41
4.2 Gambaran Organisasi P3A Berbadan Hukum
P3A Berbadan Hukum adalah organisasi P3A yang akta pendiriannya sudah di sahkan oleh seorang notaris. dalam penelitian ini organisasi P3A Berbadan
Hukum diwakilioleh P3A Subur di Desa Bandar Jawam Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Organisasi ini sudah berdiri sejak zaman Pak Soeharto
menjabat sebagai Presiden. Dan kepengurusannya yang baru ini dibentuk pada tahun 18 Oktober 2008 dan di sahkan menjadi organisasi Berbadan Hukum pada
tanggal 28 Desember 2009. Berdasarkan anggaran rumah tangga organisasi bahwa organisasi ini di sahkan Badan Hukum oleh notaris pada pukul 11:55 WIB.
Organisasi ini dibentuk bertujuan memberdayakan potensi air irigasi yang tersedia dan berperan serta melestarikan sumberdaya air secara tepat guna dan berhasil
petani padi sawah. Berikut ini merupakan tugas dan tanggung jawab pengurus diP3A Subur:
a. Menyusun rencana peraturan P3A b. Membuat rencana program kerja dan anggaran biaya untuk pemeliharaan
perbaikan dan perluasan jaringan irigasi c. Melaksanakan tugas-tugas P3A Subur.
P3A ini merupakan salah satu P3A yang berprestasi di Kecamatan Bandar terbukti dari hasil produksi pertanian dari desa ini cukup memuaskanpetani-petani di desa
selain itu pengurus dalam organisasi P3A ini juga aktif dalam mencari informasi mengenai irigasi, mengikuti pendidikan nonformal dan pengurus juga pernah
mendapat kesempatan menjadi salah satu petani berprestasi yang diperoleh oleh
Universitas Sumatera Utara
42
sekretaris P3A Subur. Pada saat ini jumlah anggota sebanyak 88 orang yang terdiri dari 10 orang pengurus sekaligus menjadi anggota.
P3a Berbadan Hukum memiliki SK atau dikatakan telah memiliki badan hukum yang jelas. Adapun tugas P3A yang merupakan ketetapan yang terdapat di SK
tersebut sebagai berikut: 1. Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan sistem irigasi tersier
2. Menjaga efektifitas, efisiensi, dan ketertiban pelaksanaan pengembangan sistem irigasi tersier.
3. Memberikan persetujuan pembangunan, pememfaatan, pengubahan atau pembongkaran bangunan irigasi pada jaringan tersier berdasarkan
pendekatan partisipatif. 4. Berpatisipasi dalam pengembangan dan pemeliharaan jaringan irigasi
dalam bentuk pemikiran, material, finansial,dan tenaga kerja dengan semangat kemitraan.
5. Pembangunan jaringan irigasi tersier 6. Melakukan rehabilitas dan pemeliharaan jaringan irigasi tersier.
7. Menerima asset bantuan jaringan irigasi kecil dari pemerintah dan mengelolah secara bertanggung jawab.
8. Membimbing dan mengawasi para anggota agar memenuhi semua peraturan yang ada hubungannya dangan pemakaian air yang dikeluarkan
oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dan P3A.
Universitas Sumatera Utara
43
4.3 Gambaran Organisasi P3A Belum Berbadan Hukum