46 Setelah batas-batas tersebut dibuat maka langkah selanjutnya adalah
mengikis pembatas tersebut agar lebih dalam dan tidak berserabut dan dalam pengikisan tersebut bapak Bangun Tarigan menggunakan pisau kecil.
Gambar 3.38 Pengikisan pembatas Dokumentasi Rano Sitepu
3.4.3.4 Pembuatan Suliten Gendang Senar Untuk Gendang
Didalam pembuatan senar keteng-keteng langkah pertama yang harus dipersiapkan yaitu pisau belati, pisau kecil dan pahat kecil. Senar pertama senar
untuk gendang dikikis kedalamannya agar lebih mudah mengangkat kulit bambu tersebut.
Gambar 3.39 Pengikisan pinggir senar Dokumentasi Rano Sitepu
Universitas Sumatera Utara
47 Setelah dikikis kedalamannya maka kulit bambu yang dijadikan senar
tersebut diangkat keatas menggunakan pisau kecil dan pahat kecil agar kulit bambu yang dijadikan senar tersebut berpisah dari badan bambu tersebut, namun
kulit bambu tersebut masih melekat pada ujung-ujung ruas bambu.
Gambar 3.40 Pengangkatan senar menggunakan pisau kecil dan pahat
Dokumentasi Rano Sitepu Setelah diangkat keatas dan berpisah dari badan bambu maka kulit bambu
tersebut ditipiskan bagian dalamnya menggunakan pisau belati dan pisau kecil. Penipisan ini dilakukan hanya agar kulit bambu tersebut tidak terlalu tebal dan
agar pengganjal bisa ditaruh pada bagian dalam kulit bambu.
Gambar 3.41 Pengikisan bagian dalam senar menggunakan pisau belati dan pisau kecil
Dokumentasi Rano Sitepu
Universitas Sumatera Utara
48 Setelah ditipiskan pada bagian dalam kulit bambu, maka langkah
selanjutnya menipiskan bagian samping kulit bambu yang dijadikan senar. Kulit bambu tersebut lebih dulu diganjal dengan pahat kecil dan mulai ditipiskan pada
bagian samping kulit bambu yang dijadikan senar gendang.
Gambar 3.42 Pengikisan Pinggir senar Dokumentasi Rano Sitepu
3.4.3.5 Pembuatan Kalang-Kalang Pengganjal besar
Kalang-kalang adalah pengganjal berukuran besar pada keteng-keteng, bila tidak ada kalang-kalang maka keteng-keteng tidak akan menghasilkan suara
gendang dan penganak. Kalang-kalang dilekatkan pada bagian bawah senar keteng-keteng. Proses pembuatannya adalah dengan memotong bambu yang telah
disediakan kira-kira 10 cm menggunakan pisau belati.
Gambar 3.43 Pembuatan Kalang-kalang Dokumentasi Rano Sitepu
Universitas Sumatera Utara
49 Setelah dibuat maka kalang-kalang tersebut langsung dilekatkan pada bagian
bawah senar keteng-keteng untuk menghasilkan suara gendang dan penganak.
Gambar 3.44 Pelekatan Kalang-kalang pada senar Dokumentasi Rano Sitepu
Setelah kalang-kalang dilekatkan dibawah kulit bambu yang dijadikan senar maka kulit bambu tersebut ditipiskan kembali menggunakan pisau kecil agar
suara yang dihasilkan menyerupai gendang dan penganak. Semakin tipis kulit bambu yang dijadikan senar maka semakin bagus suara yang dihasilkan kulit
bambu tersebut.
Gambar 3.45 Pengikisan senar bagian dalam menggunakan pisau kecil
Dokumentasi Rano Sitepu
Setelah ditipiskan dengan pisau kecil maka kulit bambu yang dijadikan senar tersebut digosok bagian dalamnya menggunakan kertas pasir agar tidak
Universitas Sumatera Utara
50 berserabut dan bagian dalam senar lebih rata agar dalam penyetelan, kalang-
kalang dapat digeser-geser dalam menghasilkan suara yang bagus.
Gambar 3.46 Pengikisan senar bagian dalam menggunakan kertas pasir
Dokumentasi Rano Sitepu
3.4.3.6 Pembuatan Suliten Gung Senar Untuk Gong