Seni Musik gendang Seni Tari landek Seni Bela Diri ndikar Seni Ukir

20 Kabanjahe, saat ini masyarakat Karo di Kabanjahe telah memeluk agama yang berkembang dan diakui oleh negara, rumah ibadah juga telah banyak berdiri di Kecamatan Kabanjahe. Tabel 2.2 Jumlah Pemeluk Agama di Kecamatan Kabanjahe NO Agama Jumlah 1 Islam 18.643 2 Kristen Protestan 37.669 3 Kristen Katolik 8.485 4 Hindu 5 Budha 831 Jumlah 65.628 Sumber: Kecamatan Kabanjahe Dalam Angka, Tahun 2014 2.7 Sistem Kesenian Kesenian adalah merupakan ekspresi perasaan manusia terhadap keindahan, dalam kebudayaan suku-suku bangsa yang pada mulanya bersifat deskriptif Koentjaraningrat, 1980:395-397. Begitu juga dengan masyarakat Karo, mereka memiliki beragam kesenian dalam kehidupan masyarakatnya.

2.7.1 Seni Musik gendang

Dalam masyarakat Karo istilah musik disebut dengan gendang. Terdapat dua ensambel musik yang dipakai di masyarakat Karo, yaitu ensambel gendang lima sendalanen dan ensambel gendang telu sendalanen. Ensambel gendang lima sendalanen terdiri dari sarune, gendang singindungi, gendang singanaki, penganak dan gung, sedangkan ensambel gendang telu sendalanen terdiri dari balobatkulcapi, keteng-keteng, dan mangkuk mbentar. Universitas Sumatera Utara 21

2.7.2 Seni Tari landek

Dalam masyarakat Karo istilah tari disebut juga dengan landek, menurut masyarakat Karo, masing-masing gerakan tari landek selalu berhubungan dengan perlambangan tertentu. Salah satu tarian masyarakat Karo adalah tari Lima Serangkai.

2.7.3 Seni Bela Diri ndikar

Ndikar adalah seni bela diri tradisional dari daerah Karo, dalam prakteknya ndikar sering juga dianggap sebagai tari-tarian karena dalam setiap penampilannya dalam acara-acara tertentu pertunjukan ndikar kerap diiringi dengan musik tradisional Karo.

2.7.4 Seni Ukir

Masyarakat Karo banyak membuat ukiran-ukiran ornamen di dalam kehidupan sehari-harinya, masyarakat juga percaya kalau ukiran tersebut mempunyai kekuatan mistis. Secara garis besar ada empat tempat dimana karya seni ini biasa ditempatkan, antara lain: Berikut adalah beberapa contoh ornamen yang ada pada masyarakat Karo.

1. Ampik-Ampik

Motif : Terdiri dari bermacam-macam motif yang bergabung yaitu: Bunga Gundur, Duri Ikan, Tempune-tempune, Pakau-pakau, Anjak-anjak beru Ginting dan Pancung-pancung Cekala. Fungsi : Tolak bala hiasan Universitas Sumatera Utara 22 Tempat : Pada anyaman ayo-ayo rumah adat

2. Tapak Raja Sulaiman

Motif : Geometris Fungsi : Tolak bala Tempat : Melmelen, Ukat, Gantang beru-beru, Buku Pustaka

3. Bindu Matagah Motif

: Geometris Pelambang : Tolak bala Tempat : Melmelen, Ukat, Gantang beru-beru, Buku Pustaka

4. Pahai

Motif : Geometris Pelambang : Tolak bala, Ngenen gerek-gereken Tempat : Kalung anak-anak, Buku Pustaka, dll Universitas Sumatera Utara 23

5. Bindu Matoguh

Motif : Geometris Pelambang : Tolak bala Tempat : Melmelen, Ukat, Gantang beru-beru, dll

6. Lukisan Suki

Motif : Geometris Pelambang : Hiasan Tempat : Ujung kiri dan kanan Melmelen

7. Ukiran Piso Tumbuk Lada

Universitas Sumatera Utara 24

2.8 Biografi Bangun Tarigan