Alat Pengumpul Data dan Cara Pengumpulan Data

11 Anggota rumah tangga berumur 5 tahun menjadi unit 11able11na untuk pemeriksaan visus; Anggota rumah tangga berumur ≥ 12 tahun menjadi unit analisis untuk pemeriksaan gigi permanen; Anggota rumah tangga berumur 6-12 tahun menjadi unit analisis untuk pemeriksaan urin. c. Pengumpulan data kematian dengan teknik autopsi verbal menggunakan Kuesioner RKD07.AV1, RKD07.AV2 dan RKD07.AV3; d. Pengumpulan data biomedis berupa spesimen darah dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dengan populasi penduduk di blok sensus perkotaan di Indonesia. Pengambilan sampel darah dilakukan pada seluruh anggota rumah tangga kecuali bayi dari rumah tangga terpilih di blok sensus perkotaan terpilih sesuai Susenas 2007. Rangkaian pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut: Blok sensus perkotaan yang terpilih pada Susenas 2007, dipilih sejumlah 15 dari total blok sensus perkotaan. Jumlah blok sensus di daerah perkotaan yang terpilih berjumlah ..?.. dengan total sampel 19.469 RT. Sampel darah diambil dari seluruh anggota rumah tangga kecuali bayi yang menanda-tangani informed consent. Pengambilan darah tidak dilakukan pada anggota rumah tangga yang sakit berat, riwayat perdarahan dan menggunakan obat pengencer darah secara rutin. Untuk pemeriksaan kadar glukosa darah, data dikumpulkan dari anggota rumah tangga berumur ≥ 15 tahun, kecuali wanita hamil alasan etika. Responden terpilih memperoleh pembebanan sebanyak 75 gram glukosa oral setelah puasa 10 –14 jam. Khusus untuk responden yang sudah diketahui positif menderita Diabetes Mellitus berdasarkan konfirmasi dokter, maka hanya diberi pembebanan sebanyak 300 kalori alasan medis dan etika. Pengambilan darah vena dilakukan setelah 2 jam pembebanan. Darah didiamkan selama 20 –30 menit, disentrifus sesegera mungkin dan kemudian dijadikan serum. Serum segera diperiksa dengan menggunakan alat kimia klinis otomatis. Nilai rujukan WHO, 1999 yang digunakan adalah sebagai berikut: Normal Non DM 140 mgdl Toleransi Glukosa Terganggu TGT 140 - 200 mgdl Diabetes Mellitus DM 200 mgdl. e. Pengumpulan data konsumsi garam beriodium rumah tangga untuk seluruh sampel rumah tangga Riskesdas 2007 dilakukan dengan tes cepat iodium menggunakan ―iodina test‖.

f. Pengamatan tingkat nasional pada dampak konsumsi garam beriodium yang dinilai

berdasarkan kadar iodium dalam urin, dengan melakukan pengumpulan garam beriodium pada rumah tangga bersamaan dengan pemeriksaan kadar iodium dalam urin pada anggota rumah tangga yang sama. Sampel .? kabupatenkota dipilih untuk pengamatan ini berdasarkan tingkat konsumsi garam iodium rumah tangga hasil Susenas 2005 yaitu di Kabupaten Karawang. Catatan Pelaksanaan pengumpulan data Riskesdas 2007 tidak dapat dilakukan serentak pada pertengahan 2007, sehingga dalam analisis perlu beberapa penyesuaian agar komparabilitas data dari satu periode pengumpulan data yang satu dengan periode pengumpulan data lainnya dapat terjaga dengan baik. Situasi ini disebabkan oleh beberapa hal berikut ini: a. Perubahan kebijakan anggaran internal Departemen Kesehatan pada tahun anggaran 2007 menyebabkan gangguan ketersediaan dana operasional untuk pengumpulan 12 data. Riskesdas 20072008 di Provinsi Jawa Barat dilakukan sejak bulan Desember 2007 hingga bulan Februari 2008 di 25 kabupaten diseluruh Jawa Barat. b. Kesiapan daerah untuk berperanserta dalam pelaksanaan Riskesdas 2007 amat bervariasi, sehingga pelaksanaan dari satu lokasi pengumpulan data ke lokasi lainnya memerlukan koordinasi dan manajemen logistik yang rumit; c. Kondisi geografis dari sampel blok sensus terpilih amat bervariasi. Di daerah kepulauan dan daerah terpencil di seluruh wilayah Indonesia, pelaksanaan pengumpulan data dalam berbagai situasi amat tergantung pada ketersediaan alat transpor, ketersediaan tenaga pendamping dan ketersediaan biaya operasional yang memadai tepat pada waktunya. d. Untuk pengumpulan data biomedis, perlu dilakukan pelatihan yang intensif untuk petugas pengambil spesimen dan manajemen spesimen. Petugas dimaksud adalah para analis atau petugas laboratorium dari rumah sakit atau laboratorium daerah. Pelatihan dilakukan oleh peneliti dari Puslitbang Biomedis dan petugas Labkesda setempat. Pelatihan dilaksanakan di tiap provinsi.

2.6. Manajemen Data

Manajemen data Riskesdas dilaksanakan oleh tim manajemen data pusat yang mengkoordinir tim manajemen data dari Korwil I – IV. Urutan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

2.6.1. Editing

Editing adalah salah satu mata rantai yang secara potensial dapat menjadi the weakest link dalam pelaksanaan pengumpulan data Riskesdas 2007. Editing mulai dilakukan oleh pewawancara semenjak data diperoleh dari jawaban responden. Di lapangan, pewawancara bekerjasama dalam sebuah tim yang terdiri dari 3 pewawancara dan 1 Ketua Tim. Ketua tim Pewawancara sangat kritikal dalam proses editing. Ketua Tim Pewawancara harus dapat membagi waktu untuk tugas pengumpulan data dan editing segera setelah selesai pengumpulan data pada setiap blok sensus. Fokus perhatian Ketua Tim Pewawancara adalah kelengkapan dan konsistensi jawaban responden dari setiap kuesioner yang masuk. Kegiatan ini seyogyanya dilaksanakan segera setelah diserahkan oleh pewawancara. Ketua Tim Pewawancara harus mengkonsultasikan seluruh masalah editing yang dihadapinya kepada Penanggung Jawab Teknis PJT Kabupaten dan atau Penangung Jawab Teknis PJT Provinsi. PJT Kabupaten dan PJT Provinsi melakukan supervisi pelaksanaan pengumpulan data, memeriksa kuesioner yang telah diisi serta membantu memecahkan masalah yang timbul di lapangan dan juga melakukan editing.

2.6.2. Entry

Tim manajemen data yang bertanggungjawab untuk entry data harus mempunyai dan mau memberikan ekstra energi berkonsentrasi ketika memindahkan data dari kuesioner formulir kedalam bentuk digital. Buku kode disiapkan dan digunakan sebagai acuan bila menjumpai masalah entry data. Kuesioner Riskesdas 2007 mengandung pertanyaan untuk berbagai responden dengan kelompok umur yang berbeda. Kuesioner yang sama juga banyak mengandung skip questions yang secara teknis memerlukan ketelitian petugas entry data untuk menjaga konsistensi dari satu blok pertanyaan ke blok pertanyaan berikutnya. Petugas entry data Riskesdas merupakan bagian dari tim manajemen data yang harus memahami kuesioner Riskesdas dan program data base yang digunakannya. Prasyarat pengetahuan dan keterampilan ini menjadi penting untuk menekan kesalahan entry. Hasil pelaksanaan entry data ini menjadi bagian yang penting bagi petugas manajemen data yang bertanggungjawab untuk melakukan cleaning dan analisis data.