Metode Pengambilan Sampel Metode Pengumpulan Data

25 Simalungun dan alasan memilih kecamatan ini karena daerah ini memiliki jaringan irigasi yang baik serta memiliki P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum. Berikut ini merupakan organisasi yang akan diteliti yaitu organisasi P3A Subur dan P3A Horas. Tabel 4.Nama Dan Legalitas P3A Di Kecamatan Bandar Tahun 2014 Nama Desa Nama P3A Legalitas Desa Bandar P3A Horas Tidak Berbadan Hukum Desa Bandar Jawa P3A Subur Berbadan Hukum Sumber: Gabungan Perkumpulan Pengguna Air GP3A Bombongan Jaya Kecamatan Bandar, 2015 Daerah yang dipilih adalah Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar di Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun., alasannya adalah karena Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar memiliki sistem pengorganisasian P3A yang jelas.

3.2 Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani anggota organisasi P3A Berbadan Hukum dan Tidak Berbadan Hukum. Jumlah populasi organisasi P3A Berbadan Hukum adalah sebanyak 88 orang dan populasi anggota P3A Tidak Berbadan Hukum sebanyak 98 orang. Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah Purposive sampling Metode Nonprobabilitas, artinya sampel ditentukan secara sengaja tidak acak. Metode ini dipilih karena sampel yang diambil dipercaya memiliki posisi yang terbaik dalam memberi informasi yang dibutuhkan, serta ukuran sampel untuk penelitian komparatif adalah 30 sampel per kelompok sudah mencukupi Supriana, 2016. Universitas Sumatera Utara 26 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 sampel untuk anggota P3A Berbadan Hukum dan 30 sampel anggota P3A Tidak Berbadan Hukum, dengan alasan jumlah sampel sudah mencukupi untuk jenis penelitian ini.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari wawancara dengan petani anggota organisasi P3A di daerah penelitian dengan menggunakan pertanyaan kuisioner. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap dan pendukung penelitian yang diperoleh dari instansi atau lembaga terkait seperti Badan Penyuluhan Pertanian Perkebunan dan Kelautan BP3K Kecamatan Bandar, Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pekerjaan Umun Pengairan Provinsi SUMUT di Kota Medan, serta literatur yang mendukung penelitian. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini: Tabel 5. Spesifikasi Pengumpulan Data Dalam Penelitian Jenis Data Sumber Data Metode Alat Pengumpul Data Data P3A Provinsi SUMUT Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Dinas Pertanian SUMUT Wawancara Pencatan data Jumlah dan legalitas P3A di Kecamatan Bandar GP3A Bombongan Kecamatan Bandar Wawancara Pencatatan data Perkembangan P3A di Kecamatn Bandar DinasPertanian Kabupaten Simalugun Wawancara Pencatatan data Deskripsi wilayah penelitian Kepala desa Bandar Jawa dan Desa Bandar Wawancara Pencatatan data Identitas Petani Petani anggota P3A Wawancara Kuisioner Universitas Sumatera Utara 27

3.4 Metode analisis data

Dokumen yang terkait

Perbandingan Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota P3A Berbadan Hukum dan P3A yang Tidak Berbadan Hukum di Kabupaten Serdang Bedagai. Studi kasus Desa Makmur dan Desa Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu

2 41 100

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 2 117

SISTEM INFORMASI PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A).

1 14 7

BELUM BERBADAN HUKUM SMA DAN SMK

0 1 1

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 12

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 1

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 7

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 16

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 3

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 25