Alur Fikir Riskesdas Provinsi Jawa Barat 2007

5 Gambar 1.2. Alur Fikir Riskesdas Provinsi Jawa Barat 2007

1.7. Pengorganisasian Riskesdas

Riskesdas direncanakan dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan melibatkan berbagai pihak, antara lain Badan Pusat Statistik, organisasi profesi, perguruan tinggi, lembaga penelitian, pemerintah daerah, dan partisipasi masyarakat. Berdasarkan Policy Questions Research Questions Riskesdas 2007

1. Indikator

Morbiditas Mortalitas Ketanggapan Pembiayaan Sistem Kesehatan Komposit variabel lainnya

6. Laporan

Tabel Dasar Hasil Pendahuluan Nasional Hasil Pendahuluan Provinsi Hasil Akhir Nasional Hasil Akhir Provinsi

2. Desain APD

Kuesioner wawancara, pengukuran, pemeriksaan Validitas Reliabilitas

5. Statistik

Deskriptif Bivariat Multivariat Uji Hipotesis

3. Pelaksanaan Riskesdas 2007

Pengembangan manual Riskesdas Pengembangan modul pelatihan Pelatihan pelaksana Penelusuran sampel Pengorganisasian Logistik Pengumpulan data Supervisi bimbingan teknis

4. Manajemen Data Riskesdas 2007

Editing Entry Cleaning  follow up Perlakuan terhadap missing data Perlakuan terhadap outliers Consistency check Analisis  syntax appropriateness Pengarsipan 6 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 877 Tahun 2006, pengorganisasian Riskesdas 2007 dibagi menjadi berbagai tingkat dengan rincian sebagai berikut Lihat Lampiran 1.1. : a. Tingkat pusat b. Tingkat wilayah empat wilayah c. Tingkat provinsi 33 Provinsi d. Tingkat kabupaten 440 KabupatenKota e. Tim pengumpul data disesuaikan dengan kebutuhan lapangan Pengumpulan data Riskesdas 2007 direncanakan untuk dilakukan segera setelah selesainya pengumpulan data Susenas 2007. Daftar provinsi, koordinator wilayah dan jadwal pengumpulan data per wilayah disusun sebagai berikut: a. Koordinator Wilayah 1 dengan penanggung-jawab Puslitbang Ekologi Status Kesehatan untuk: Provinsi Nangroe Aceh Darussalam NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau b. Koordinator Wilayah 2 dengan penanggung- jawab Puslitbang Biomedis dan Farmasi untuk: Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat c. Koordinator Wilayah 3 dengan penanggung-jawab Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan untuk: Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua d. Koordinator Wilayah 4 dengan penanggung-jawab Puslitbang Gizi dan Makanan untuk: Provinsi Bengkulu, Lampung, Jawa Barat,Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.

1.8 Manfaat Riskesdas

Riskesdas Provinsi Jawa Barat 2007 memberikan manfaat bagi perencanaan pembangunan kesehatan berupa : Tersedianya data dasar dari berbagai indikator kesehatan di berbagai tingkat administratif. Stratifikasi indikator kesehatan menurut status sosial-ekonomi sesuai hasil Susenas 2007. Tersedianya informasi untuk perencanaan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan.

1.9 Persetujuan Etik Riskesdas

Riskesdas Provinsi Jawa Barat 2007 ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.