Analisa Seiso Audit 5S

Setelah implementasi 5S dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian terhadap implementasi yang sudah diterapkan. Tahap evaluasi dilakukan dengan membandingkan foto hasil implementasi sebelum dan sesudah implementasi berjalan Setelah dilakukan perbaikan, yang terjadi adalah produk jadi diletakkan dan disusun dengan rapi dalam beberapa barisan. Sehingga kondisi area kerja menjadi rapi, lapang dan bersih. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.7. Gambar 6.7. Setelah Implementasi Seiton

6.1.3 Analisa Seiso

Hasil rekapitulasi seiso diagnosis dapat dilihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3. Rekapitulasi Seiso Diagnosis No Seiso Diagnosis Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 4 Stasiun 5 Average 1 Setiap area tahu siapa penanggung jawabnya -0,75 1 0,5 1,375 1,0625 0,6375 2 Terdapat sistem shift untuk kebersihan 1,375 -0,1875 0,25 0,625 0,5625 0,525 3 Ada prosedur kebersihan 0,8125 1,125 0,3125 1,1875 0,25 0,7375 4 Tidak ada genangan air atau sisa bahan diatas lantai -1 -0,125 1,0625 1,3125 0,5625 0,3625 5 Kebersihan mesin terpelihara 1 1,375 0,75 1,4375 1,25 1,1625 Total Point 1,4375 3,1875 2,875 5,9375 3,6875 3,425 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Peta radar seiso dapat dilihat pada Gambar 6.8 berikut. . Gambar 6.8. Peta Radar Seiso Sumber : Hasil Pengolahan Data Peta radar seiso dapat dilihat pada Gambar 6.8. yang menunjukkan bahwa angka tertinggi yaitu 1,16 pada kebersihan mesin terpelihara yang berarti bahwa kebersihan dari mesin di pabrik sangat dijaga oleh pekerja. Hal ini harus dipertahankan. Sedangkan angka terendah pada diagnosis 4 sebesar 0,36 yaitu tidak ada genangan air atau sisa bahan diatas lantai. Yang berarti adanya genangan air atau sisa bahan yang berserakan di atas lantai. Nilai angka terkecil terdapat pada stasiun kerja 2 yaitu stasiun kerja pemotongan yang mengindikasikan bahwa masalah genangan air atau sisa bahan yang berserakan di atas lantai paling banyak dipilih responden terjadi di stasiun kerja pemotongan. Hal demikian terjadi karena pekerja membiarkan air sisa pencucian singkong yang tumpah di menjadi genangan di sekitar area kerja yang membuat genangan air terpijak oleh pekerja 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1 2 3 4 5 seiso diagnosis seiso diagnosis Universitas Sumatera Utara lain ditambah dengan scrap singkong yang berjatuhan di lantai yang akhirnya mengotori lantai seluruh area kerja pemotongan dan juga penggorengan dan mengakibatkan becek dan licin di area kerja. Kondisi tersebut tentunya akan membahayakan bagi pekerja karena bisa saja pekerja terpeleset dan jatuh. Berikut adalah gambar stasiun pemotongan yang ditunjukkan pada Gambar 6.9. Gambar 6.9. Sebelum Implementasi Seiso Kondisi diatas perlu mendapatkan perbaikan dengan dengan beberapa langkah seiso, yaitu. - Langkah 1 Mendata jumlah alat-alat kebersihan yang ada dan berfungsi Tabel 6.4. Daftar Alat Kebersihan No Nama Alat Jumlah 1 Sapu Ijuk 4 2 Sapu Lidi 3 3 Alat Pel 3 4 Sorokan air 2 5 Tempat Sampah 2 Sumber: Pengumpulan Data - Langkah 2 Menentukan tanggung jawab kebersihan pada semua pekerja dengan bergilir Universitas Sumatera Utara - Langkah 3 Menentukan area pembersihan yaitu membersihkan lantai yang kotor, dengan alat kebersihan yang telah disediakan baik berupa alat pel atau sapu sehingga tidak membiarkan sampah hasil produksi berserakan di lantai - Langkah 4 Lakukan kegiatan pembersihan secara rutin ketika genangan air sudah tumpah segera di seka dengan alat pel atau sapu lidi. Setelah implementasi 5S dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian terhadap implementasi yang sudah diterapkan. Tahap evaluasi dilakukan dengan membandingkan foto hasil implementasi sebelum dan sesudah implementasi berjalan Setelah dilakukan perbaikan, yang terjadi adalah sisa bahan yang berserakan dilantai mulai tampak berkurang, karena praktik pembersihan yang rutin dilakukan dan membuat lantai produksi menjadi lebih bersih dibanding gambar sebelumnya. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.10. Gambar 6.10. Setelah Implementasi Seiso Universitas Sumatera Utara

6.1.4. Analisa Seiketsu