Perhitungan Biaya Sebelum Penambahan Time Buffer

Tabel 5.42. Perhitungan Biaya Pengupahan Time Buffer dengan Tiga Orang Pekerja Pada Stasiun Kerja III Lanjutan Bulan Jam Lembur Jam Upah 3 Orang Pekerja Shift Kerja Upah 3 Orang Pekerja Januari 45,71 3.614.078 1 7.495.143 Februari 76,57 6.071.116 1 7.495.143 Total 650,98 51.619.301 1 89.941.716 Sumber: Pengolahan Data Dari tabel 5.42. diperoleh biaya pengupahan yang harus dikeluarkan dengan sistem jam lembur lebih kecil dibanding biaya pengupahan dengan penambahan shift kerja. Maka panambahan jam kerja lembur dapat diterapkan untuk memenuhi time buffer stasiun kerja III. Total biaya penambahan jam kerja lembur yang terdiri dari 3 pekerja pada stasiun kerja III adalah sebesar Rp. 51.619.301

5.2.9.2. Perhitungan Biaya Sebelum Penambahan Time Buffer

Time buffer digunakan untuk menghilangkan constraint pada stasiun kerja III sehingga pemenuhan permintaan dapat terlaksana tepat waktu. Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan sebelum constraint dihilangkan adalah: 1. Biaya Simpan Biaya yang berkenaan dengan persediaan barang. Biaya simpan dari stasiun kerja constraint dapat dilihat pada Tabel 5.43. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.43. Biaya Penyimpanan No Jenis Biaya Per Bulan Rp 1 Biaya Pelaksana Gudang 2.500.000 2 Biaya Pemeliharaan 1.500.000 3 Biaya Kerusakan 2.600.000 4 Listrik 165.000 Total Biaya 6.765.000 Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri 2. Denda Keterlambatan Pasal 20 Perpres No.542010 Jo Perpres No.352011 Jo. Perpres No. 70 2012 mengatakan bahwa penyedia barangjasa yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak karena kesalahan penyedia barangjasa, dikenakan denda keterlambatan sebesar 11000 satu per seribu dari nilai konrak atau nilai bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan. Denda yang harus dibayarkan oleh PT. Intan Nasional Iron Industri dapat dilihat pada Tabel 5.44. Tabel 5.44. Denda Keterlambatan Bulan Nilai Kontrak Rp Denda Rp Maret 11.901.328.400 11.901.328 April 11.631.157.200 11.631.157 Mei 11.376.950.000 11.376.950 Juni 11.470.789.200 11.470.789 Juli 11.881.152.400 11.881.152 Agustus 12.119.801.200 12.119.801 September 11.885.770.000 11.885.770 Oktober 11.490.965.200 11.490.965 November 11.392.508.400 11.392.508 Desember 11.610.981.200 11.610.981 Januari 11.865.594.000 11.865.594 Februari 11.979.609.200 11.979.609 Rata-rata 11.717.217.200 11.717.217 Sumber: PT. Intan Nasional iron Industri Universitas Sumatera Utara

5.3. Formulasi Fungsi Model

Goal Programming 5.3.1. Variabel Keputusan Variabel keputusan adalah variabel yang ingin dioptimalkan outputnya dengan memenuhi beberapa kriteria kendala. Variabel keputusan pada perencanaan produksi optimal di PT. Intan Nasional Iron Industri adalah X 1 = Jumlah produk seng gelombang 6 feet X 2 = Jumlah produk seng gelombang 7 feet X 3 = Jumlah produk seng gelombang 8 feet

5.3.2. Fungsi Kendala

Fungsi kendala yang terdapat pada PT. Intan Nasional Iron Industri adalah: 1. Perhitungan waktu penyelesaian produk dengan ketersediaan jam kerja Formulasi yang digunakan dalam fungsi kendala adalah: aX 1 + bX 2 + cX 3 ≤ KJK j dimana: a,b,c = waktu baku produksi seng gelombang X = jenis seng gelombang KJK = ketersediaan jam kerja Berdasarkan perhitungan waktu baku, diperoleh waktu penyelesaian produk terpilih yaitu pada stasiun III yaitu stasiun kerja pemotongan untuk seng gelombang 6 feet 0,0629 menit, seng gelombang 7 feet 0,0728, dan seng gelombang 8 feet 0,0839. sebagai pembatas digunakan ketersediaan jam kerja Universitas Sumatera Utara