12
data. Riskesdas 20072008 di Provinsi Jawa Barat dilakukan sejak bulan Desember 2007 hingga bulan Februari 2008 di 25 kabupaten diseluruh Jawa Barat.
b.
Kesiapan daerah untuk berperanserta dalam pelaksanaan Riskesdas 2007 amat bervariasi, sehingga pelaksanaan dari satu lokasi pengumpulan data ke lokasi lainnya
memerlukan koordinasi dan manajemen logistik yang rumit;
c.
Kondisi geografis dari sampel blok sensus terpilih amat bervariasi. Di daerah kepulauan dan daerah terpencil di seluruh wilayah Indonesia, pelaksanaan
pengumpulan data dalam berbagai situasi amat tergantung pada ketersediaan alat transpor, ketersediaan tenaga pendamping dan ketersediaan biaya operasional yang
memadai tepat pada waktunya.
d.
Untuk pengumpulan data biomedis, perlu dilakukan pelatihan yang intensif untuk petugas pengambil spesimen dan manajemen spesimen. Petugas dimaksud adalah
para analis atau petugas laboratorium dari rumah sakit atau laboratorium daerah. Pelatihan dilakukan oleh peneliti dari Puslitbang Biomedis dan petugas Labkesda
setempat. Pelatihan dilaksanakan di tiap provinsi.
2.6. Manajemen Data
Manajemen data Riskesdas dilaksanakan oleh tim manajemen data pusat yang mengkoordinir tim manajemen data dari Korwil I
– IV. Urutan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
2.6.1. Editing
Editing adalah salah satu mata rantai yang secara potensial dapat menjadi the weakest link dalam pelaksanaan pengumpulan data Riskesdas 2007. Editing mulai dilakukan oleh
pewawancara semenjak data diperoleh dari jawaban responden. Di lapangan, pewawancara bekerjasama dalam sebuah tim yang terdiri dari 3 pewawancara dan 1 Ketua Tim. Ketua tim
Pewawancara sangat kritikal dalam proses editing. Ketua Tim Pewawancara harus dapat membagi waktu untuk tugas pengumpulan data dan editing segera setelah selesai
pengumpulan data pada setiap blok sensus. Fokus perhatian Ketua Tim Pewawancara adalah kelengkapan dan konsistensi jawaban responden dari setiap kuesioner yang masuk.
Kegiatan ini seyogyanya dilaksanakan segera setelah diserahkan oleh pewawancara. Ketua Tim Pewawancara harus mengkonsultasikan seluruh masalah editing yang dihadapinya
kepada Penanggung Jawab Teknis PJT Kabupaten dan atau Penangung Jawab Teknis PJT Provinsi.
PJT Kabupaten dan PJT Provinsi melakukan supervisi pelaksanaan pengumpulan data, memeriksa kuesioner yang telah diisi serta membantu memecahkan masalah yang timbul di
lapangan dan juga melakukan editing.
2.6.2. Entry
Tim manajemen data yang bertanggungjawab untuk entry data harus mempunyai dan mau memberikan ekstra energi berkonsentrasi ketika memindahkan data dari kuesioner formulir
kedalam bentuk digital. Buku kode disiapkan dan digunakan sebagai acuan bila menjumpai masalah entry data. Kuesioner Riskesdas 2007 mengandung pertanyaan untuk berbagai
responden dengan kelompok umur yang berbeda. Kuesioner yang sama juga banyak mengandung skip questions yang secara teknis memerlukan ketelitian petugas entry data
untuk menjaga konsistensi dari satu blok pertanyaan ke blok pertanyaan berikutnya. Petugas entry data Riskesdas merupakan bagian dari tim manajemen data yang harus
memahami kuesioner Riskesdas dan program data base yang digunakannya. Prasyarat pengetahuan dan keterampilan ini menjadi penting untuk menekan kesalahan entry. Hasil
pelaksanaan entry data ini menjadi bagian yang penting bagi petugas manajemen data yang bertanggungjawab untuk melakukan cleaning dan analisis data.
13
2.6.3. Cleaning
Tahapan cleaning dalam manajemen data merupakan proses yang amat menentukan kualitas hasil Riskesdas 2007. Tim Manajemen Data menyediakan pedoman khusus untuk