11
Perbedaan ISPA dengan Pneumonia yaitu ditandai apabila penderita ISPA menderita batuk- batuk yang tidak menunjukan gejala frekuensi sesak nafas dan
tidak menunjukan adanya penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam Depkes RI, 2000. Sebagian besar dari ifeksi saluran pernafasan hanya bersifat
ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotic. Menurut Departemen Kesehatan RI 2009 ISPA adalah infeksi saluran
pernapasan akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran pernapasan mulai dari hidung hingga kantong paru alveoli termasuk jaringan
adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
2.1.2 Etiologi ISPA
Etiologi ISPA terdiri atas bakteri, virus, dan riketsia.Penyebab ISPA dapat berupa bakteri maupun virus. Bakteri penyebabnya antara lain dari genus
Sterptokokus, Stafilokokus,
Pneumokokus, Hemofilus,
Bordotella, dan
Korinebakterium. Virus penyebanya antara lain golongan Miksovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, dan Herpesvirus. Sekitar
90- 95 penyakit ISPA disebabkan oleh virus DepkesRI, 2008. Keanekaragaman penyebab ISPA tergantung dari umur, kondisi tubuh dan kondisi
lingkungan.
2.1.3 Faktor Risiko Penyakit ISPA
Menurut Departemen Kesehatan RI 2001 secara umum terdapat 3 tiga factor risiko terjadinya ISPA yaitu faktor lingkungan, faktor individu anak, dan
faktor perilaku.
Universitas Sumatera Utara
12
2.1.3.1 Faktor Lingkungan a. Pencemaran udara dalam rumah
Asap rokok dan asap hasil pembakaran bahan bakar untuk memasak dengan konsentrasi tinggi dapat merusak mekanisme pertahan paru sehingga akan
memudahkan timbulnya ISPA. Hal ini dapat terjadi pada rumah yang keadaan ventilasinya kurang dan dapur terletak di dalam rumah, bersatu dengan kamar
tidur, ruang tempat bermain. Hasil penelitian diperoleh adanya hubungan antara ISPA dan polusi udara,
diantaranya ada peningkatan risiko bronchitis, pneumonia pada anak yang tinggal di daerah lebih terpolusi, dimana efek ini terjadi pada kelompok umur 9 bulan dan
6 – 10 tahun.
b. luas ventilasi Ventilasi yaitu proses penyediaan udara atau pengerahan udara ke atau
dari ruangan baik secara alami maupun secara mekanis. Fungsi dari ventilasi dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Menyuplai udara bersih yaitu udara yang mengandung kadar oksigen yang optimum bagi pernapasan.
2. Membebaskan udara ruangan dari bau-bauan, asap ataupun debu dan zat-zat pencemar lain dengan cara pengenceran udara.
3. Menyuplai panas agar hilangnya panas badan seimbang. 4. Menyuplai panas akibat hilangnya panas ruangan dan bangunan.
5. Mengeluakan kelebihan udara panas yang disebabkan oleh radiasi tubuh, kondisi, evaporasi ataupun keadaan eksternal.
Universitas Sumatera Utara
13
6. Mendisfungsikan suhu udara secara merata. c. pencahayaan
Pencahayaan alami dan atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.
d. Kepadatan hunian rumah Persyaratan kepadatan hunian rumah KepmenKes 1999 yaitu luas ruang
tidur minimal 8 m
2
dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang dalam 1 ruang tidur kecuali anak dibawah umur 5 tahun. Berdasarkan kriteria tersebut
diharapkan dapat mencegah penularan penyakit dan melancarkan aktivitas. Keadaan tempat tinggal yang padat dapat meningkatkan faktor polusi dalam
rumah yang telah ada.
2.1.4 Gambaran Klinik