131
Tabel 3.92 Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas menurut Kebiasaan Merokok dan
KabupatenKota di Provinsi Jawa Barat, Riskesdas 2007
KabupatenKota Perokok Saat Ini
Tidak Merokok Perokok
Setiap Hari
Perokok Kadang-
Kadang Mantan
Perokok Bukan
Perokok
Kab.Bogor 27.1
5.2 3.2
64.4 Kab.Sukabumi
28.8 6.4
2.1 62.7
Kab.Cianjur 31.1
8.1 2.9
58.0 Kab.Bandung
27.5 5.0
3.7 63.7
Kab.Garut 26.0
5.1 2.0
66.9 Kab.Tasikmalaya
26.7 7.1
2.0 64.2
Kab.Ciamis 31.1
6.2 2.8
60.0 Kab.Kuningan
24.6 5.6
2.5 67.3
Kab.Cirebon 23.0
5.2 2.4
69.5 Kab.Majalengka
25.3 5.4
2.6 66.7
Kab.Sumedang 28.8
6.0 3.4
61.8 Kab.Indramayu
30.4 3.9
2.4 63.3
Kab.Subang 30.3
4.7 1.9
63.1 Kab.Purwakarta
29.5 6.2
5.8 58.4
Kab.Karawang 30.0
5.5 2.0
62.4 Kab.Bekasi
24.9 7.0
3.5 64.7
Kota Bogor 24.3
5.3 6.7
63.8 Kota Sukabumi
30.3 7.5
5.8 56.4
Kota Bandung 25.5
6.6 5.2
62.7 Kota Cirebon
20.6 5.6
5.5 68.3
Kota Bekasi 18.3
5.5 6.4
69.8 Kota Depok
20.5 4.7
6.2 68.6
Kota Cimahi 23.7
6.5 6.1
63.7 Kota Tasikmalaya
26.4 7.2
3.9 62.4
Kota Banjar 28.6
7.8 5.1
58.5
Jawa Barat 26.7
6.0 3.7
63.6
Persentase perokok di Jawa Barat 26,7 lebih tinggi dibandingkan dengan persentase perokok secara nasional 23,7. Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Ciamis
merupakan kabupatenkota dengan persentase perokok tertinggi di Jawa Barat.
132
Tabel 3.93 Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas menurut Kebiasaan
Merokok dan Karakteristik Responden Di Provinsi Jawa Barat, Riskesdas 2007
Karakteristik Responden
Perokok Saat Ini Tidak Merokok
Perokok Setiap
Hari Perokok
Kadang-
Kadang Mantan
Perokok Bukan Perokok
Kelompok Umur Tahun
10-14 0,9
1.4 .4
97.2 15-24
21.2 7.8
2.1 68.9
25-34 31.3
6.1 2.7
60.0 35-44
33.9 6.5
3.4 56.2
45-54 35.4
6.7 5.3
52.6 55-64
34.6 6.0
7.6 51.8
65-74 31.2
6.2 10.1
52.6 75+
31.5 6.2
9.5 52.8
Jenis Kelamin
Laki 52.0
9.9 6.3
31.8 Perempuan
3.2 2.3
1.4 93.1
Pendidikan
Tidak Sekolah 25.5
4.4 3.6
66.4 Tidak Tamat SD
24.1 4.5
2.9 68.5
Tamat SD 27.4
6.0 3.0
63.6 Tamat SMP
26.3 7.1
3.2 63.4
Tamat SMA 31.5
7.5 5.8
55.2 Tamat PT
25.1 6.0
8.4 60.5
Tipe Daerah
Kota 24.9
6.0 4.8
64.3 Desa
28.8 5.9
2.5 62.8
Tingkat Pengeluaran per kapita
Kuintil- 1 27.2
6.2 2.8
63.9 Kuintil- 2
27.3 6.0
3.2 63.4
Kuintil- 3 27.0
6.1 3.5
63.4 Kuintil- 4
26.9 6.1
4.0 63.0
Kuintil- 5 25.1
5.5 5.1
64.3
Berdasarkan usia perokok, persentase perokok tertinggi berkisar pada usia 35 hingga 64 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 45 hingga 54 tahun. Persentase perokok
pada laki-laki 52,0 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Persentase perokok pada perempuan 3,2. Berdasarkan tingkat pendidikan nampak jenjang pendidikan tidak
menunjukkan pola yang jelas, namun persentase perokok yang paling tinggi adalah perokok dengan jenjang pendidikan SLTA.
133
Persentase perokok yang tinggal di desa sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Persentase perokok yang tinggl di kota. Berbeda dengan 4 karakteristik responden
lainnya pada Tingkat Pengeluaran per kapita rumah tangga nampak menunjukkan gradasi yang lebih jelas. Semakin rendah tingkat kuintil semakin tinggi Persentase
jumlah perokoknya. Pada table 3.94 disajikan prevalensi perokok saat ini dan rerata jumlah rokok yang dihisap sehari di Jawa Barat. Prevalensi jumlah perokok aktif saat ini
di Propinsi Jawa Barat adalah 32,6 dangan prevalensi tinggi di Kabupaten Cianjur 39,2, Kota Sukabumi 37,8 dan Kabupaten Ciamis 37,2. Jumlah rata-rata batang
rokok yang dihisap oleh responden di Propinsi Jawa Barat adalah 8,68 batang perhari. Rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap perhari terbanyak di Kabupaten Subang,
Krawang, dan Indramayu dengan rata-rata batang rokok yang dihisap perhari adalah 10,50; 10,34; 10,00 batang.
Dari seluruh kabupatenkota yang ada di Propinsi Jawa Barat Kabupaten Cianjur merupakan daerah dengan proposi perokok aktif yang cukup tinggi 39,2 dan jumlah
rata-rata batang rokok yang dihisap cukup banyak 8,18 batang meskipun masih di bawah angka nasional 12 batang. Hal ini dikarenakan daerah cianjur merupakan
daerah dengan dengan dataran tinggi dan suhu yang cukup dingin sehingga budaya merokok dalam masyarakat menjadi sesuatu yang biasa, untuk itu institusi kesehatan di
daerah tersebut hendaknya tanggap terhadap permasalahan ini dengan memberikan penyuluhan bahaya merokok lebih mendalam
Tabel 3.94 Prevalensi Perokok Saat ini dan Rerata Jumlah Batang Rokok yang
Dihisap Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas menurut KabupatenKota Di Provinsi Jawa Barat, Riskesdas 2007
KabupatenKota Perokok Saat Ini
Rerata Jumlah Batang rokokhari
Kab.Bogor 32.3
9.31 Kab.Sukabumi
35.3 8.21
Kab.Cianjur 39.2
8.18 Kab.Bandung
32.5 7.93
Kab.Garut 31.1
8.15 Kab.Tasikmalaya
33.8 9.53
Kab.Ciamis 37.2
8.11 Kab.Kuningan
30.3 8.93
Kab.Cirebon 28.2
8.98 Kab.Majalengka
30.7 9.51
Kab.Sumedang 34.8
8.30 Kab.Indramayu
34.3 10.00
Kab.Subang 35.0
10.50 Kab.Purwakarta
35.8 8.97
Kab.Karawang 35.5
10.34 Kab.Bekasi
31.9 9.17
Kota Bogor 29.6
8.89 Kota Sukabumi
37.8 7.60
Kota Bandung 32.1
7.96 Kota Cirebon
26.2 8.40
Kota Bekasi 23.8
8.95 Kota Depok
25.2 8.31
Kota Cimahi 30.2
7.93 Kota Tasikmalaya
33.7 7.52
Kota Banjar 36.4
7.35
Jawa Barat 32.6
8.68
134
Tabel 3.95 Prevalensi perokok dan Rerata Jumlah Batang Rokok yang
Dihisap Penduduk Umur 10 tahun ke atas menurut Karakteristik Responden Di Provinsi Jawa Barat, Riskesdas 2007
Prevalensi perokok penduduk di Propinsi Jawa Barat lebih banyak pada kelompok umur 35 hingga 64 tahun dengan rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap adalah 9,37
hingga 9,45 batang. Namun yang menjadi keprihatinan adalah pada usia remaja dini sudah mengenal kebiasaan merokok dan jumlah rata-rata batang yang dihisap perhari
adalah 4 batang, suatu jumlah yang hendaknya telah menjadi pertimbangan untuk mencari solusi pemecahanya.
Prevalensi perokok laki-laki 62,0 lebih tinggi dari perokok perempuan 5,5 pada perokok laki-laki rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap perhari 9,03 jauh lebih
banyak dibandingkan dengan rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap oleh perokok perempuan 5,00.
Karakteristik Responden
Perokok Saat ini
Rata-Rata Jumlah Batang Rokok Yang Dihisap
Kelompok Umur Tahun
10-14 2.4
4.02 15-24
29.0 6.62
25-34 37.4
8.50 35-44
40.4 9.37
45-54 42.1
9.71 55-64
40.6 9.43
65-74 37.3
8.80 75+
37.7 8.22
Jenis kelamin
Laki-laki 62.0
9.03 Perempuan
5.5 5.00
Pendidikan
Tidak Sekolah 30.0
9.65 Tidak Tamat SD
28.6 9.35
Tamat SD 33.4
8.48 Tamat SMP
33.4 8.06
Tamat SMA 39.0
8.52 Tamat PT
31.0 9.49
Tipe Daerah
Kota 30.9
8.49 Desa
34.7 8.89
Tingkat Pengeluaran per kapita
Kuintil- 1 33.3
8.24 Kuintil- 2
33.3 8.42
Kuintil- 3 33.1
8.65 Kuintil- 4
33.0 8.75
Kuintil- 5 30.6
9.33
135
Berdasarkan tingkat pendidikan prevalensi perokok lebih tinggi pada responden dengan tingkat pendidikan SD sampai dengan SLTA namun jumlah batang rokok yang dihisap
lebih sedikit dari responden tingkat pendidikan lainnya. Dari seluruh tingkat pendidikan responden dengan latar belakang pendidikan SLTA yang mempunyai proposi perokok
tertinggi, sedangkan rata-ata jumlah batang rokok yang dihisap terbanyak dari responden yang tidak bersekolah.
Perokok yang tinggal di pedesaan mempunyai prevalensi perokok terbesar dibandingkan dengan prokok yang tinggal di perkotaan, begitu pula dengan rata-rata jumlah batang
rokok yang dihisap perhari lebih banyak dibandingkan dengan perokok di perkotaan .. Semakin rendah kuintil semakin miskin rumah tangga semakin besar proposi perokok
namun semakin sedikit jumlah batang rokok yang dihisap perhari semakin tinggi kuintil semakin kaya semakin kecil prevalensi perokok namun semakin besar jumlah batang
rokok yang dihisap perhari. Kondisi yang terbalik dari Tingkat Pengeluaran per kapita dan jumlah batang rokok yang dihisap perhari menunjukkan adanya keterbatasan daya
beli di kalangan kuintil satu, untuk itu intervensi penyuluhan bagi perokok di kalangan kuintil satu diharapkan lebih mudah.
Tabel 3.96 Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas yang Merokok
Menurut Usia Mulai Merokok Tiap Hari dan Karakteristik Di Provinsi Jawa Barat, Riskesdas 2007
Rata-rata batang rokok perhari KabupatenKota
=49 btg 37-48
btg 25-36
btg 13-24
btg 1-12
btg Tidak
Tahu
Kab.Bogor .1
.9 8.6
89.0 1.5
Kab.Sukabumi .1
.8 7.3
90.8 1.0
Kab.Cianjur .2
.3 1.2
7.6 89.9
.7 Kab.Bandung
.1 .2
1.2 7.1
90.4 1.0
Kab.Garut 1.0
11.1 87.8
.1 Kab.Tasikmalaya
.4 .4
1.4 16.7
80.1 1.1
Kab.Ciamis .3
.9 6.7
89.9 2.3
Kab.Kuningan .6
7.3 90.9
1.2 Kab.Cirebon
.3 9.1
89.5 1.2
Kab.Majalengka .2
1.1 11.4
87.1 .2
Kab.Sumedang .2
.2 .7
7.4 89.8
1.8 Kab.Indramayu
.9 11.0
87.5 .6
Kab.Subang .1
1.0 8.1
90.6 .1
Kab.Purwakarta .1
1.1 9.8
88.2 .8
Kab.Karawang .1
1.2 11.2
83.5 4.0
Kab.Bekasi .4
.1 1.1
8.1 86.1
4.1 Kota Bogor
.2 .9
8.1 89.9
.9 Kota Sukabumi
.4 1.0
6.5 92.0
.2 Kota Bandung
.3 4.9
94.0 .8
Kota Cirebon .3
.3 1.2
4.9 91.3
2.0 Kota Bekasi
.2 .2
.7 8.5
86.4 4.0
Kota Depok .5
6.5 92.5
.5 Kota Cimahi
.4 .9
7.1 90.8
.7 Kota Tasikmalaya
.1 .6
3.7 95.0
.6 Kota Banjar
.4 .8
3.7 94.9
.1
Jawa Barat .1
.1 .9
8.2 89.4
1.3
136
Sebagian besar perokok di Propinsi Jawa Barat menghabiskan rokok perhari 1 – 12
batang perhari, namun ada dibeberapa kabupatenkota yang perokoknya menghabiskan lebih dari 49 batang rokok perhari, adapun kabupatenkota tersebut adalah: Kabupaten
Bogor, Cianjur, Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Majalengka, Sumedang, Subang, Karawang, Bekasi, Kota Bogor, Cirebon, dan Bekasi.
Tabel 3.97 Proporsi perokok saat ini pada penduduk umur ≥10 tahun
berdasarkan jumlah batang rokok yang dihisap per hari menurut Karakteristik Responden Di Provinsi Jawa Barat, Riskesdas 2007
Karakteristik Responden
=49 btg
37-48 btg
25-36 btg
13-24 btg
1-12 btg
Tidak Tahu
Umur
10-14 tahun 1.7
74.7 23.6
15-24 tahun .1
.0 .1
3.2 95.3
1.3 25-34 tahun
.0 .1
.6 6.4
92.3 .6
35-44 tahun .2
.1 1.1
9.4 88.6
.6 45-54 tahun
.1 .3
1.5 11.3
86.2 .6
55-64 tahun .2
.1 1.1
10.9 86.8
.9 65-74 tahun
.3 1.5
10.5 86.3
1.4 75+ tahun
.2 .9
10.8 84.0
4.1
Jenis kelamin
Laki-laki .1
.1 .9
8.8 89.2
.8 Perempuan
.1 .4
2.6 90.9
5.9
Pendidikan
Tidak sekolah .1
.2 1.4
11.9 83.0
3.4 Tidak tamat SD
.2 .2
1.4 11.0
85.0 2.2
Tamat SD .2
.1 .7
7.8 90.4
.9 Tamat SMP
.1 .1
.5 6.3
92.4 .6
Tamat SMA .1
.1 .7
6.6 91.6
.9 Tamat PT
.4 1.8
9.1 87.9
.9
Daerah
Pekotaan .1
.1 .8
7.0 90.5
1.5 Pedesaan
.1 .1
1.0 9.5
88.2 1.1
Tingkat Pengeluaran per kapita
Kuintil-1 .1
.1 .8
7.1 90.2
1.6 Kuintil-2
.1 .1
.7 8.2
89.6 1.2
Kuintil-3 .1
.1 .9
8.4 89.2
1.3 Kuintil-4
.2 .2
.6 7.8
90.0 1.2
Kuintil-5 .0
.2 1.4
9.4 87.8
1.2
Dari semua golongan umur sebagian besar penduduk di Jawa Barat menghabiskan 1-12 batang rokok perhari. Tidak nampak adanya pola yang nyata antara umur muda dan
umur tua dengan jumlah batang rokok yang dihisap perhari. Golongan umur 15-24 tahun merupakan penduduk dengan proporsi terbanyak yang mengkonsumsi rokok 1-12
batang perhari. Penduduk yang yang menghabiskan rokok 1-12 batang rokok perhari lebih banyak pada penduduk laki-laki dari pada perempuan, sedangkan penduduk yang
menghabiskan rokok lebih dari 13 batang lebih banyak pada penduduk laki-laki dari