Thinking Process Theory of Constraint

Ukuran operasional dalam TOC adalah: 1. Throughput TH, yaitu tingkat dimana keseluruhan sistem menghasilkan uang melalui penjualan barang atau jasa. TH merupakan perbedaan antara pendapatan yang didapat dari penjualan dengan material cost. 2. Inventory I, yaitu seluruh uang yang diinvestasikan dalam bentuk barang yang dimaksudkan untuk dijual. 3. Operating expense OE, yaitu seluruh uang yang digunakan sistem untuk merubah persediaan menjadi throughput.

3.8.1. Thinking Process Theory of Constraint

13 1. Current Reality Tree Thinking process berperan sebagai panduan dalam proses pengambilan keputusan sebagaimana gambaran logika. Tools dalam thinking proses tersebut terdiri dari Current Reality Tree CRT, Evaporating Cloud EC, Future Reality Tree FRT, Prerequisite Tree PRT and Transition Tree TRT. Current reality tree salah satu cara menganalisa sebuah permasalahan dalam system maupun dalam permasalahan yang berhubungan dengan organisasi. Caranya ialah dengan mengidentifikasi akar dari suatu permasalahan secara keseluruhan . Kelebihan utama dari CRT ini ialah dapat dengan terfokus dalam melakukan perbaikan maupun peningkatan kinerja suatu system. Current reality tree bukan diartikan sebagai“tree” pohon secara real. 13 James F. Cox III and John G. Schleier, Jr. Theory of Constraints. New York: McGraw Hill Company, 2010., h. 633-636 Universitas Sumatera Utara Melainkan sebuah grafik yang menunjukanhubungan langsung suatu komponen sistem. 2. Evaporating Cloud EC Evaporating cloud sering disebut sebagai conflict resolution diagram, merupakan diagram kondisi yang diperlukan dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan konflik dasar seputar kebutuhan untuk mengubah kebijakan. Ini singkat memaparkan argumen bersaing mengubah vs tidak berubah dan yang paling penting, yang mendasari biasanya tersembunyi asumsi di balik setiap sisi masalah perubahan. 3. Future Reality Tree Future reality tree adalah jenis solusi test bench. Future reality tree adalah cara logis menunjukkan bahwa perubahan yang diusulkan akan memberikan hasil yang diinginkan sebelum menginvestasikan waktu substansial, uang, dan energi dalam implementasinya, hanya untuk mengetahui bahwa itu ditakdirkan untuk gagal di tempat pertama. Pembentukan sebuah Future reality tree, agen perubahan dapat memungkinkan orang lain dalam organisasi untuk melihat bagaimana perubahan ini diharapkan terungkap sehingga kelalaian serius atau kesalahan dapat dideteksi dan dikoreksi sebelumnya. 4. Prereequisite Tree Prereequisite tree adalah alat perencanaan implementasi. Prereequisite tree membantu untuk struktur kegiatan yang kompleks melaksanakan perubahan kebijakan efektivitas yang divalidasi dalam future reality tree. Kegiatan Universitas Sumatera Utara komponen dan tugas-apa yang harus terjadi dahulu, dan hambatan yang harus diatasi-tersusun dalam urutan yang diperlukan untuk cepat, pelaksanaan yang efektif. Prereequisite tree biasanya menggambarkan jaringan saling tergantung kegiatan yang mudah dikonversi menjadi jaringan kegiatan proyek atau implementasi perubahan dapat dikelola sebagai proyek formal, dengan kinerja diskrit, biaya, dan parameter jadwal. 5. Transition Tree Transition tree mengubah prereequisite tree, yang biasanya lebih seperti kerangka kegiatan yang kompleks, menjadi langkah-demi-langkah panduan untuk menyelesaikan tugas-tugas komponen. Alat ini dapat berguna ketika tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh orang-orang yang tidak akrab dengan langkah-langkah untuk melakukannya. Hal ini juga efektif dalam menjelaskan mengapa langkah-langkah tertentu harus diselesaikan dalam urutan tertentu.

3.9. Goal Programming