Uji Kecukupan Data Penyusunan Jadwal Induk Produksi

Berdasarkan Gambar 5.1. dapat dilihat bahwa data-data masih berada dalam batas kewajaran in control, maka data dapat dikatakan seragam. Rekapitulasi hasil uji keseragaman data untuk produksi seng gelombang 6 feet, 7 feet, dan 8 feet dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Rekapitulasi Hasil Uji Keseragaman Waktu Siklus Seng Gelombang 6 Feet, 7 Feet dan 8 Feet Pro duk Stasiun Kerja No. Pengukuran X s BKA BKB Keterangan 1 2 3 4 5 6 ft I 1,76 1,72 1,75 1,72 1,70 1,73 0,02 1,78 1,69 In Control II 1,79 1,78 1,84 1,83 1,77 1,80 0,03 1,86 1,74 In Control III 2,76 2,79 2,78 2,79 2,74 2,77 0,02 2,81 2,72 In Control IV 2,20 2,21 2,23 2,20 2,17 2,20 0,02 2,24 2,16 In Control 7 ft I 1,99 2,05 2,06 2,01 2,00 2,02 0,03 2,08 1,96 In Control II 2,12 2,11 2,09 2,10 2,13 2,11 0,02 2,15 2,07 In Control III 3,24 3,24 3,20 3,26 3,08 3,20 0,07 3,35 3,06 In Control IV 2,57 2,57 2,58 2,56 2,59 2,57 0,01 2,59 2,55 In Control 8 ft I 2,36 2,28 2,30 2,29 2,28 2,30 0,03 2,37 2,24 In Control II 2,43 2,37 2,45 2,41 2,42 2,42 0,03 2,47 2,36 In Control III 3,65 3,72 3,69 3,68 3,73 3,70 0,03 3,75 3,64 In Control IV 2,90 2,99 2,93 2,96 2,97 2,95 0,03 3,02 2,88 In Control Sumber: Pengolahan Data

5.2.2. Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data dilakukan untuk melihat apakah data yang telah diperoleh dari pengamatan mencukupi untuk dilakukan perhitungan atau tidak. Salah satu contoh yang disajikan untuk perhitungan uji kecukupan adalah data pengukuran waktu stasiun kerja I produksi seng gelombang 6 feet. Dalam uji Universitas Sumatera Utara kecukupan ini digunakan tingkat kepercayaan 95 dimana nilai k= 1,96 dan tingkat keyakinan 5 dimana nilai s=0,05. 2 2 2 .           − = ∑ ∑ ∑ X X X N s z N 2 2 8,66 8,66 15 5 05 , 96 , 1         − = N N = 0,23 Dari perhitungan di atas didapatkan N’ N. 0,23 5, maka data cukup sehingga tidak diperlukan penambahan data untuk produk seng gelombang 6 feet pada SK I. Rekapitulasi hasil uji kecukupan data produksi seng gelombang 6 feet, 7 feet, dan 8 feet pada masing-masing SK dapat dilihat pada Tabel 5.12. Tabel 5.12. Rekapitulasi Hasil Uji Kecukupan Data Produk SK N N Keterangan 6 ft I 0,23 5 Data Cukup II 0,37 Data Cukup III 0,08 Data Cukup IV 0,11 Data Cukup 7 ft I 0,26 5 Data Cukup II 0,09 Data Cukup III 0,63 Data Cukup IV 4,95 Data Cukup 8 ft I 0,26 5 Data Cukup II 0,18 Data Cukup III 0,08 Data Cukup IV 0,17 Data Cukup Sumber: Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara 5.2.3. Perhitungan Waktu Baku 5.2.3.1. Penentuan Rating factor Penentuan Rating Factor untuk pengukuran waktu ini menggunakan metode Westinghouse. Penilaian dilakukan berdasarkan 4 faktor penting yang menentukan kewajaran dalam bekerja yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Perhitungan nilai rating factor dari operator setiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.13. Tabel 5.13. Nilai Rating Factor Stasiun Kerja Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor I Keterampilan Good C1 0,06 0,08 1,08 Usaha Good C2 0,02 Kondisi Kerja Average D Konsistensi Average D II Keterampilan Excellent B2 0,08 0,1 1,1 Usaha Good C1 0,02 Kondisi Kerja Average D Konsistensi Average D III Keterampilan Good C1 0,06 0,09 1,09 Usaha Good C2 0,02 Kondisi Kerja Average D Konsistensi Good C 0,01 IV Keterampilan Excellent B2 0,08 0,1 1,1 Usaha Good C1 0,02 Kondisi Kerja Average D Konsistensi Average D Sumber: Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara

5.2.3.2. Allowance

Allowance adalah kelonggaran yang diberikan kepada operator setiap stasiun kerja. Allowance dari operator setiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.14. Tabel 5.14. Allowance Operator Setiap Stasiun Kerja Stasiun Kerja Faktor Kondisi Pekerja Nilai Total I Kebutuhan Pribadi Pria 0,5 18 Tenaga yang Dikeluarkan Ringan 7,5 Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki 2 Gerakan Kerja Agak terbatas 1 Kelelahan Mata Pandangan yang terputus- putus 2 Keadaan Temperatur Normal 2 Keadaan Atmosfer Cukup 2 Keadaan Lingkungan Siklus kerja berulang-ulang antara 0-5 detik 1 II Kebutuhan Pribadi Pria 0,5 18,5 Tenaga yang Dikeluarkan Sangat Ringan 6 Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan Kerja Agak terbatas 2 Kelelahan Mata Pandangan yang terputus- putus 2 Keadaan Temperatur Tinggi 5 Keadaan Atmosfer Cukup 1 Keadaan Lingkungan Siklus kerja berulang-ulang antara 0-5 detik 1 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.14. Allowance Operator Setiap Stasiun Kerja Lanjutan Stasiun Kerja Faktor Kondisi Pekerja Nilai Total III Kebutuhan Pribadi Pria 0,5 20 Tenaga yang Dikeluarkan Ringan 7,5 Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan Kerja Normal Kelelahan Mata Pandangan yang terputus- putus 2 Keadaan Temperatur Tinggi 5 Keadaan Atmosfer Cukup 2 Keadaan Lingkungan Sangat bising 2 IV Kebutuhan Pribadi Pria 0,5 18 Tenaga yang Dikeluarkan Ringan 7,5 Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki 2 Gerakan Kerja Normal Kelelahan Mata Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan Temperatur Normal 3 Keadaan Atmosfer Cukup 2 Keadaan Lingkungan Sangat bising 2 Sumber: Pengolahan Data Salah satu contoh untuk menghitung waktu baku pembuatan seng gelombang 6 feet pada Stasiun Kerja I Pembersihan. = 1,73 x 1,08 x = 2,28 detik Universitas Sumatera Utara Rekapitulasi hasil perhitungan waktu baku pembuatan seng gelombang 6 feet, 7 feet, dan 8 feet pada masing-masing stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.15. Tabel 5.15. Waktu Baku Setiap Stasiun Kerja Produk Stasiun Kerja Waktu Baku detik Waktu Baku detik 6 ft I 2,28 0,03802 II 2,43 0,04053 III 3,77 0,06286 IV 2,95 0,04924 7 ft I 2,66 0,04437 II 2,85 0,04746 III 4,37 0,07277 IV 3,45 0,05750 8 ft I 3,03 0,05053 II 3,26 0,05433 III 5,03 0,08391 IV 3,96 0,06597 Sumber: Pengolahan Data 5.2.4. Peramalan Permintaan 5.2.4.1. Peramalan Permintaan Seng Gelombang 6 Feet Dari data permintaan seng gelombang bulan Maret 2015 sampai Februari 2016, akan dilakukan jumlah permintaan produk untuk satu tahun kedepan. Langkah-langkah peramalan adalah: 1. Mendefinisikan tujuan peramalan Tujuan peramalan adalah untuk meramalkan jumlah permintaan terhadap seng gelombang 6 feet untuk untuk satu tahun kedepan mulai dari Maret 2016 sd Februari 2017. Universitas Sumatera Utara 2. Membuat diagram pencar Dari Tabel 5.7. maka akan dibuat diagram pencar scatter diagram untuk melihat pola data. Diagram pencar permintaan seng gelombang dapat dilihat pada Gambar 5.2. Gambar 5.2. Diagram Pencar Permintaan Seng Gelombang 6 Feet Sumber: Pengolahan Data 3. Pemilihan Metode Peramalan Metode peramalan yang digunakan dilihat dari pola data pada diagram pencar scatter diagram. Metode peramalan yang terpilih adalah: a. Metode Linear b. Metode Siklis 4. Menghitung Parameter Peramalan Untuk memudahkan perhitungan, maka dimisalkan X sebagai variabel tahun dan Y sebagai variabel Permintaan. Universitas Sumatera Utara a. Metode Linear Fungsi Peramalan : Y = a + bx Untuk mendapatkan nilai koefisien a dan b, maka dilakukan perhitungan terhadap data permintaan yang ditunjukkan pada Tabel 5.16. Tabel 5.16. Perhitungan Parameter Peramalan Metode Linear untuk Seng Gelombang 6 Feet X Y XY X 2 1 148.262 148.262 1 2 128.793 257.586 4 3 134.784 404.352 9 4 122.803 491.212 16 5 146.764 733.820 25 6 128.793 772.758 36 7 127.296 891.072 49 8 116.812 934.496 64 9 125.798 1.132.182 81 10 143.769 1.437.690 100 11 140.774 1.548.514 121 12 146.764 1.761.168 144 78 1.611.412 10.513.112 650 Sumber: Pengolahan Data ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 X X n Y X XY n b 2 78 650 12 1.611.412 78 10.513.112 12 − − = b 272,27 = b n X b Y a ∑ ∑ − = 12 78 272,27 1.611.412 − = a Universitas Sumatera Utara 132.514,61 = a Jadi, fungsi peramalannya menjadi Y = 132.514,61 + 272,27 X b. Metode Siklis Fungsi peramalan: n t c n t b a Y t π π 2 cos 2 sin ˆ + + = Untuk mendapatkan nilai koefisien a dan b, maka dilakukan perhitungan terhadap data permintaan yang ditunjukkan pada Tabel 5.17. Tabel 5.17. Perhitungan Parameter Peramalan Metode Siklis untuk Seng Gelombang 6 Feet x Y Sin2πxn Cos2πxn Y.sin2πxn Y.cos2πxn sin 2 2πxn cos 2 2πxn sin2πxn cos2πxn 1 148.262 0,87 0,50 128.987,94 74.131 0,76 0,25 0,44 2 128.793 0,87 -0,50 112.049,91 -64.397 0,76 0,25 -0,44 3 134.784 0,00 -1,00 0,00 -134.784 0,00 1,00 0,00 4 122.803 -0,87 -0,50 -106.838,61 -61.402 0,76 0,25 0,44 5 146.764 -0,87 0,50 -127.684,68 73.382 0,76 0,25 -0,44 6 128.793 0,00 1,00 0,00 128.793 0,00 1,00 0,00 7 127.296 0,87 0,50 110.747,52 63.648 0,76 0,25 0,44 8 116.812 0,87 -0,50 101.626,44 -58.406 0,76 0,25 -0,44 9 125.798 0,00 -1,00 0,00 -125.798 0,00 1,00 0,00 10 143.769 -0,87 -0,50 -125.079,03 -71.885 0,76 0,25 0,44 11 140.774 -0,87 0,50 -122.473,38 70.387 0,76 0,25 -0,44 12 146.764 0,00 1,00 0,00 146.764 0,00 1,00 0,00 78 1.611.412 0,00 0,00 -28.663,89 40.435 6,06 6,00 0,00 Sumber: Pengolahan Data ∑ y = n a + b ∑ sin + c ∑ cos 1.611.412 = 12 a + 0 + c 0 a = 134.284,33 ∑ y sin = a ∑ sin + b ∑ sin 2 + c ∑ sin cos Universitas Sumatera Utara -28.663,89 = a 0 + b 6,06 + c 0 b = -4.733,76 ∑ y cos = a ∑ cos + c ∑ cos 2 + b ∑ sin cos 40.435 = a 0 + c 6 + b0 c = 6.739,08 Maka fungsi peramalannya menjadi 6 2 cos 08 , 739 . 6 6 2 sin 76 , 733 . 4 33 , 284 . 134 ˆ t t Y t π π + − + = 5. Menghitung kesalahan error dari setiap metode Perhitungan kesalahan error dari setiap metode menggunakan metode Standart Error of Estimate SEE dengan menggunakan rumus: SEE = a. SEE Metode Linear Perhitungan SEE untuk metode linear dapat dilihat pada Tabel 5.18. Tabel 5.18. Perhitungan SEE untuk Metode Linear untuk Seng Gelombang 6 Feet X Y Y Y-Y Y-Y 2 1 148.262 132.786,87 15.475,13 239.479.648,52 2 128.793 133.059,14 -4.266,14 18.199.950,50 3 134.784 133.331,40 1.452,60 2.110.046,76 4 122.803 133.603,67 -10.800,67 116.654.472,45 5 146.764 133.875,93 12.888,07 166.102.348,32 6 128.793 134.148,20 -5.355,20 28.678.167,04 7 127.296 134.420,47 -7.124,47 50.758.072,78 8 116.812 134.692,73 -17.880,73 319.720.505,33 9 125.798 134.965,00 -9.167,00 84.033.889,00 10 143.769 135.237,26 8.531,74 72.790.587,43 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.18. Perhitungan SEE untuk Metode Linear untuk Seng Gelombang 6 Feet Lanjutan X Y Y Y-Y Y-Y 2 11 140.774 135.509,53 5.264,47 27.714.644,38 12 146.764 135.781,79 10.982,21 120.608.936,48 78 1.611.412 1.611.411,99 0,01 1.246.851.268,99 Sumber: Pengolahan Data SEE = = = 10.193,34 b. SEE Metode Siklis Perhitungan SEE untuk metode siklis dapat dilihat pada Tabel 5.19. Tabel 5.19. Perhitungan SEE untuk Metode Siklis Seng Gelombang 6 Feet X Y Y Y-Y Y-Y 2 1 148.262 133.554,31 14.707,69 216.316.145,14 2 128.793 126.815,23 1.977,77 3.911.574,17 3 134.784 127.545,25 7.238,75 52.399.501,56 4 122.803 135.014,35 -12.211,35 149.117.068,82 5 146.764 141.753,44 5.010,56 25.105.711,51 6 128.793 141.023,42 -12.230,42 149.583.173,38 7 127.296 133.554,31 -6.258,31 39.166.444,06 8 116.812 126.815,23 -10.003,23 100.064.610,43 9 125.798 127.545,25 -1.747,25 3.052.882,56 10 143.769 135.014,35 8.754,65 76.643.896,62 11 140.774 141.753,44 -979,44 959.302,71 12 146.764 141.023,42 5.740,58 32.954.258,74 78 1.611.412 1.611.412 0,00 849.274.569,70 Sumber: Pengolahan Data SEE = = = 8.412,66 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.20. Rekapitulasi Hasil Perhitungan SEE Seng Gelombang 6 Feet Metode Peramalan Hasil Perhitungan SEE Liniear Siklis 6. Pemilihan Metode Peramalan yang Terbaik dengan Perhitungan Distribusi f Ho: Metode siklis lebih baik dari metode linear Hi : Metode linear lebih baik dari metode siklis α : 0.05 Tes statistik F = = = 0,83 F tabel = 0.05 9,10 = 3,02 Gambar 5.3. Grafik Uji Hipotesis dengan Distribusi F Sumber: Pengolahan Data Oleh karena F hitung 0,83 F tabel 3,02, maka Ho diterima. Jadi hasil pengujian menyatakan bahwa metode siklis lebih baik dari pada metode linear. 0,83 F Tabel 3,02 Daerah Penolaka n Daerah Penerimaan Hipotesa Universitas Sumatera Utara 7. Melakukan Verifikasi Peramalan Proses verifikasi dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi yang telah ditentukan dapat mewakili data yang akan diramalkan. Verifikasi peramalan dapat dilihat pada Tabel 5.21. Tabel 5.21. Perhitungan Hasil Verifikasi Peramalan untuk Seng Gelombang 6 Feet X Y Y Y-Y MR 1 148.262 133.554 14.707,69 - 2 128.793 126.815 1.977,77 12.729,92 3 134.784 127.545 7.238,75 5.260,98 4 122.803 135.014 -12.211,35 19.450,10 5 146.764 141.753 5.010,56 17.221,91 6 128.793 141.023 -12.230,42 17.240,98 7 127.296 133.554 -6.258,31 5.972,11 8 116.812 126.815 -10.003,23 3.744,92 9 125.798 127.545 -1.747,25 8.255,98 10 143.769 135.014 8.754,65 10.501,90 11 140.774 141.753 -979,44 9.734,09 12 146.764 141.023 5.740,58 6.720,02 78 1.611.412 1.611.412 0,00 116.832,91 Sumber: Pengolahan Data MR = = = 9.735,08 BKA = 2.66 x MR = 2.66 x 9.735,08= 25.895,31 13 BKA = 13 x 25.895,31= 8.631,77 23 BKA = 23 x 25.895,31= 17.263,54 BKB = -2.66 x MR = -2.66 x 25.891,14= -25.895,31 13 BKB = 13 x -25.895,31= -8.631,77 23 BKB = 23 x -25.895,31= -17.263,54 Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4. Moving Range Chart Sumber: Pengolahan Data Terlihat semua titik berada dalam batas kontrol sehingga peramalan dengan metode siklis telah memenuhi persyaratan. Fungsi peramalan dengan metode siklis adalah: n t n t Y t π π 2 cos 08 , 739 . 6 2 sin 76 , 733 . 4 33 , 284 . 134 ˆ + − + = Peramalan produk seng gelombang untuk bulan Maret 2015 – Februari 2016 dilakukan dengan menggunakan persamaan metode siklis. Salah satu contoh perhitungan produk seng gelombang dengan nilai X=13 adalah: 6 2 cos 08 , 739 . 6 6 2 sin 76 , 733 . 4 33 , 284 . 134 ˆ t t Y t π π + − + = Y’ = 133.554 Rekapitulasi hasil peramalan dengan nilai x=13 sampai x=24 dapat dilihat pada Tabel 5.22. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.22. Rekapitulasi Hasil Peramalan Seng Gelombang 6 Feet X Y 13 133.554 14 126.815 15 127.545 16 135.014 17 141.753 18 141.023 19 133.554 20 126.815 21 127.545 22 135.014 23 141.753 24 141.023 Sumber: Pengolahan Data Perbandingan data aktual dengan hasil peramalan dapat dilihat pada Gambar 5.5. Gambar 5.5. Grafik Perbandingan Data Aktual Seng Gelombang 6 Feet dengan Hasil Peramalan Universitas Sumatera Utara

5.2.4.2. Peramalan Permintaan Seng Gelombang 7

Feet Dari data permintaan seng gelombang bulan Maret 2015 sampai Februari 2016, akan dilakukan jumlah permintaan produk untuk satu tahun kedepan. Langkah-langkah peramalan adalah: 1. Mendefinisikan tujuan peramalan Tujuan peramalan adalah untuk meramalkan jumlah permintaan terhadap seng gelombang 7 feet untuk untuk satu tahun kedepan mulai dari Maret 2016 sd Februari 2017. 2. Membuat diagram pencar Dari Tabel 5.7. maka akan dibuat diagram pencar scatter diagram untuk melihat pola data. Diagram pencar permintaan seng gelombang dapat dilihat pada Gambar 5.6. Gambar 5.6. Diagram Pencar Permintaan Seng Gelombang 7 Feet Sumber: Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara 3. Pemilihan Metode Peramalan Metode peramalan yang digunakan dilihat dari pola data pada diagram pencar scatter diagram. Metode peramalan yang terpilih adalah: c. Metode Linear d. Metode Siklis 4. Menghitung Parameter Peramalan Untuk memudahkan perhitungan, maka dimisalkan X sebagai variabel tahun dan Y sebagai variabel Permintaan. a. Metode Linear Fungsi Peramalan : Y’ = a + bx Y’ = 89.747,42 + 103,06 X b. Metode Siklis Fungsi peramalan: n t c n t b a Y t π π 2 cos 2 sin ˆ + + = Y’ = 90.417,33 + 4.377,44 sin       6 2 X π + 3.357,92 cos       6 2 X π 5. Menghitung kesalahan error dari setiap metode Perhitungan kesalahan error dari setiap metode menggunakan metode Standart Error of Estimate SEE dengan menggunakan rumus: SEE = Perhitungan SEE untuk metode liniear dan siklis dapat dilihat pada Lampiran. Hasil rekapitulasi nilai SEE dapat dilihat pada Tabel 5.23. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.23. Rekapitulasi Hasil Perhitungan SEE Seng Gelombang 7 Feet Metode Peramalan Hasil Perhitungan SEE Liniear Siklis Sumber: Pengolahan Data 6. Pemilihan Metode Peramalan yang Terbaik dengan Perhitungan Distribusi f Ho: Metode siklis lebih baik dari metode linear Hi : Metode linear lebih baik dari metode siklis α : 0.05 Tes statistik F = = = 0,77 F tabel = 0.05 9,10 = 3,02 Gambar 5.7. Grafik Uji Hipotesis dengan Distribusi F Sumber: Pengolahan Data Oleh karena F hitung 0,77 F tabel 3,02, maka Ho diterima. Jadi 0,77 F Tabel 3,02 Daerah Penolaka n Daerah Penerimaan Hipotesa Universitas Sumatera Utara hasil pengujian menyatakan bahwa metode siklis lebih baik dari pada metode linear. 7. Melakukan Verifikasi Peramalan Proses verifikasi dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi yang telah ditentukan dapat mewakili data yang akan diramalkan. Verifikasi peramalan dapat dilihat pada Tabel 5.24. Tabel 5.24. Perhitungan Hasil Verifikasi Peramalan untuk Seng Gelombang 7 Feet X Y Y Y-Y MR 1 97.297 91.744 5.553,10 - 2 88.452 89.109 -656,65 6209,75 3 91.400 87.782 3.617,91 4274,56 4 88.452 89.091 -638,77 4256,68 5 78.624 91.726 -13.102,02 12463,25 6 91.400 93.053 -1.652,58 11449,44 7 97.297 91.744 5.553,10 7205,68 8 90.417 89.109 1.308,35 4244,75 9 88.452 87.782 669,91 638,44 10 79.606 89.091 -9.484,77 10154,68 11 96.314 91.726 4.587,98 14072,75 12 97.297 93.053 4.244,42 343,56 78 1.085.008 1.085.008 75.313,54 Sumber: Pengolahan Data MR = = = 6.275,13 BKA = 2.66 x MR = 2.66 x 6.275,13= 16.691,85 13 BKA = 13 x 16.691,85= 5.563,95 23 BKA = 23 x 16.691,85= 11.127,9 BKB = -2.66 x MR = -2.66 x 6.275,13= -16.691,85 13 BKB = 13 x -16.691,85= -5.563,95 Universitas Sumatera Utara 23 BKB = 23 x -16.691,85= -11.127,9 Gambar 5.8. Moving Range Chart Seng Gelombang 7 Feet Sumber: Pengolahan Data Terlihat semua titik berada dalam batas kontrol sehingga peramalan dengan metode siklis telah memenuhi persyaratan. Fungsi peramalan dengan metode siklis adalah: Y’ = 90.417,33 + 4.377,44 sin       n X π 2 + 3.357,92 cos       n X π 2 Peramalan produk seng gelombang 7 feet untuk bulan Maret 2016 - Februari 2017 dilakukan dengan menggunakan persamaan metode siklis. Salah satu contoh perhitungan produk seng gelombang 7 feet dengan nilai X=13 adalah: 6 2 cos 92 , 357 . 3 6 2 sin 44 , 377 . 4 33 , 417 . 90 ˆ t t Y t π π + + = Y’ = 95.887 Rekapitulasi hasil peramalan dengan nilai x=13 sampai x=24 dapat dilihat pada Tabel 5.25. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.25. Rekapitulasi Hasil Peramalan Seng Gelombang 7 Feet X Y 13 95.887 14 92.529 15 87.059 16 84.947 17 88.305 18 93.775 19 95.887 20 92.529 21 87.059 22 84.947 23 88.305 24 93.775 Sumber: Pengolahan Data Perbandingan data aktual dengan hasil peramalan dapat dilihat pada Gambar 5.9. Gambar 5.9. Grafik Perbandingan Data Aktual Seng Gelombang 7 Feet dengan Hasil Peramalan Universitas Sumatera Utara

5.2.4.3. Peramalan Permintaan Seng Gelombang 8

Feet Dari data permintaan seng gelombang 8 feet bulan Maret 2015 sampai Februari 2016, akan dilakukan jumlah permintaan produk untuk satu tahun kedepan. Langkah-langkah peramalan adalah: 1. Mendefinisikan tujuan peramalan Tujuan peramalan adalah untuk meramalkan jumlah permintaan terhadap seng gelombang 7 feet untuk untuk satu tahun kedepan mulai dari Maret 2016 sd Februari 2017. 2. Membuat diagram pencar Dari Tabel 5.7. maka akan dibuat diagram pencar scatter diagram untuk melihat pola data. Diagram pencar permintaan seng gelombang dapat dilihat pada Gambar 5.10. Gambar 5.10. Diagram Pencar Permintaan Seng Gelombang 8 Feet Sumber: Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara 3. Pemilihan Metode Peramalan Metode peramalan yang digunakan dilihat dari pola data pada diagram pencar scatter diagram. Metode peramalan yang terpilih adalah: e. Metode Linear f. Metode Siklis 4. Menghitung Parameter Peramalan Untuk memudahkan perhitungan, maka dimisalkan X sebagai variabel tahun dan Y sebagai variabel Permintaan. a. Metode Linear Fungsi Peramalan : Y’ = a + bx Y’ = 100.866,56 + 149,20 X b. Metode Siklis Fungsi peramalan: n t c n t b a Y t π π 2 cos 2 sin ˆ + + = Y’ = 101.836,33 + 187,17 sin       4 2 X π - 1.684,83 cos       4 2 X π 5. Menghitung kesalahan error dari setiap metode Perhitungan kesalahan error dari setiap metode menggunakan metode Standart Error of Estimate SEE dengan menggunakan rumus: SEE = Perhitungan SEE untuk metode liniear dan siklis dapat dilihat pada Lampiran. Hasil rekapitulasi nilai SEE dapat dilihat pada Tabel 5.26. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.26. Rekapitulasi Hasil Perhitungan SEE Seng Gelombang 8 Feet Metode Peramalan Hasil Perhitungan SEE Liniear Siklis Sumber: Pengolahan Data 6. Pemilihan Metode Peramalan yang Terbaik dengan Perhitungan Distribusi f Ho: Metode siklis lebih baik dari metode linear Hi : Metode linear lebih baik dari metode siklis α : 0.05 Tes statistik F = = = 0,89 F tabel = 0.05 9,10 = 3,02 Gambar 5.11. Grafik Uji Hipotesis dengan Distribusi F Sumber: Pengolahan Data Oleh karena F hitung 0,89 F tabel 3,02, maka Ho diterima. Jadi hasil pengujian menyatakan bahwa metode siklis lebih baik dari pada metode linear. 7. Melakukan Verifikasi Peramalan 0,89 F Tabel 3,02 Daerah Penolaka n Hipotesa Daerah Penerimaan Hipotesa Universitas Sumatera Utara Proses verifikasi dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi yang telah ditentukan dapat mewakili data yang akan diramalkan. Verifikasi peramalan dapat dilihat pada Tabel 5.27. Tabel 5.27. Perhitungan Hasil Verifikasi Peramalan Seng Gelombang 8 Feet X Y Y Y-Y MR 1 104.457 102.647 1.810 - 2 101.088 100.832 256 1553,9 3 101.088 100.021 1.067 810,84 4 98.841 101.025 -2.184 3251,26 5 101.088 102.841 -1.753 431,89 6 104.457 103.651 806 2558,16 7 99.964 102.647 -2.683 3488,73 8 97.718 100.832 -3.114 430,9 9 99.964 100.021 -57 3056,84 10 105.580 101.025 4.555 4611,74 11 103.334 102.841 493 4061,11 12 104.457 103.651 806 312,16 78 1.222.036 1.222.036 24.567,53 Sumber: Pengolahan Data MR = = = 2.046,29 BKA = 2.66 x MR = 2.66 x 2.046,29= 5.443,13 13 BKA = 13 x 5.443,13= 1.814,37 23 BKA = 23 x 5.443,13= 3.628,75 BKB = -2.66 x MR = -2.66 x 2.046,29= -5.443,13 13 BKB = 13 x -5.443,13= -1.814,37 23 BKB = 23 x -5.443,13= -3.628,75 Universitas Sumatera Utara Gambar 5.12. Moving Range Chart Seng Gelombang 8 Feet Sumber: Pengolahan Data Terlihat semua titik berada dalam batas kontrol sehingga peramalan dengan metode siklis telah memenuhi persyaratan. Fungsi peramalan dengan metode siklis adalah: Y’ = 101.836,33 + 187,17 sin       n X π 2 - 1.684,83 cos       n X π 2 Peramalan produk seng gelombang 8 feet untuk bulan Maret 2016 - Februari 2017 dilakukan dengan menggunakan persamaan metode siklis. Salah satu contoh perhitungan produk seng gelombangdengan nilai X=13 adalah: 4 2 cos 83 , 684 . 1 4 2 sin 17 , 187 33 , 836 . 101 ˆ t t Y t π π − + = Y’ = 102.023 Universitas Sumatera Utara Rekapitulasi hasil peramalan dengan nilai x=13 sampai x=24 dapat dilihat pada Tabel 5.28. Tabel 5.28. Rekapitulasi Hasil Peramalan Seng Gelombang 8 Feet X Y 13 102.023 14 103.521 15 101.649 16 100.151 17 102.023 18 103.521 19 101.649 20 100.151 21 102.023 22 103.521 23 101.649 24 100.151 Sumber: Pengolahan Data Perbandingan data aktual dengan hasil peramalan dapat dilihat pada Gambar 5.13. Gambar 5.13. Grafik Perbandingan Data Aktual Seng Gelombang 8 Feet dengan Hasil Peramalan Universitas Sumatera Utara

5.2.5. Penyusunan Jadwal Induk Produksi

Penentuan Jadwal Induk Produksi adalah untuk mengetahui berapa banyak produk seng gelombang 6 feet, 7 feet, dan 8 feet yang harus diproduksi setiap bulannya. Input Jadwal Induk Produksi adalah berasal dari perhitungan peramalan sebelumnya. Berikut ini adalah masing-masing Jadwal Induk Produksi untuk produk seng gelombang 6 feet, 7 feet, dan 8 feet yang dapat dilihat pada Tabel 5.29, Tabel 5.30, dan Tabel 5.31. Tabel 5.29. Jumlah Produksi Seng Gelombang 6 Feet untuk 1 Tahun ke Depan Bulan Jumlah Produksi Maret 2016 133.554 April 2016 126.815 Mei 2016 127.545 Juni 2016 135.014 Juli 2016 141.753 Agustus 2017 141.023 September 2017 133.554 Oktober 2017 126.815 November 2017 127.545 Desember 2017 135.014 Januari 2017 141.753 Februari 2017 141.023 Sumber: Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Tabel 5.30. Jumlah Produksi Seng Gelombang 7 Feet untuk 1 Tahun ke Depan Bulan Jumlah Produksi Maret 2016 95.887 April 2016 92.529 Mei 2016 87.059 Juni 2016 84.947 Juli 2016 88.305 Agustus 2017 93.775 September 2017 95.887 Oktober 2017 92.529 November 2017 87.059 Desember 2017 84.947 Januari 2017 88.305 Februari 2017 93.775 Sumber: Pengolahan Data Tabel 5.31. Jumlah Produksi Seng Gelombang 8 Feet untuk 1 Tahun ke Depan Bulan Jumlah Produksi Maret 2016 102.023 April 2016 103.521 Mei 2016 101.649 Juni 2016 100.151 Juli 2016 102.023 Agustus 2017 103.521 September 2017 101.649 Oktober 2017 100.151 November 2017 102.023 Desember 2017 103.521 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.31. Jumlah Produksi Seng Gelombang 8 Feet untuk 1 Tahun ke Depan Lanjutan Bulan Jumlah Produksi Januari 2017 101.649 Februari 2017 100.151 Sumber: Pengolahan Data

5.2.6. Perhitungan Rought Cut Capacity Planning RCCP