66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dalam proses pembuatan keteng-keteng oleh Bapak Bangun Tarigan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Pentingnya pemilihan bahan yang tepat untuk pembuatan sebuah keteng-
keteng berpengaruh terhadap kualitas bunyi yang dihasilkan oleh keteng- keteng tersebut. Selain kualitas bunyi, daya tahan alat musik menjadi hal yang
penting untuk dipertimbangkan sebab selain perawatan, bahan dasar juga menentukan seberapa lama sebuah keteng-keteng tetap dapat digunakan.
Untuk beberapa bahan tertentu usia penggunaan keteng-keteng relatif lebih singkat.
2. Eksistensi sebuah kebudayaan dimulai dari masyarakat pendukungnya. Sama
halnya dengan keberadaan keteng-keteng, peran serta masyarakat menentukan keberadaan dan eksistensi instrumen ini. Semakin inovatif masyarakat dalam
menggunakan instrumen ini mendukung keberadaannya. Selain itu pembuat keteng-keteng mampu terus memproduksi keteng-keteng apabila masyarakat
tetap ada yang memesan untuk pembuatanya. 3.
Pembelajaran alat musik tradisional keteng-keteng sebagaimana dengan pembelajaran alat musik tradisional lainnya, dilakukan secara lisan oleh orang
yang telah terampil memainkan salah satu alat musik ke generasi berikutnya. Demikian halnya dengan alat musik keteng-keteng dilakukan secara lisan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Selain belajar langsung dengan guru, sebagian masyarakat Karo juga ada yang mempelajari alat musik tradisional
Universitas Sumatera Utara
67 keteng-keteng secara mandiri otodidak dalam tradisi lisan, dengan cara
mendengar rekaman, kemudian memainkannya. 4.
Biaya untuk pembuatan sebuah keteng-keteng relatif lebih murah dibandingkan dengan instrumen tradisional karo lainnya. Seluruh bahan baku
untuk pembuatan keteng-keteng berasal dari bambu. Peralatan kerja yang digunakanpun alat pertukangan tradisional yang mudah didapati dipasaran.
5. Instrumen musik keteng-keteng merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari fungsi keseluruhan instrumen musik dalam ensambel gendang telusendalanen. Pada bagian selanjutnya, peranan keteng-keteng tersebut akan
lebih dominan pada saat memainkan Gendang Peseluken, peranan irama yang kian cepat akan berpengaruh dalam proses terjadinya seluk pada guru yang
merupakan pemimpin dalam pelaksanaan upacara tersebut.
5.2 Saran