Perkembangan Organisasi P3A Di Kabupaten Simalungun Perkembangan P3A Berbadan Hukum

47

5.1.2 Perkembangan Organisasi P3A Di Kabupaten Simalungun

Organisai P3A yang berada di Kabupaten Simalungun tidak mengalami penambahan jumlah organisasi, tetapi perubahan terjadi pada P3A yang Berbadan Hukum yaitu mengalami peningkatan pada tahun 2011 sampai 2014. Hal itu terjadi karena legalitas badan hukum sangat berpengaruh terhadap campur tangan pemerintah. Legalitas organisasi P3A yang Berbadan Hukum akan memperoleh kemudahan dalam pengurusan berkas dan keberadaan organisasi P3A juga jelas bagi anggota organisasi. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini. Tabel 12.Perkembangan Organisasi P3A Di Kabupaten Simalungun Dalam 5 Tahun Terakhir Tahun Jumlah Daerah Irigasi P3A Berbadan Hukum P3A Belum Berbadan Hukum Total unit Jumlah unit Jumlah unit 2010 117 192 60,30 126 39,7 318 2011 117 192 60,30 126 39,7 318 2012 117 194 61,00 126 39,7 318 2013 117 198 62,26 120 37,7 318 2014 117 198 62,26 120 37,7 318 Sumber. Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, 2015 Dari Tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa tidak ada peningkatan jumlah P3A di Kabupaten Simalungun, tetapi jumlah P3A Berbadan Hukum mengalami penambahan atau peningkatan, kerena organisasi P3A Belum Berbadan Hukum telah merubah statuslegalitas organisasi menjadi Badan Hukum, artinya petani atau organisasi P3A mulai peduli dengan legalitas organisasi P3Anya. karena sebuah P3A yang berbadan hukum, akan memiliki kebebasan dalam berkegiatan, serta memiliki hak untuk mengikuti kegiatan, perlombaan dan mengurus proposal untuk bantuan perbaikan irigasi. Universitas Sumatera Utara 48

5.1.3 Perkembangan P3A Berbadan Hukum

P3A Berbadan Hukum mempunyai posisi yang kuat karena sudah sama dengan perusahaan, karena akta pendirian yang berupa anggaran rumah tangga mereka sudah disahkan menjadi badan hukum sehingga apabila ada masalah, organisasi tersebut dapat melakukan sidang yaitu pemberian sanksi kepada pihak yang bersalah. Perkembangan lain yang terjadi adalah organisasi P3A Berbadan Hukum mendapatkan bantuan untuk perbaikan saluran irigasi sekunder. Bantuan ini diperoleh karena organisasi mengajukan proposal perbaikan saluran irigasi yang ditujukan kepada pemerintah daerah agar perairan dalam usahatani mereka berjalan lancar dan keberadaan organisasi ini juga jelas. Gambar 5. Kondisi saluran irigasi Gambar 6. Perbaikan saluran irigasi P3A Berbadan Hukum P3A Berbadan Hukum Manfaat yang diterima dari badan hukum yang dimiliki oleh organisasi P3A selain dapat melakukan sidang adalah kemudahan dalam pengurusan administrasi seperti mengajukan proposal bantuan perbaikan saluran irigasi. Gambar di atas adalah perbaikan irigasi saluran air P3A Berbadan Hukum yang memakai dana dari pemerintah daerah. Universitas Sumatera Utara 49 Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi P3A Berbadan Hukum adalah melaksanakan rapat tahunan yang membahas kondisi air untuk memenuhi proses produksi tanaman padi sawah dalam usahatani anggota. Gambar 7. Pelaksanaan rapat oleh Gambar 8. Rapat dihadiri anggota organisasi P3A Berbadan Hukum dan pengurus organisasi P3A Organisasi P3A Berbadan Hukum memiliki iuran, yang dikutip setiap akhir panen padi. Iuran yang dikutip kepada seluruh anggota dan pengurus P3A Berbadan Hukum adalah Rp. 1000,- rante. Uang iuran yang terkumpul akan digunakan untuk memperbaiki jaringan tersier dan jaringan sekunder. Karena jaringan tersier merupakan tanggung jawab organisasi P3A dan P3A juga ikut bertanggung jawab pada jaringan sekunder yang juga diawasi oleh pihak pemerintah. Universitas Sumatera Utara 50

5.1.4 Perkembangan P3A Belum Berbadan Hukum

Dokumen yang terkait

Perbandingan Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota P3A Berbadan Hukum dan P3A yang Tidak Berbadan Hukum di Kabupaten Serdang Bedagai. Studi kasus Desa Makmur dan Desa Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu

2 41 100

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 2 117

SISTEM INFORMASI PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A).

1 14 7

BELUM BERBADAN HUKUM SMA DAN SMK

0 1 1

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 12

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 1

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 7

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 16

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 3

Perbedaan Dinamika Organisasi P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa dan Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)

0 0 25