktis bacaan yang bertajwid, siswa tidak harus belajar ilmu tajwid untuk dapat membaca dengan baik dan benar. 3 Materi pelajaran diberikan secara bertahap dari ayng mudah menuju yang sulit, dari yang umum menuju yang khusus sesuai dengan kaidah.