Pembuatan Suliten Gung Senar Untuk Gong Pembuatan Lubang Resonator

50 berserabut dan bagian dalam senar lebih rata agar dalam penyetelan, kalang- kalang dapat digeser-geser dalam menghasilkan suara yang bagus. Gambar 3.46 Pengikisan senar bagian dalam menggunakan kertas pasir Dokumentasi Rano Sitepu

3.4.3.6 Pembuatan Suliten Gung Senar Untuk Gong

Setelah pembuatan suliten gendang senar yang menghasilkan suara gendang dan kalang-kalang maka selanjutnya pembuatan suliten gung senar yang menghasilkan suara gong. Cara pembuatannya sama seperti pembuatan suliten gendang hanya saja pada bagian depan suliten gung dibuat lubang resonator. Langkah pertama yang dilakukan bapak Bangun Tarigan adalah mengikis pembatas agar lebih dalam dan pada saat pengcungkilan suliten gung tersebut lebih mudah dicungkil dan diangkat keatas. Gambar 3.47 Pengikisan pembatas ketiga Dokumentasi Rano Sitepu Universitas Sumatera Utara 51 Setelah mengikis pembatas maka langkah selanjutnya kulit bambu tersebut dicungkil dan diangkat keatas menggunakan pisau kecil dan pahat besar. Gambar 3.48 Pengangkatan senar menggunakan pisau kecil dan pahat besar Dokumentasi Rano Sitepu Setelah mengangkat kulit bambu yang dijadikan senar menggunakan pisau kecil dan pahat besar maka Bapak Bangun Tarigan mengganjal kulit bambu tersebut menggunakan kalang-kalang pengganjal ukuran besar agar kulit bambu tersebut lebih mudah ditipiskan pada bagian dalam dan samping kulit bambu tersebut. Gambar 3.49 Pengikisan senar menggunakan pisau kecil Dokumentasi Rano Sitepu Universitas Sumatera Utara 52

3.4.3.7 Pembuatan Lubang Resonator

Proses selanjutnya adalah pembuatan lubang resonator. Pada proses ini Bapak Bangun Tarigan menggunakan kayu, pahat besar dan pisau kecil. Langkah awal yang dilakukan adalah pengukuran jarak dari ujung ruas bambu ke lubang resonator. Ukuran bambu adalah 50 cm dan diameter lubang resonator adalah 3 cm, maka ukuran jarak dari ujung ruas bambu ke lubang resonator adalah 23,5 cm. Setelah diukur maka bambu tersebut dicungkil menggunakan pahat besar dan kayu. Gambar 3.50 Pencungkilan lubang resonator sebelah kiri menggunakan pahat besar dan kayu Dokumentasi Rano Sitepu Gambar 3.51 Pencungkilan lubang resonator sebelah kanan menggunakan pahat besar dan kayu Dokumentasi Rano Sitepu Universitas Sumatera Utara 53 Setelah dicungkil menggunakan pahat besar dan kayu maka dibuat lubang menggunakan pisau kecil dan kayu kemudian dikikis menggunakan pisau kecil sehingga bagian tersebut dapat dibentuk menjadi lubang. Gambar 3.52 Pembuatan lubang menggunakan pisau kecil dan kayu Dokumentasi Rano Sitepu Gambar 3.53 Pengikisan pinggir lubang resonator Dokumentasi Rano Sitepu Gambar 3.54 Pengikisan diluar lubang resonator Dokumentasi Rano Sitepu Universitas Sumatera Utara 54

3.4.3.8 Pembuatan Ingkap-inkap Lidah