Standar Mutu Produk Uraian Proses Produksi

2.5. Proses Produksi

Produksi adalah keseluruhan proses dan operasi yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya.

2.5.1. Standar Mutu Produk

Standar mutu adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan terdiri dari spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Standar mutu produk yang diberlakukan oleh PT. Intan Nasional Iron Industri dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Standar Mutu Produk Tebal mm Lebar cm Panjang mm Standard Toleransi Standard Toleransi 0,2 0,2-0,205 762 1800 2-3 2100 2400 Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri Standar mutu bahan yang diberlakukan oleh PT. Intan Nasional Iron Industri adalah standar mutu yang diberlakukan untuk seluruh perusahaan secara Universitas Sumatera Utara nasional. Pemberlakuan SNI Baja Lembaran Lapis Seng BJLS SNI 07-2053- 2006 dengan nomor Harmonized System HS dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. SNI Baja Lembaran Lapis Seng BJLS SNI 07-2053-2006 dengan Nomor HarmonizedSystem HS Jenis Produk No SNI Pos Tarif HarmonizedSystem Baja Lembaran Lapis Seng BJLS SNI 07 – 2053 - 2006 HS : 7210.41.10.00 HS : 7210.41.20.00 HS : 7210.41.90.00 HS : 7210.49.10.00 HS : 7210.49.20.00 HS : 7210.49.90.00 HS : 7212.30.10.00 HS : 7212.30.20.00 HS : 7212.30.90.00 Sumber : Departemen Perindustrian Direktorat Jendral Industri Logam Mesin Textil dan Aneka. Sejak diberlakukannya Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI Baja Lembaran Lapis Seng BJLS secara wajib, maka Baja Lembaran Lapis Seng BJLS yang tidak sesuai Tabel 2.1 tidak boleh diproduksi dan diperdagangkan. Universitas Sumatera Utara

2.5.2. Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan seng terdiri dari tiga jenis yang satu sama lainnya saling membutuhkan dalam kelancaran proses produksi. Bahan-bahan tersebut diantaranya:

2.5.2.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya. Tanpa adanya bahan baku, produk tersebut tidak akan dapat dihasilkan. Bahan baku yang digunakan adalah 1. Coil Coil tersebut berbentuk gulungan. Gambar 2.2. Coil 2. Aluminium Aluminium yang dicairkan digunakan sebagai bahan campuran untuk melengketkan zinc ke plat coil. Balok aluminium dapat dilihat pada Gambar 2.3. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3. Aluminium 3. Zinc Zinc yang dicairkan digunakan sebagai bahan campuran untuk pencegah karat.

2.5.2.2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi dan ikut dalam proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Komposisi bahan penolong ini lebih sedikit dibandingkan dengan bahan baku. Bahan penolong yang digunakan pada produk adalah: 1. HCL Asam Klorida, yang digunakan untuk membersihkan kotoran yang lengket, menghilangkan minyak dan menghilangkan karat-karat pada coil. 2. Air Air digunakan dalam pembuatan seng, yaitu untuk mendinginkan plat seng agar tidak merusak mesin yang digunakan dalam proses, dan air dipanaskan bertujuan untuk membersihkan coil dari lemak minyak dan debu pada proses pembersihan. Universitas Sumatera Utara 3. Amunium Cloride Amunium Cloride digunakan sebagai bahan kimia agar cairan zinc dan aluminium dapat lengket dengan sempurna ke plat coil. 4. Cromic Acid Cromic Acid digunakan sebagai anti jamur pada seng. 5. Solar Solar digunakan sebagai bahan bakar pemanasan oven pada proses galvanisir, pemanas tungku peleburan aluminium dan zinc, serta pemanas air pada bak pembersihan.

2.5.2.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah stempel, digunakan untuk memberikan merek pada seng.

2.5.3. Uraian Proses Produksi

Proses produksi pembuatan seng dengan pada PT. Intan Nasional Iron Industri dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: 1. Pro s e s Pembersihan Cleaning a. Proses Pemasukan Coil dengan menggunakan mesin Uncoiler Universitas Sumatera Utara Coil dipersiapkan untuk diproduksi yakni dimasukkan ke mesin uncoiler dengan menggunakan crane. Operator mengatur posisi poros uncoiler dengan menggunakan mesin hidrolik agar dapat mengikat coil press. b. Penyambungan plat dengan mesin las Apabila plat coil pertama telah habis maka ujung plat coil pertama akan disambung dengan plat coil yang kedua dengan menggunakan mesin las manual. Proses pengelasan menggunakan plat baja. c. Pembersihan Cleaning Proses pembersihan bahan baku berfungsi untuk membersihkan bahan baku dari minyak, kotoran yang lengket dan karat yang menempel pada coil. Terdapat 3 bak pembersihan, yaitu bak pertama berisi air panas, bak kedua berisi air panas dan terakhir, bak yang berisi Larutan Asam Klorida. Pada tahap pertama, dilakukan pembersihan di bak bersuhu 80 o C yang berisi air panas,. Tahap kedua, dialirkan ke bak cleaning 2 yang berisi air panas kembali. Tahap ketiga, dialirkan ke bak cleaning 3 yang berisi HCL Asam Klorida agar dapat dipastikan bahwa bahan baku bersih dari karat yang sudah sangat melekat pada coil, dan kemudian dibersihkan kembali menggunakan air bersih. d. Penggulungan Plat Coil Coil yang sudah dibersihkan, kemudian digulung kembali menggunakan mesin recoiler. 2. Proses Galvanisir a. Pema s ukan Coil Universitas Sumatera Utara Coil yang dalam bentuk gulungan, setelah keluar dari mesin recoiler kemudian dibawa ke mesin uncoiler dengan menggunakan crane untuk memproses plat. Apabila plat coil pertama telah habis maka ujung plat coil pertama akan disambung dengan plat coil yang kedua dengan menggunakan mesin las manual. b. In looping Pada proses ini, coil yang dalam bentuk memanjang karena telah disambung dengan coil lainnya akan ditarikdirenggangkan agar produki dapat berjalan kontinu. c. Pemanasan dengan Oven Setelah proses in looping, coil terebut dimasukkan kedalam oven beruhu 600 o C - 800 o C yang bertujuan untuk membakar coil tersebut sehingga coil menjadi mengkilat,tidak terdapat air pada pori-porin platnya dan dalam bentuk yang rata. Pada oven ini, tidak terdapat oksigen. d. Pencelupan ke bak aluminium clorida Setelah dilakukan pemanasan, maka coil tersebut dicelupakan ke cairan aluminium cloride yang bertujuan agar cairan aluminium dan zinc dapat lengket dengan sempurna dengan plat coil. e. Penambahan Timah Setelah dilakukan proses pencelupan dengan aluminium clorida, maka coil tersebut dialirkan ke ketel galva bersuhu 480 o C - 500 o C. Proses penambahan zinc dan aluminium dilakukan dengan tujuan mengkilatkan Universitas Sumatera Utara seng, memberikan daya tahan yang lebih baik, dan juga membuat corakbunga seng tampak bagus. f. Proses Cromating Proses Cromating, yaitu pencampuran dengan Chromic Acid. Proses ini digunakan untuk membuat anti jamur pada seng. g. Ex looping Pada proses ini, plat seng dalam bentuk memanjang yang telah selesai diproses dalam bentuk memanjang ditarikdirenggangkan agar dapat digulang kembali. h. Penggulungan Plat Seng Plat Seng yang sudah selesai diproses, kemudian digulung kembali menggunakan mesin recoiler. 3. Cutting dan Stamping Kemudian, seng dibawa ke mesin potong dengan menggunakan crane akan dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan sehingga menghasilkan potongan-potongan seng yang rata. Setelah didapatkan seng yang rata, maka seng tersebut masuk ke bagian eskalator barang untuk diberi stempel. 4. Pemeriksaan dan Pembentukan Pola Seng Pemeriksaan dilakukan untuk melihat seng yang berkualitas baik dengan dengan yang tidak baik. Seng yang telah diperiksa akan diolah kembali menjadi seng gelombang jika kualitasnya baik, sedangkan jika reject atau kurang bagus akan diproses di mesin pembentuk seng rabung. Seng gelombang digunakan sebagai atap rumah dan jika terjadi hujan maka air Universitas Sumatera Utara hujan akan turun langsung ke tanah. Sedangkan seng rabung dapat digunakan sebagai tempat untuk membuat talang air di perumahan yang berukuran panjang. 5. Pengepakan Pada tahap ini, dilakukan pengepakan seng dan diangkut dengan menggunakan crane untuk kemudian didistribusi. Block diagram proses produksi seng pada PT. Intan Nasional Iron Industri dapat dilihat pada Gambar 2.4. berikut. Universitas Sumatera Utara Pemasukan plat Coil dan penyambungan plat Pencucian Penggulungan Coil Pemasukan plat Coil dan penyambungan plat Proses In Looping Pemanasan dengan Oven Proses Cromating Proses Ex Looping Penggulungan Plat Seng Penambahan Timah Cutting dan Stamping Pemeriksaan dan Pembentukan Seng Pengepakan Gambar 2.4. Block Diagram Proses Pembuatan Seng Universitas Sumatera Utara

2.6. Mesin dan Peralatan

2.6.1. Mesin Produksi

Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Mesin yang digunakan pada PT. Intan Nasional Iron Industri adalah : 1. Bagian Penggulungan a. Uncoiler Uncoiler memiliki fungsi untuk membuka gulungan coil utama menjadi lembaran plat yang panjang. Gambar 2.5. Mesin Uncoiler Spesifikasi Mesin Uncoiler dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Spesifikasi Mesin Uncoiler Rincian Ukuran Tegangan 380V Kapasitas Produksi 6-8mmin Model HD25-183 5-1100 Daya 4000 W Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri Universitas Sumatera Utara