Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan di SMA Negeri 1 Klirong Uji Reliabilitas

ci b. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Prestasi Belajar Berdasarkan hasil uji validitas instrumen tes prestasi belajar didapatkan data sebagai berikut: Tabel 3.6 Rangkuman hasil uji Validitas Instrumen Tes Prestasi Belajar Kriteria Variabel Jumlah Soal Valid Tidak Dipakai Soal Tes Hukum Newton 30 25 5

4. Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan di SMA Negeri 1 Klirong

diperoleh data soal valid sejumlah 25 butir dan soal tidak valid sejumlah 5 butir soal yaitu soal nomor 3, 5, 15, 25, dan 30. Untuk kepentingan penelitian di gunakan 20 soal yaitu nomor 1, 2, 4, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 26, 27, dan 29. Perhitungan selengkapnya untuk validitas instrumen tes prestasi belajar dilihat pada lampiran 17.

5. Uji Reliabilitas

a. Uji reliabilitas Tes Instrumen penelitian yang berupa test di nyatakan reliable atau tetap atau ajeg jika test tersebut di uji cobakan berulang-ulang di peroleh hasil yang relatif sama. Pada penelitian ini menguji reliabilitas test di gunakan teknik Kruder Richardson yang lebih di kenal dengan K - R20: = 2 2 11 1 s pq s n n r r 11 merupakan realibilitas test secara keseluruhan, dan n menunjukkan banyaknya item soal, sedangkan S 2 adalah varians total. P menunjukkan proporsi siswa yang menjawab item dengan benar, sedangkan q adalah proporsi siswa yang menjawab dengan salah. Proporsi siswa yang menjawab item dengan benar p cii adalah banyaknya siswa yang menjawab item dengan benar dibagi dengan jumlah seluruh siswa. Sedangkan proporsi siswa yang menjawab item dengan salah q adalah banyaknya siswa yang menjawab item dengan salah dibagi dengan jumlah seluruh siswa. Sehingga jumlah antara proporsi siswa yang menjawab item dengan benar p dan proporsi siswa yang menjawab item dengan salah q adalah satu. Indeks korelasi yang merupakan interpretasi terhadap koefisien korelasi nilai r menurut Masidjo 1995 diklasifikasikan sebagai berikut: 0.91 – 1.00 sangat tinggi 0.71 – 0.90 tinggi 0.41 – 0.70 cukup 0.21 – 0.40 rendah Negatif – 0.20 sangat rendah Dalam penelitian ini penulis mengadakan uji reliabilitas instrumen pada satu buah instrumen yaitu Instrumen Tes Prestasi Belajar. 1 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Prestasi Belajar Hasil uji reliabilitas instrument tes prestasi belajar yang dilakukan terangkum pada tabel di bawah ini: Tabel 3.7 Rangkuman hasil uji Reliabilitas Instrumen Tes Prestasi Belajar Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Soal Tes Prestasi belajar 30 0,843 tinggi Berdasarkan uji coba tes prestasi belajar fisika pada materi pokok Hukum- hukum Newton, dari 30 butir soal diperoleh 25 butir soal tes reliabel. Perhitungan ciii selengkapnya untuk reliabilitas instrumen tes prestasi belajar Fisika dilihat pada lampiran 17. b. Uji Reliabilitas Angket Pengujian reliabilitas angket dalam penelitian ini menggunakan teknik Alfa Cronbach yang dirumuskan sebagai berikut: = 2 2 1 1 t s k k r i i dengan k = mean kuadrat antara subyek Ws i 2 = mean kuadrat kesalahan S t 2 = varians total Rumus untuk varians total dan varians item: = n x n x s t 1 1 2 2 2 1 n JKs n JKi s = 2 1 dengan: JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item JKs = jumlah kuadrat subyek Dengan klasifikasi sebagai berikut: Alpha 0.7: kurang meyakinkan inadequate Alpha 0.7: baik good Alpha 0.8: istimewa excellent Nunally, 1978 tersedia dalam http:elisa.ugm.ac.idfileswahyu_psyUhZPx37pBab 20220Estimasi20Reliabilitas20via20SPSS.pdf 1 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket Motivasi Berprestasi Hasil uji reliabilitas instrument Angket Motivasi Berprestasi yang dilakukan terangkum pada tabel di bawah ini: civ Tabel 3.8 Rangkuman hasil uji Reliabilitas Instrumen Tes Motivasi Berprestasi Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Angket Motivasi Berprestasi 40 0,79695 Tinggi Berdasarkan uji coba angket Motivasi Berprestasi, dari 40 butir soal diperoleh 38 butir soal tes reliabel. Perhitungan selengkapnya untuk reliabilitas instrumen tes dilihat pada lampiran 16.

H. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION) DAN TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 7

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DENGAN TIPE STAD DAN TGT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL.

0 0 18

View of EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR DAN KREATIVITAS SISWA DI KABUPATEN BOJONEGORO

0 0 8

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100