Pencahayaan Konstruksi Dinding TINJAUAN PUSTAKA

23

c. Pencahayaan

Penerangan seluruh ruangan dapat berasal dari pencahayaan alam dan atau buatan baik secara langsung mauun tidak langsung. Cahaya selain menghasilkan penerangan juga menghasilkan karbondioksida dan dapat membunuh kuman pathogen. Panas yang dihasilkan oleh suatu sumber cahaya baik cahaya alamiah maupun buatan akan mempengaruhi suhu udara didalam rumah. Cahaya berperan sebagai gemercid pembunuh kuman atau bakteri. Cahaya matahari banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam rangka menciptakan kesehatan yang lebih sempurna, seperti membiarkan cahaya matahari pagi masuk ke dalam rumah, karena cahaya matahari pagi tersebut banyak megandung sinar ultraviolet yang dapat mematikan kuman Azwar, 2002. Agar dapat memperoleh cahaya yang cukup, setiap ruang harus memiliki lubang cahaya yang memungkinkan masuknya sinar matahari ke dalam ruangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedikitnya setiap rumah harus mempunyai lubang cahaya yang dapat berhubungan langsung dengan cahaya matahari, minimal 10 dari luas lantai rumah; 5 dapat dibuka Prasetya, 2005. Pencahayaan alami yang memenuhi syarat KepmenKes 1999 pencahayaan alami dianggap baik jika besarnya antara 60-120 Lux dan buruk jika kurang dari 60 Lux atau lebih dari 120 Lux.

d. Konstruksi Dinding

Dinding adalah pembatas, baik antara ruangan dalam dengan ruang luar ataupun ruang dalam dengan ruang dalam yang lain. Bahan dinding dapat terbuat dari papan, triplek, batu merah, batako, dan lain-lain Prasetya, 2005. Universitas Sumatera Utara 24 Dinding berfungsi sebagai pendukung atau penyangga atap, untuk melindungi ruangan rumah dari gangguan serangga, hujan dan angin, serta melindungi dari pengaruh panas dan angin dari luar. Bahan dinding yang paling baik adalah batu, tembok, sedangkan kayu, papan, bambu kurang baik. Menurut Suryatno 2003 rumah yang berdinding tidak rapat seperti bambu, papan atau kayu dapat menyebabkan ISPA, karena angin malam langsung masuk ke dalam rumah. Jenis dinding yang mempengaruhi terjadinya ISPA, selain itu dinding yang sulit dibersihkan dan penumpukan debu pada dinding, merupakan media yang baik bagi berkembangbiaknya kuman. Dinding yang memenuhi syarat KepmenKes 1999 komponen dan penataan ruangan rumah sehat dimana dinding rumah sehat harus memiliki ventilasi, kedap air dan mudah dibersihkan. Menurut Depkes RI, 1999 Kelembaban amat dipengaruhi oleh keadaan dinding dan lantai rumah. Beberapa ketentuan konstruksi dinding diantaranya bahan bangunan tidak boleh terbuat dari bahan yang mudah melepas, zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan serta tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tempat tumbuh kembangnya mikroorganisme pathogen. Komponen dinding harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis yaitu: dinding rumah yang permanen.

e. Kepadatan Hunian

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Pekerja Seks Komersial Dengan Kejadian Penyakit Sifilis Dan HIV Di Lokalisasi Perbatasan Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2008

1 58 92

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

2 18 165

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (Studi di Desa Makmur Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir)

20 118 85

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 15

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 8

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 28

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

2 3 6

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 67

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (Studi di Desa Makmur Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir)

0 6 10