Metode Penilaian Secara Langsung Metode Penilaian secara Tidak Langsung

Data yang dikumpulkan untuk perhitungan beban kerja adalah data denyut nadi istirahat DNI dan denyut nadi kerja DNK pekerja yang ditunjukkan pada Tabel 5.5. Tabel 5.5. Data Denyut Nadi Pekerja No. Pekerja Umur Tahun Tinggi Badan cm Berat Badan kg DNI denyut menit DNK denyut menit 1. Operator 1 35 165 52 78 126 2. Operator 2 26 160 52 66 134 3. Operator 3 32 167 56 72 120 4. Operator 4 40 152 70 77 111 5. Operator 5 36 158 52 93 113

5.3.5. Pengolahan Fisiologi

5.3.5.1. Metode Penilaian Secara Langsung

Perhitungan konsumsi energi untuk setiap tenaga kerja di Pabrik keripik Kreasi Lutvi adalah sebagai berikut: Y = 1,80411  0,0229038 X + 4,71711 . 10 -4 X 2 Dimana: Y = Energi kkalmenit X = Kecepatan denyut jantung denyutmenit Kategori beban kerja berdasarkan konsumsi energi Y dengan konversi satuan ke dalam Kkal per jam adalah sebagai berikut: Beban kerja ringan : 100 200 kkaljam Beban kerja sedang : 201 350 kkaljam Beban kerja berat : 351 500 kkaljam Universitas Sumatera Utara Sebagai contoh berikut adalah perhitungan konsumsi energi untuk pekerja 1 dengan Denyut Nadi Kerja 126 yaitu: Y = 1,80411  0,0229038 126 + 4,71711 . 10 -4 126 2 = 6.40746 Kkalmenit = 384,4476 Kkaljam Rekapitulasi nilai konsumsi energi untuk tenaga kerja selama 8 jam kerja dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut. Tabel 5.6. Rekapitulasi Nilai Konsumsi Energi No. Pekerja DNK dpm Konsumsi Energi Kkalmenit Konsumsi Energi Kkaljam Kategori Beban Kerja 1. Pekerja 1 126 6,407 384,44 Berat 2. Pekerja 2 134 7,171 430,24 Berat 3. Pekerja 3 120 5,878 352,71 Berat 4. Pekerja 4 111 5,047 302,79 Sedang 5. Pekerja 5 113 5,239 314,36 Sedang

5.3.5.2. Metode Penilaian secara Tidak Langsung

1. Perhitungan Cardiovascular Load CVL Cardiovascular Load merupakan suatu perhitungan untuk menentukan klasifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan denyut nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi maksimum. Cardiovasculair Load CVL dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: istirahat nadi Denyut maksimum nadi Denyut istirahat nadi Denyut kerja nadi Denyut 100 CVL     Di mana denyut nadi maksimum: a. Laki-laki = 220 – umur adalah Universitas Sumatera Utara b. Wanita = 200 - umur Dari perhitungan CVL tersebut akan dibandingkan dengan klasifikasi yang telah ditetapkan sebagai berikut : 30 = Tidak terjadi kelelahan 30 – 60 = Diperlukan perbaikan 60 – 80 = Kerja dalam waktu singkat 80 – 100 = Diperlukan tindakan segera 100 = Tidak diperbolehkan beraktivitas Sebagai contoh, berikut adalah perhitungan CVL dari pekerja 1. DNM Pekerja 1 = 220 – 35 = 185 Perhitungan CVL untuk Pekerja 1 adalah sebagai berikut: 44,86 78 185 78 126 100 CVL      Berikut adalah hasil rekapitulasi perhitungan CVL yang ditunjukkan pada Tabel 5.7. Tabel 5.7. Rekapitulasi Perhitungan CVL No. Pekerja Jenis Kelamin Umur Tahun DNI dpm DNK dpm DN Max CVL Keterangan 1. Pekerja 1 Lk 35 78 126 185 44,86 Diperlukan perbaikan 2. Pekerja 2 Lk 26 66 134 194 53,13 Diperlukan perbaikan 3. Pekerja 3 Lk 32 72 120 188 41,38 Diperlukan perbaikan 4. Pekerja 4 Pr 40 77 111 160 40,96 Diperlukan Perbaikan 5. Pekerja 5 Pr 36 93 113 164 28,16 Tidak terjadi Kelelahan Universitas Sumatera Utara

5.4. Tingkat Paparan Panas

Tingkat Paparan panas dapat dilihat dari nilai perentasi HSI dan WBGT untuk menganalisa tingkat paparan panas yang ada di stasiun penggorengan serta stasiun pemotongan dan pencucian Pabrik Kreasi Lutvi.

5.4.1. Perhitungan Nilai Heat Stress Index