Metode Peramalan Kuantitatif Parameter Kesalahan Peramalan

Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk dan merupakan langkah awal dari proses perencanaan dan pengendalian produksi. Metode peramalan dapat dibagi atas dua kelompok, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif Sinulingga, 2009. Metode kualitatif didasarkan pada pertimbangan dengan akal sehat dan pengalaman, sedangkan metode kuantitatif menggunakan metode matematik dengan menggunakan data masa lalu untuk memproyeksikan kebutuhan di masa mendatang. Prosedur umum dalam peramalan secara kuantitatif Ginting, 2007 adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan tujuan peramalan. 2. Membuat diagram pencar. 3. Memilih beberapa metode peramalan yang dianggap sesuai. 4. Menghitung parameter-parameter fungsi peramalan. 5. Menghitung kesalahan error dari setiap metode peramalan. 6. Memilih metode yang terbaik dengan nilai kesalahan terkecil. 7. Melakukan verifikasi peramalan.

3.4.1. Metode Peramalan Kuantitatif

Salah satu metode peramalan kuantitatif yang dapat digunakan adalah Metode Proyeksi Kecenderungan dengan Regresi. Metode ini merupakan dasar garis kecenderungan untuk suatu persamaan. Dengan dasar persamaan tersebut Universitas Sumatera Utara dapat diproyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa mendatang. Bentuk- bentuk fungsi dari metode ini dapat berupa Ginting, 2007: 1. Konstan, dengan fungsi peramalan Yt: Y’ = a Keterangan: Y’ = Nilai tambah N = Jumlah periode 2. Linier, dengan fungsi peramalan: Y’ = a + bX Dimana: 3. Kuadratis, dengan fungsi peramalan : Y’ = a + bX + cX 2 Dimana : Universitas Sumatera Utara 4. Eksponensial, dengan fungsi peramalan : Y’ = ae bX Dimana : 5. Siklis, dengan fungsi peramalan : Dimana :

3.4.2. Parameter Kesalahan Peramalan

Kesalahan peramalan dapat mempengaruhi dua keputusan yang dapat diambil. Salah satunya adalah dalam membuat pilihan dari antara variasi teknik Universitas Sumatera Utara peramalan, dan yang lainnya adalah dalam mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan dari teknik yang digunakan. Keputusan untuk menggunakan model baru atau melanjutkan yang sedang digunakan biasanya bertumpu pada beberapa ukuran kesalahan peramalan. Setiap teknik diuji pada data historisnya dan satu dengan kesalahan peramalan terkecil digunakan sebagai instrumen peramalan Tersine, 1994. Beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengukur kesalahan peramalan dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Pengukuran Kesalahan Error Peramalan No. Pengukur Rumus 1. Mean absolute deviation MAD 2. Mean squared error MSE 3. Standard deviation of regression S r 4. Mean absolute percent error MAPE 5. Mean error ME 6. Mean percent error MPE 7. Tracking signal TS 8. Standard error of estimate SEE Universitas Sumatera Utara Keterangan: = Permintaan aktual pada periode i = Hasil peramalan permintaan pada periode i n = Banyaknya pengamatan atau periode waktu f = Derajat kebebasan

3.4.3. Proses Verifikasi Peramalan