Kondisi Fisik Rumah 1. Pelaksanaan Perolehan Data

47

3.8 Kondisi Fisik Rumah 1.

Ventilasi Cara pengukurannya berdasarkan alat ukur Roll meter yang dilakukan oleh peneliti. Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Ordinal yang dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut : - Tidak Memenuhi syarat apabila ventilasi 10 dari luas lantai = 0 - Memenuhi syarat apabila ventilasi 10 dari luas lantai = 1

2. Pencahayaan Alami

Cara pengukurannya berdasarkan alat ukur Luxmeter yang digunakan oleh peneliti. Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala ordinal yang dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut : - Memenuhi syarat apabila pencahayaan alami 60-120 Lux = 1 - Tidak memenuhi syarat apabila pencahayaan alami ≤20 dan ≥120 Lux = 0

3. Dinding

Cara pengukurannya berdasarkan pengamatanobservasi yang digunakan oleh peneliti. Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala ordinal yang dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut : - Memenuhi syarat apabila dinding kedap air dan mudah dibersihkan tembok dan batu = 1 - Tidak memenuhi syarat apabila dinding terbuat dari kayu, papan, bambu dan tidak kedap air = 0

4. Kepadatan Hunian

- Padat apabila Luas ruangan 8 m ² = untuk 2 orang =0 - Tidak padat bila Luas ruangan 8 m 2 = untuk 2 orang = 1 Universitas Sumatera Utara 48

5. Kelembaban

- Memenuhi syarat apabila kelembaban 40-70 = 1 - Tidak memenuhi syarat apabila kelembaban 40 dan 70 = 0

3.9 Teknik Perolehan Data

Teknik perolehan data dilakukan sesuai dengan instrumen penelitian yang digunakan. Instrumen yang dipakai untuk pengumpulan data adalah berupa pengamatanobservasi dinding dan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang pengetahuan, sikap, lembar observasi tentang membuka jendela rumah dan merokok di dalam rumah serta cara pengukuran kondisi fisik rumah seperti ventilasi, pencahayaan, kelembaban, dan kepadatan Hunian.

3.9.1 Pengukuran Langsung

Pengukuran langsung meliputi pengukuran luas ventilasi kamar, pencahayaan alami kamar, kelembaban udara kamar, dan kepadatan hunian kamar.

3.9.2 Observasi

Observasi dilakukan dengan melihat dan mencatat hal yang berhubungan dengan aktivitas dari obyek penelitian yang ada hubungannnya dengan masalah dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara 49

3.10 Pelaksanaan Perolehan Data

Langkah pelaksanaan penelitian meliputi beberapa tahap yaitu: 3.10.1 Tahap Pra-perolehan Data Tahap pra-perolehan adalah kegiatan sebelum dilakukan penelitian. Adapun langkah pada tahap pra-perolehan data yaitu: 1. Koordinasi dengan Kepala Puskesmas tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. 2. Koordinasi dengan Kepala Kelurahan tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. 3. Penentuan responden berdasarkan kriteria yang ditetapkan. 4. Persiapan kuesioner penelitian. 5. Persiapan lembar hasil pengukuran. 3.10.2 Tahap Perolehan Data Tahap perolehan data adalah kegiatan yang dilakukan saat pelaksanaan perolehan data. Adapun langkah pada tahap perolehan data yaitu: 1. Persiapan alat pengukur luas ventilasi kamar rollmeter, alat pengukur pencahayaan alami kamar luxmeter, dan alat pengukur kelembaban udara kamar hygrometer yang sudah dikalibrasi. 2. Persiapan responden berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. 3. Pengarahan pada responden tentang prosedur penelitian. 4. Pengukuran luas ventilasi kamar dengan menggunakan rollmeter. 5. Pengukuran pencahayaan alami kamar dengan menggunakan luxmeter. 6. Pengukuran kelembaban udara kamar dengan menggunakan hygrometer Universitas Sumatera Utara 50 7. Pengukuran kepadatan hunian kamar dengan menggunakan rollmeter. 8. Pencatatan hasil pengukuran pada lembar hasil pengukuran. 9. Pengisian kuesioner oleh responden. 3.10.3 Tahap Pasca-perolehan Data 1. Pencatatan hasil perolehan data 2. Pengolahan dan analisis data.

3.11 Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Pekerja Seks Komersial Dengan Kejadian Penyakit Sifilis Dan HIV Di Lokalisasi Perbatasan Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2008

1 58 92

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

2 18 165

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (Studi di Desa Makmur Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir)

20 118 85

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 15

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 8

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 28

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

2 3 6

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 67

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (Studi di Desa Makmur Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir)

0 6 10