cxxii ini data Gaya Berpikir siswa diperoleh dari pemberian angket Gaya Berpikir
siswa. Gaya Berpikir siswa dikategorikan ke dalam dua golongan, yaitu Gaya Berpikir Sekuensial dan Gaya Berpikir Acak. Penggolongan Gaya Berpikir
Skuensial dan Acak berdasarkan kecenderungn skor masing-masing siswa. Siswa dengan kecenderungan skor Gaya Berpikir acak lebih dominan dari pada skor
gaya berpikir sekuensial dimasukkan dalam Gaya Berpikir Acak, sedangkan siswa dengan kecenderungan skor Gaya Berpikir sekuensial lebih dominan dari pada
skor berpikir acak dimasukkan dalam Gaya Berpikir Sekuensial. Deskripsi prestasi bedasarkan Gaya Berpikir dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut,
Tabel 4.8 Deskripsi Data Prestasi dan Kecenderungan Gaya Berpikir Siswa
Gaya Total Berpikir Count Mean StDev Minimum Q1 Median Q3 Maximum
A 71
68.10 9.72 45.00 60.00 70.00 75.00 95.00 S
89 67.64 9.51 45.00 60.00 70.00 75.00 90.00
Dari data tabel 4.8 nilai mean Gaya Berpikir Acak dengan Gaya Berpikir Sekuensial memiliki nilai mean hampir sama masing-masing adalah 68,10 dan
67,64 hal ini belum menunjukkan adanya pengaruh yang cukup berarti terhadap prestasi siswa.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini
menggunakan perhitungan dengan bantuan software Minitab 15 series. Komputasi
cxxiii selengkapnya terdapat pada
lampiran 15 dan ringkasan hasilnya disajikan pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Penelitian
No. Data
Tipe Pembelajaran p-value Ryan-Joiner Distribusi
Data 1
Prestasi -
0,100 0,999 Normal
2 Prestasi
STAD 0,100 0,998 Normal
3 Prestasi
TAI 0,100 0,996 Normal
Dari hasil Uji Normalitas data prestasi, Motivasi berprestasi dan Gaya Berpikir di atas, yang diuji dengan kriteria Ryan-Joiner RJ didapatkan bahwa p-
value 0,050 untuk Uji Normalitas yang dilakukan. Berdasarkan hasil uji tersebut, maka dapat diambil keputusan bahwa data Prestasi berdistribusi normal.
Kriteria uji normalitas adalah “ditolak jika p-value alpha 5”.
2. Uji Homogenitas
Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berditribusi dari variansi homogen atau tidak. Uji
homogenitas yang peneliti gunakan adalah uji F. Adapun sebagai pendukung keputusan dilakukan juga uji Levene. Variabel terikat untuk uji ini adalah prestasi,
sedangkan sebagai faktornya adalah pembelajaran dengan tipe STAD dan TAI, Motivasi berprestasi dan Gaya Berpikir siswa. Hasil uji homogenitas disajikan
dalam tabel 4.10 dan hasil analisis selengkapnya disajikan pada lampiran hasil analisa data.
Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas
No. Respon Faktor
p-value Keputusan
cxxiv F Test
Levene’s Test 1
Prestasi Model Pembelajaran 0.801 0.848
Homogen 2
Prestasi Motivasi Berprestasi 0.814 0.879
Homogen 3
Prestasi Gaya Berpikir
0.956 0.983 Homogen
Dari tabel 4.10 di atas terlihat bahwa semua nilai p 0,050 untuk
kriteria uji F dan Levene, sehingga semua Ho yang diajukan tidak ditolak. Hal ini berarti bahwa homogenitas data prestasi siswa terpengaruhi, sehingga uji
selanjutnya yaitu uji Anova dapat dilakukan.
C. Pengujian Hipotesis